Jangan lupa vote, komennya bestie
Ramein kuy!
“Aku siap jika harus bersaing di sepertiga malam untuk mendapatkan kamu”
_Zalfa Hafiza Nadila_
°
°
°
°•••🦋•••
Kini Hafiz sedang menikmati makanannya, makanan yang selama ini Hafiza rindukan.
“Lahap banget lo makannya kak, berapa tahun lo gak makan?”Tanya Zahra.
Hafiza menatap Zahra dengan perasaan kesal, emang kurang aja adiknya ini. Saat mereka datang menjenguknya Zahra sudah sering mengejek dirinya.
“Bacot banget hidup lo,”jawab Hafiza ketus.
“Heh kak, ngomongnya masih aja sama. Gak ada perubahannya,”ucap Ummi memperingati Hafiza.
“Maaf Ummi soalnya si Zahra nyebelin banget,”jawab Hafiza.
“Makanya jangan suka marah, istigfar.”
“Gak usah bilangin gue lo, urus lo aja udah bener apa belum.”
“Sudah-sudah kaliaan ini kalo ketemu berantem aja, kamu cepetan makanny nanti kita balik ke pondok lagi.”Abi melerai perdebatan antara kedua anaknya tersebut.
Yah, Hafiza sekarang berada di luar karena dia mengajak kedua orang tuanya untuk pergi jalan-jalan. Hafiza merasa suntuk saat berada di pondok terlalu lama, ingin menghirup udara luar. Walaupun dirinya sempat keluar bersama Arga, tetapi dirinya masih belum puas dengan semuanya.
Hafiza menunduk lesu, dia tidak ingin balik ke pondok. Hafiza ingin libur tiga hari dan menikmati masa jalan-jalannya. Dia juga merindukan teman-temannya tersebut, bukannya Hafiza tidak menghubungi mereka. Hanya saja ponsel miliknya di sita.
“Hafiza gak mau,”ucapnya.
“Kenapa gak mau, orang kamu belum libur juga.”Ummi menatap heran sang anak.
“Hafiza mau jalan-jalan Ummi, Hafiza kangen sama temen-temen. Boleh ya, yaaaaa....”Hafiza menyatukan kedua tangannya memohon.
Namun kedua orang tuanya menggeleng, Hafiza tidak boleh libur. Apa lagi jika terlalu sering, jika dia keseringan maka nanti akan terbiasa.
“Gak sayang kamu harus tetap balik ke pondok, nanti kamu terbiasa.”
Hafiza mengangguk lesu, sekarang dirinya tidak bisa melawan lagi. Karena sekeras apa pun dirinya meminta libur akan percuma.
“Kasiaan yang gak di bolehin,”ucap Zahra mengejek.
“Awas lo!”
Setelah perdebatan tadi, kini mereka langsung kembali ke dalam mobil dan akan mengantarkan Hafiza kembali ke pondoknya. Selama di perjalanan Hafiza tak henti-hentinya merengek agar tidak di tinggal kan lagi, namun apalah daya yang akan tetap di tinggal.
Hafiza sangat merindukan mereka, karena selama Hafiza di pondok baru ini dia di ajak jalan dan jalan-jalan. Mereka bilang sih jangan terlalu di jenguk biar Hafiza makin mandiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Hafiza
RomanceBagaimana jadinya jika seorang perempuan yang sangat bawel dan bar-bar mengagumi seorang laki-laki alim yang berada di sekolahnya. Berawal dari mengaku sebagai seorang tukang paket namun berakhir dengan sering berkomunikasi, entah ini kebetulan ata...