PART 37

3.8K 327 11
                                    

Jangan lupa vote, komennya bestie

Ramein kuy!

“Cukup jaringan aja yang  hilang, kamu jangan.”

_Zalfa Hafiza Nadila_

°
°
°
°

•••🦋•••

Saat ini  Hafiza sedang berada di rumahnya, kedua sahabatnya bertamu. Mereka bertiga saling melepas rindu masing-masing.

“Jadi gimana Za, selama lo nikah sama Arga dia romantis gak?”Tanya Indah kepo.

“Ya gitu sih, awalnya dia agak cuek tapi sekarang sifat dia udah mulai keluar.”

“Kapan nih kita bisa liat ponakan,”ucap Hani.

“Betul tuh gak sabar banget tau.”Sambung indah.

Hafiza yang tadi sedang minum pun tersedak saat mendengar ucapan kedua sahabatnya tersebut. Emang mereka kita punya anak semudah itu, mereka yang ngomong sih enak.

“Lo kira punya anak tinggal lahir gitu,”ucap Hafiza sedikit kesal dengan kedua sahabatnya tersebut.

Mereka yang mendengar ucapan Hafiza pun tertawa, mereka sangat suka jika menggoda Hafiza entah itu tentang anak atau semacam lainnya.

“Pernikahan lo juga sekarang udah lama lo, setengah tahun. Gak ada niatan mau punya anak gitu?”Tanya Indah.

“Bukannya gak mau  Ndah, mungkin belum waktunya aja. Atau Allah masih belum percaya sama aku dan Arga buat didik dia,”jawab Hafiza.

“Iya sih Za, semoga aja sih di waktu dekat ini lo hamil. Aamiin!”Hani berucap dengan sangat semangat.

“Kalo lo berdua kapan nikah?”Tanya Hafiza.

Mereka yang mendengar pertanyaan Hafiza pun seketika langsung murung, bukannya mereka tidak ingin menikah. Hanya saja mereka masih menunggu imam yang siap menghalal kan mereka berdua.

“Yaelah Za, cowonya aja gak ada. Gimana mau di halalin,”jawab Hani.

“Yakan ada si Rendra sama Agus,”ucap Hafiza.

“Dih... Ogah banget sama si kutu buaya,”jawab Indah.

“Tau tuh ogah banget gue sama si Rendra buaya, awal kenal kemaren aja udah sok akrab banget.”

“Jangan gitu, nanti kalo nikah berabe lo pada.”Hafiza tertawa mendengar jawaban keduanya tersebut.

“Oh iya Za, suami lo masih ngajar?”Tanya Hani.

“Iya biasanya pulang setelah ashar,”jawabnya mereka berdua pun mengangguk.

Setelahnya ketiganya langsung terdiam dan menikmati makanan yang tadi sudah Hafiza sediakan. Awalnya Hafiza ingin bertemu dengan kedua sahabatnya tersebut di caffe, hanya saja suaminya tidak memberikan izin jika hanya dia seorang.

Awalnya Hafiza kesal karena tidak di beri izin, namun seketika dia teringat pesan sang Ummi yang harus mengikuti semua ucapan suami jika nanti sudah menikah.

My Crush HafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang