Jangan lupa vote, komennya bestie!
Ramein kuy!
“Bagaimana mungkin aku melepaskan mu dalam doa, sedangkan melihatmu saja mengingatkanku tentang surga.”
_Zalfa Hafiza Nadila_
°
°
°
°بسم الله الرحمن الرحيم
•••🦋•••
Terlihat Hafiza sedang memilih beberapa baju untuk dia kenakan malam ini, dia terlihat bingung harus mengenakan pakaian yang mana.
“Yang ini, apa yang ini ya?”tanyanya pada diri sendiri.
Hafiza menggaruk kepalanya yang tak gatal. Kenapa dia harus di paksa oleh sang Ummi, agar ikut pengajiaan.
“Gara-gara Ummi nih, kan bingung jadinya milih baju yang mana.”Hafiza menghela nafas berat.
Jam sudah menujukan bahwa pengajiaan sebentar lagi akan di mulai, namun dirinya masih sibuk untuk mencari baju yang akan dia kenakan. Belum lagi dia mencari jilbab yang pas untuk baju yang sudah dia pilih.
Sang Ummi yang merasa anaknya tak kunjung turun pun merasa kesal, sebab jam sudah mendekati acara pengajiaan. Dirinya tidak ingin mendapatkan tempat yang begitu jauh dari sang penceramah.
“Zalfa Hafiza Nadila!”
Namun tidak ada sahutan sama sekali, tanpa babibu Fatimah langsung berjalan menaiki anak tangga menuju kamar sang anak.
Saat dia membuka pintu kamar milik Hafiza, hal utama yang dia lihat adalah Hafiza yang masih dengan pakaiaan biasanya.
“YaAllah Zalfa! bukannya udah rapi, ini malah masih milih baju.”
Hafiza yang mendengar kekesalan sang Ummi pun, langsung menghentikan aktivitasnya. Dia menoleh dengan perlahan dan cengengesan.
“Eh Ummi sayang, kenapa Ummi?”tanya Hafiza sok polos.
“Ih Immi siying, kinipi immi.”Fatimah mengulang ucapan Hafiza.
“Ih... Ummi mah gitu. Bantuin aku dong milih bajunya,”ucap Hafiza.
Fatimah pun mengangguk, Hafiza langsung mengeluarkan dua baju di mana berwarna hitam, merah dan navy. Fatimah meletakan jarinya di dagu dan memilih warna yang pas untuk Hafiza kenakan.
“Ini bagus,”ucapnya menunjuk warna merah.
Hafiza yang melihat pun memutar bola matanya malas, warna merah bukan warna yang Hafiza suka.
“Gak ah jelek, warna hitam aja.”
“Tadi minta di pilihin, pas udah di pilihin malah milih warna hitam juga.”
“Hehe soalnya warna hitam bagus.”
Setelahnya Hafiza memberi isyarat kepada Fatimah agar keluar dari kamar miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Hafiza
Любовные романыBagaimana jadinya jika seorang perempuan yang sangat bawel dan bar-bar mengagumi seorang laki-laki alim yang berada di sekolahnya. Berawal dari mengaku sebagai seorang tukang paket namun berakhir dengan sering berkomunikasi, entah ini kebetulan ata...