PART 43

3.1K 290 7
                                    

Jangan lupa vote, komennya bestie

Kuy ramein!

“Terimakasih untuk segala yang sudah kamu lakukan untuk membuatku bahagia.”

_Zalfa Hafiza Nadila

°
°
°
°

•••🦋•••

Kini Hafiza dan suaminya sedang menikmati pemandangan yang sangat indah, di hari minggu ini Hafiza mengajak Arga untuk pergi ke sebuah tempat wisata. Hafiza sangat ingin melihat gajah, dan juga monyet.

Selama di tempat wisata, Hafiza tidak henti-hentinya tertawa dan menunjuk wajah suaminya.

“Mas, muka dia kaya kamu ya. Hahaha,”ucap Hafiza menunjuk monyet.

“YaAllah apa dosa hamba, sampai istri hamba ngidam kaya gini.”Arga menatap Hafiza dengan sangat prustasi.

“Mas udah yuk, kita balik aja cape banget rasanya.”

“Yaudah ayo, atau kita makan dulu?”

“Ayo, aku juga laper. Tapi aku mau makan seblak kuah susu ya mas,”ucap Hafiza dengan mata berbinar.

“Nggak ada kuah seblak itu susu yang, yaAllah kamu mah ada-ada aja.”

“Ya pokoknya harus ada, ayo lah cape lama-lama aku disini. Mana bau lagi.”

Keduanya pun langsung melangkah pergi meninggalkan tempat wisata tersebut. Selama di perjalanan Hafiza tidak henti-hentinya berbicara tentang seblak berkuah susu.

Saat matanya tidak sengaja melihat pedagang seblak, dia langsung menyuruh Arga untuk berhenti.

“Mau seblak yang ini aja yang,”ucapnya.

“Yang ini?”tunjuk Arga Hafiza pun mengangguk.

Mobil milik Arga pun langsung berhenti di tempat tersebut, Hafiza segera turun dan menemui penjualnya.

“Kang, beli seblak dua porsi tapi kuahnya susu ya. Di tunggu pesanannya,”ucap Hafiza tersenyum dan langsung duduk di kursi yang sudah di sediakan.

Tukang penjual seblak seketika langsung terdiam sambil menatap Arga.

“Di mengertiin aja kang, biasa lagi ngidam.”

“Tapi neng, di sini mah nggak ada jual kuah seblak susu.”

“Harus ada pokoknya, gak elit banget sih jadi tukang seblak.”

“Ayo kang buruaan, ini perut saya udah nggak sabar makan nih!”

“Kang buatin aja deh ya, takutnya nanti anak saya ileran.”

“Tapi mas, saya teh nggak biasa kaya gi—”

“Sutt diam ayo buruaan,”ucap Hafiza menatap mereka dengan tajam.

Dengan perasaan bingung pun tukang seblak langsung membuatkan pesanan yang tadi Hafiza pesan.

Tidak menunggu waktu yang begitu lama, akhirnya pesanan seblak Hafiza sudah selsai.

My Crush HafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang