Jangan lupa vote, komennya bestie
Ramein kuy!
“Maka jangan lah kau menutup pintu rapat hatimu, karena tidak semua yang mengetuknya berniat melukai hatimu.”
_Ahmad Fauzan Nafidz_
°
°
°
°•••🦋•••
Zahra sedang menidurkan dirinya di kasur, menonton drakor kesukaannya. Sudah banyak lembaran tisu yang berserakan akibat perempuan tersebut menangis.
“Hiks!”Zahra menangis sambil menyedot hingusnya.
Matanya sebab akibat menangis terlalu banyak mengeluarkan air mata, film yang begitu menyedihkan membuat dirinya seperti orang yang kehilangan pasangan.
“Kenapa oppa gue harus mati sih, hiks!”
“Jahat banget yang nyelakain dia, hiks!”
Tok... Tok....
“Siapa sih?!”
“Masuk!”
Perlahan pintu kamar milik Zahra terbuka, menampilkan sosok wanita paruh baya yang menatap heran sang anak. Dia berjalan mendekati Zahra yang menangis hingga sesegukan.
“Kamu kenapa dek?”
“Huaa Ummi, masa oppanya Zahra meninggal!”
“Oppa?”beonya.
“Iya itu lo pemeran di drakor, yang ganteng itu.”
“YaAllah Ummi kirain apa,”ucapnya mengelus dadanya.
“Ih....”
“Bisa-bisanya sampe nangis kaya gitu,”ucap Fatimah.
“Yakan dia oppanya Zahra Ummi,”jawab Zahra dengan sesegukannya.
“Udah mending kamu cuci muka turun ke bahwa sekarang,”ucap Fatimab menyuruh Zahra.
“Ih... Ngapain, Zahra lagi nonton drakor ini. Nanti aja deh Ummi,”jawabnya.
“Sekarang,”ucap Fatiman menekan.
Dia menatap putri bungsunya tersebut dengan tajam, Zahra yang paham akan maksud tatapan tersebut pun. Langsung berdiri dengan sigap dan pergi menuju kamar mandi untuk mencuci muka.
“Jangan lupa langsung ke bawah!”
Kemudian Fatimah langsung kembali turun ke bawah meninggalkan Zahra, yang sangat kesal. Dia memasang kerudungnya di depan cermin, mata sembabnya masih terlihat namun Zahra bodo amat. Karena menurutnya yang melihat dirinya hanya orang rumah, jadi untuk apa dia malu.
“Lagi asik nonton malah di suruh turun,”ucap Zahra kesal.
Dia menuruni anak tangga satu persatu dengan mulut yang masih menggerutu kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Hafiza
RomanceBagaimana jadinya jika seorang perempuan yang sangat bawel dan bar-bar mengagumi seorang laki-laki alim yang berada di sekolahnya. Berawal dari mengaku sebagai seorang tukang paket namun berakhir dengan sering berkomunikasi, entah ini kebetulan ata...