Jangan lupa vote, komennya bestie
Ramein kuy!
“Bersanding dengannya saja aku kalah, apa lagi bersaing doa untukmu.”
_Zalfa Hafiza Nadila_
°
°
°
°بسم الله الرحمن الرحيم
•••🦋•••
Tidak terasa sudah satu bulan Hafiza berada di pondok, sekarang dirinya terlihat sangat menikmati dan senang. Di tambah dia bisa tiap hari melihat crushnya, perihal waktu dia yang tak sengaja melihat tersebut sekarang setiap hari melihat. Di tambah Arga yang juga mengajar di kelas mereka.Sedikit perubahan untuk pakaiaan yang Hafiza gunakan, yang dulunya tidak berhijab jika keluar. Sekarang dirinya sudah terbiasa dan juga memakai gamis. Walaupun sering di ingatkan berkali-kali oleh Ririn, tapi namanya usaha dan sekarang membuahi hasil.
Selama satu bulan di pondok, orang tua Hafiza mau pun adiknya tersebut tidak ada menghubungi atau menjenguknya. Rindu, itu yang Hafiza rasakan saat ini. Entah lah atau mereka bahagia karena Hafiza tidak ada rumah atau bagaiaman. Yang jelas Hafiza ingin menghabiskan waktu mereka walau pun hanya sehari saja.
“Kangen Ummi, Abi.”Lirih Hafiza.
Saat ini Hafiza sedang berjalan seorang diri, dia tidak di temani oleh Ririn. Ririn sedang ada tugas yang harus dia kerjakan, jadi tidak bisa menemani Hafiza.
Banyak santriwati yang menyapa Hafiza dengan ramah dibalas olehnya tak kalah ramah pula. Hingga tiba-tiba saat berada di pertengahan jalan, Hafiza tak sengaja melihat Arga yang berjalan.
Dengan perasaan senang Hafiza membenarkan kerudung yang dia kenakan, semakin dekat dirinya dengan Arga. Tidak lupa Hafiza menyapa laki-laki tersebut.
“Assalamu'alaikum Gus Arga,”ucap Hafiza tersenyum manis.
Arga yang di sapa pun langsung menghentikan langkahnya dan membalas senyuman Hafiza, namun senyuman tersebut hanya tipis.
“Wa'alaikumussalam,”jawabnya.
“Gus dari mana?”tanya Hafiza.
“Oh, tadi saya habis ngajar di kelas sebelah. Dan kamu?”
“Aku mau setor hafalan sama ustadzah Ilma,”ucap Hafiza.
“Setoran dengan saya saja,”ucapnya tiba-tiba.
Hafiza yang mendengar ucapannya pun terkejut, apakah dirinya tidak salah dengar. Bukan kah Arga tidak pernah mau menjaga hafalan santriwati, dia bilang tugasnya hanya untuk menjaga hafalan santri putra.
“Dde-dengan Gus?”Tanya Hafiza sedikit terbata.
“Iya, sekarang kamu hafalannya dengan saya. Ustadzah Ilma sekarang tidak ada,”ucapnya.
“Tapi Gus, bukannya Gus Arga cuman mau menjaga hafalan santri putra saja?”
“Iya tapi kamu beda,”ucapnya.
“Beda gimana?”
“Ya intinya kamu beda Zifa, setelah sholat ashar kamu ke ruangan saya.”
Setelah mengucapkan kata tersebut Arga, langsung pergi meninggalkan Hafiza seorang diri yang masih bingung. Kini Hafiza tidak bisa berkata apa-apa lagi, sungguh ini adalah hal yang paling bahagia untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Hafiza
RomansaBagaimana jadinya jika seorang perempuan yang sangat bawel dan bar-bar mengagumi seorang laki-laki alim yang berada di sekolahnya. Berawal dari mengaku sebagai seorang tukang paket namun berakhir dengan sering berkomunikasi, entah ini kebetulan ata...