Seperti bacaan Tafkhim, namamu akan selalu
Ku tebalkan di hatiku._Zalfa Hafiza Nadila_
بسم الله الرحمن الرحيم
°
°
°
°•••🦋•••
"Yang tadi di chat minta tumpangan sama gue, ogah gue bukan tukang ojek."Hafiza berucap sambil melangkah menuruni anak tangga.
Seseorang yang merasa tersindir pun langsung menoleh, dia menatap sinis sang Kak.
"Ummi Abi, kak Zalfa gak mau nebengin aku ke sekolah."Zahra yang mengadu kepada kedua orang tuanya.
"Kak, jangan pelit sama Ade. Kan kak juga satu sekolah, lagiaan Zahra masih blm Abi izinin buat pake motor sendiri,"ucap Ummi.
"Ummi. Si Zahra kalo d motor suka manggil-manggil cowo tau,"jawab Hafiza.
"Enak aja gak ada ya, paling lo yang sering manggil mereka."Zahra yang tak mau kalah.
"Sudah-sudah, pusing kepala Abi lama-lama kalo denger kaliaan debat."Abi melerai perdebatan antara mereka.
"Si kak juga udah gede, masih aja kaya bocah gak mau ngalah sama Ade."
"Udah tadi pagi bikin Ummi kesal,"sambungnya.
Hafiza yang mendengar ucapan sang Ummi pun hanya cengengesan, Hafiza sangat senang sekali jika menjahili sang Ummi apa lagi di pagi hari.
Kata Hafiza biar Umminya bisa belajar sabar, nanti kalo Hafiza punya anak pasti bakalan menguji kesabaran sang Ummi.
"Abi, Ummi. Buruaan aja deh pindahin ni bocah ke pondok,"ucap Zahra.
"Enak aja lo nyuruh-nyuruh gue, lo siapa. Lo masih kecil diam aja lo,"jawab Hafiza.
"STOP!"ucap Abi dengan nada tegasnya.
Kedua putrinya tersebut langsung menundukan kepala mereka, mereka sangat takut jika sang Abi sudah marah. Kata mereka sih kalo Abinya udah marah bakalan lebih ngeri dari pada hantu.
"Buruaan makan, jangan di biasakan ngomong di depan rezeki. Pamali,"ucapnya.
"Iya Bi, maaf Hafiza emang gak pernah salah."
"Si Zahra yang salah mulu,"sambungnya.
•••🦋•••
"Abang kenapa sih pagi-pagi mukanya kaya orang lagi kesel,"tanya Maryam.
"Bun, Arga boleh nanya gak sih?"
"Boleh, emaang apa sih yang gak buat anak Bunda."Maryam tersenyum.
Arga pun juga ikut membalas senyuman dari sang Bunda, entah kenapa akhir-akhir ini Arga rasanya ingin bercerita tentang perempuan. Namun dia malu jika nanti sang Bunda meledeki dirinya, selama ini kan Arga tidak pernah menanyakan atau membahas perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Hafiza
RomanceBagaimana jadinya jika seorang perempuan yang sangat bawel dan bar-bar mengagumi seorang laki-laki alim yang berada di sekolahnya. Berawal dari mengaku sebagai seorang tukang paket namun berakhir dengan sering berkomunikasi, entah ini kebetulan ata...