PART 25

3.9K 384 22
                                    

Jangan lupa vote, komennya bestie

Ramein kuy!

“Jika perasaan ini adalah cinta maka jadikan lah cinta saya hanya untuk dia,”

_Muhammad Arga Dirgantara_

°
°
°
°

بسم الله الرحمن الرحيم

•••🦋•••

Hari berganti hari, detik berganti detik. Kini sekarang Hafiza sudah bisa menerima lingkungannya. Saat ini juga perempuan tersebut sudah bisa berpakiaan layaknya seorang santariwati, kini Hafiza melihat pantulan dirinya di cermin. Dia memasang hijab tersebut ke kepalanya, terlihat sangat cantik dan anggun.

“Semangat Hafiza, ada Gus Arga yang harus lo dapatin!”

Hafiza mengambil tumpukan buku yang berada di atas meja miliknya, langsung saja perempuan tersebut membawanya menuju ruangan Arga. Ya kemarin Arga meminta kepadanya untuk mengumpulkan semua tugas milik santruwati, entah lah Hafiza pun tidak tahu akhir-akhir ini laki-laki tersebut selalu berada di dekatnya.

Hafiza melangkah dengan sangat riang,Ririn. Perempuan tersebut sedang tidak ada, karena keluarga dari Ayahnya ada yang meninggal. Jadi sekarang Hafiza hanya seorang diri, tidak ada teman curhat.

Kaki Hafiza sudah sampai di depan pintu ruangan Arga, yang masih tertutup. Sebagai seseorang yang mempunyai sopan santun, Hafiza mengetuk pintu ruangan tersebut terlebih dahulu.

Tok... Tok....

“Assalamu'alaikum,”ucap Hafiza.

Namun tak ada sahutan, hingga ketukan yang ke tiga kalinya pintu langsung terbuka. Namun tumpukan buku yang tadi  Hafiza bawa langsung terjatuh kebawah.

“Eh!”

Arga yang melihat langsung berlari dan membantu Hafiza membereskan buku-buku tersebut, Hafiza yang di bantu pun sangat senang di dalam hatinya. Apa lagi hampir tiap hari melihat wajah tampan laki-laki tersebut.

“Jangan terlalu lama menatap saya, karena itu di larang Allah. Jangan sampai tatapan kamu berubah menjadi zina mata,”ucap Arga.

Hafiza yang sadar akan ucapan Arga pun langsung memalingkan wajahnya, malu. Itu yang Hafiza rasakan saat ini, dirinya tidak sadar bahwa dia terlalu memandang wajah laki-laki tersebut.

“Astagfirullah maaf kan aku Gus,”jawab Hafiza.

“Rani kesini,”panggil Arga lembut.

Rani anak kecil yang tadi tidak sengaja menabrak Hafiza, hingga buku-buku tersebut berjatuha. Rani menundukan kepalanya takut, dia takut jika akan kena amukan oleh abangnya tersebut. Dengan langkah sedikit takut Rani mendekati keduanya.

“Minta maaf sama kakaknya,”ucap Arga.

Dengan sedikit keberaniaan Rani mengangkat kepalanya, terlihat matanya yang sudah berbinar hampir mengeluarkan cairan bening dari dalam matanya. Hafiza yang melihat pun merasa gemas, Hafiza menundukan badannya untuk menyamai badan Rani.

My Crush HafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang