Jangan lupa vote, komennya bestie
Ramein kuy!
“Laki-laki yang sudah berani melakukan maka juga harus berani bertanggung jawab.”
_Muhammad Arga Dirgantara_
°
°
°
°بسم الله الرحمن الرحيم
•••🦋•••
Waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, Hafiza dan yang lain sedang tertidur dengan sangat nyenyak. Setelah kegiatan tadi siang akhirnya mereka bisa merasakan istirahat.
Ririn, perempuan tersebut masih belum tidur juga. Dia sedang mengerjakan tugas untuk besok, Ririn menatap satu persatu teman-temannya.
Ririn mendekati Hafiza yang terlihat sangat pulas tersebut, dengan sedikit kasihan Ririn membangunkan Hafiza.
“Teh, Teh Hafiza!”Panggil Ririn.
“Eegghhh!”Lenguh Hafiza.
Perlahan mata cantik tersebut terbuka, dia mengerjabkan beberapa kali untuk melihat lebih jelas. Ririn tersenyum ke arah Hafiza.
“Kenapa Rin?”Tanya Hafiza dengan suara seraknya.
“Maafin Ririn udah bangunin Teteh,”ucap Ririn meras tidak enak.
“Gak papa kok, emang ada apa?”
Ririn memilin setiap inci bajunya, dia menunduk takut. Hafiza yang melihat pun langsung mendudukan badannya dengan benar.
“Kamu kenapa?”
“Ririn bisa minta tolong gak Teh?”
“Boleh, minta tolong apa emang?”
“Minta tolong ambilin kitab yang ada di ruangan dekat tempat gus Arga,”ucapnya.
“Kitab?”Beo Hafiza.
Ririn mengangguk dia mengatakan bahwa dirinya lupa membawa kitab miliknya tersebut, Ririn bukannya tidak berani mengambil sendiri hanya saja dia sedang mengerjakan tugas. Jika Ririn harus mengambil itu lagi otomatis pekerjaan Ririn akan semakin larut.
Hafiza yang mendengar ucapan Ririn pun terdiam sesaat kemudiaan dia mengangguk, Hafiza tidak enak jika menolaknya. Karena selama dia berada di pondok ini hanya Ririn yang paham akan kondisinya.
“Yaudah gue ambil dulu ya, mumpung jam masih segini.”Hafiza berjalan mengambil hijab instan miliknya dan langsung melangkah pergi menuju ruangan yang Ririn bilang.
Ririn menatap punggung Hafiza yang terlihat semakin jauh, ada sedikit rasa bersalah dan tidak enak.
•••🦋•••
“Anjir lah si Ririn pake lupa bawa kitab segala lagi,”ucap Hafiza yang berjalan seorang diri.
Dirinya tidak ada rasa takut sedikit pun, menurut Hafiza seseorang yang sering melihat hantu hanya karena di hatinya memiliki ras takut yang besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Hafiza
RomanceBagaimana jadinya jika seorang perempuan yang sangat bawel dan bar-bar mengagumi seorang laki-laki alim yang berada di sekolahnya. Berawal dari mengaku sebagai seorang tukang paket namun berakhir dengan sering berkomunikasi, entah ini kebetulan ata...