PART 54

2.2K 237 48
                                    

Jangan lupa vote, komennya  bestie

Ramein kuy!

“Tidak ada obat bagi seorang perindu, kecuali memandang wajah orang yang dicintainya.”

°
°
°
°

•••🦋•••

Saat ini Hafiza sedang menikmati pemandangan indah yang berada di kota bandung, Hafiza semalam menginap di rumah mertuanya. Dia bilang bahwa dia ingin nenemani mertuanya tersebut.

Begitu indah pemandangan di kota bandung, orang-orang yang sedang bekerja pun dengan ramah menyapa Hafiza yang berlalu menggunakan motor kesayangannya.

“Ma syaa Allah indah banget, andai aja mas Arga ada. Mau banget di ajak jalan-jalan sama dia menikmati kota bandung,”ucap Hafiza.

“Permisi neng,”ucap Seseorang laki-laki paruh baya yang tersenyum ke arah Hafiza.

“Iya Pak,”jawab Hafiza.

“Nengnya orang baru di sini?”

“Mmm nggak sih Pak, cuman saya jarang aja jalan-jalan ke tempat ini.”

“Oalah gitu toh neng, di sini tuh pemandangannya indah-indah tau neng. Apa lagi di tempat yant berada di persimpangan sana,”ucapnya yang menunjuk ke arah persimpangan.

Hafiza melihat ke arah yang bapak-bapak tersebut tunjuk, lalu Hafiza menoleh ke arahnya.

“Emangnya ada apa di sana pak?”

“Di sana itu ada danau neng indah banget, orang-orang banyak pergi ke sana buat nenangin diri katanya.”

“Oh gitu toh pak, makasih ya pak udah ngasih tau.”

“Sama-sama neng, oh iya kalo neng mau ke sana ada tulisannya kok jadi nggak ribet nyarinya.”

“Iya pak makasih ya, kalo gitu saya permisi assalamu'alaikum.”

“Wa'alaikumussalam hati-hati ya neng.”

Hafiza pun tersenyum dan mengangguk dari balik cadarnya, kemudian motor tersebut meninggalkan tempat yang di mana tadi Hafiza berhenti.

Saat berada di persimpangan ternyata di sana memang ada sebuah danau yang terlihat sangat indah dan nyaman, segera lah Hafiza menghentikan motornya memarkirkan di tempatnya sedikit naung.

Perlahan dia melangkah menuju sebuah danau tersebut di mana ada sebuah kursi yang mungkin memang di sengaja di letakan di situ.

Hafiza menghirup udara segar tersebut, di tambah danau yang terlihat indah dan bersih tanpa adanya sampah.

Namun seketika air mata Hafiza kembali metes, entah lah jika sendiri dia pasti memikirkan Arga. Sungguh dia masih belum bisa melupakan suaminya tersebut, lebih baik dia di tinggalkan Arga bersama wanita lain dari pada di tinggalkan untuk selamanya.

“Mas kamu kok jahat ninggalin aku, kemana mas janji kamu. Hiks!”

“Apa kamu nggak kangen sama aku, apa kamu nggak mau selalu ada di samping aku mas.”

My Crush HafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang