Jangan lupa vote, komennya bestie
Ramein kuy!
“Ternyata benar jika memang Allah berkehendak sampai kapan pun tidak akan pernah hilang.”
_Zalfa Hafiza Nadila_
°
°
°
°•••🦋•••
Sekarang di mana waktu yang di tunggu, hari ini adalah hari di mana Hafiza akan menikah dengan Fahri. Dan Fahri akan mengucapkan janji sakral tersebut di hadapan semua orang.
Terlihat sudah banyak tamu undangan yang berdatangan, menyaksikan acara tersebut. Di depan Fahri sudah ada penghulu yang siap mewakili orang tua Hafiza.
Penghulu langsung mengucapkan ijab qobul dan setelahnya langsung di jawab oleh Fahri dengan tegas.
“Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil mahril madzkur haalan!”
Dengan begitu lantangnya Fahri mengucapkan ijab qobul tersebut.
“Alhamdulillah!”semua tamu undangan berucap hamdalah.
Karena kedua pasangan ini sudah sah menjadi seorang istri, Hafiza berjalan mendekati Fahri di tuntun oleh adik, ummi dan ketiga sahabatnya tersebut. Dia tersenyum ke arah Fahri walau di baluti dengan cadarnya, namun Fahri tau senyuman tersebut sangat lah manis.
Hafiza duduk perlahan di samping Fahri, keduanya pun melakukan kegiatan setelah nikah. Fahri mencium kening Hafiza begitu juga dengan Hafiza yang mencium tangan Fahri.
“Ma syaa Allah cantik sekali istriku,”ucapnya tersenyum.
“Syukron ustadz,”jawab Hafiza tersipu malu.
“Mas bukan ustadz,”ucap Fahri membenarkan.
Hafiza mengangguk dengan malu-malu, entah kenapa dia merasakan bahwa ini adalah hari di mana dia mengulang bersama Arga dulu.
Beberapa Ibu-ibu yang berada di dekat mereka pun menatap dengan sinis.
“Palingan juga di nikahin karena sering keluar,”ucap salah satu dari mereka.
“Iya tuh Bu, saya sering liat kalo dia tuh jalan sama lelaki. Padahalkan pake cadar pasti tau batasan,”jawab yang lainnya.
Hafiza mendengar apa yang mereka ucapkan namun dirinya hanya diam, Fahri yang paham pun langsung mengelus lembut tangan Hafiza.
“Sabar ya jangan di dengarin omongan mereka,”ucap Fahri.
“Iya mas,”jawabnya.
Setelah selesai dengan acara pengucapan ijab qobul, kini keduanya langsung berada di pelaminan. Banyak tamu udangan yang berdatangan, dan mengucapkan selamat kepada mereka.
Begitu juga dengan teman Hafiza termasuk Ririn, Ririn akan selalu mendoakan Hafiza apa pun yang terbaik untuk sahabatnya tersebut.
Sedari tadi tamu undangan tidak ada henti-hentinya ingin berfoto, awalnya Hafiza lelah namun di depan semua orang dia harus kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Hafiza
RomanceBagaimana jadinya jika seorang perempuan yang sangat bawel dan bar-bar mengagumi seorang laki-laki alim yang berada di sekolahnya. Berawal dari mengaku sebagai seorang tukang paket namun berakhir dengan sering berkomunikasi, entah ini kebetulan ata...