Jangan lupa vote, komennya bestie
Ramein kuy!
“Perhiasan yang paling indah untuk di sematkan pada jari-jari mu bukanlah cincin. Melainkan genggaman lembut seorang imam yang menuntunmu dalam kebaikan.”
°
°
°
°بسم الله الرحمن الرحيم
•••🦋•••
Saat ini Hafiza sedang berada di rumah mereka yang berada di pondok, Hafiza terlihat sangat bosan karena tidak memiliki teman di rumah. Dia terlihat uring-uringan di depan tv.
“Bosan banget!!!”
“Mas Arga kapan pulang ngajar sih, hiks!”
Hafiza merebahkan badannya di sofa depan tv, memainkan ponsel miliknya dan membuka aplikasi Instagram. Terlihat di sana teman-temannya yang sangat seru main ke pantai, Hafiza jadi pengen ke pantai.
Dia selalu di katain teman-temannya karena sekarang jarang main ke pantai dan lainnya.
Karena dia merasa kesal dan bosan, Hafiza langsung mematikan ponselnya dan membenarkan badannya untuk duduk.
“Ngeselin banget sih mereka, pake acara bikin gue iri segala macam lagi.”Hafiza menatap kesal ponselnya.
“Mending gue ketemu Ririn, kayanya ini udah jam istrahat deh.”
Hafiza pun tersenyum dan langsung berdiri, dia melangkah keluar menuju kantin di mana dia akan bertemu Ririn. Namanya juga Hafiza yang masih tetap melanggar perintah Arga, jika Arga tau Hafiza bakalan di hukum.
Dengan langkah sangat riang Hafiza berjalan menelusuri pondol tersebut, walau pun sudah sedikit lama tentang berita itu. Beberapa santriwati masih menatapnya dengan tatapan sinis dan tak suka.
“Gak malu apa udah ngelakuin hal kaya gitu tapi masih suka keluar,”ucap seorang santriwati yang melihat Hafiza lewat.
Hafiza masih mendengar ucapan mereka, namun dirinya tidak perduli. Yang penting sekarang dirinya sudah menjadi milik Arga dan bisa menjadi istri yang sholehah untuk suaminya.
“Iya kayanya urat malunya udah putus deh,”jawab temannya.
“Padahalkan kemarin si Salsa yang duluaan sama gus, dia mah palingan pake jampe-jampe.”
“Hus... Ada orangnya tuh,”ucap mereka lagi yang melihat Hafiza.
Padahal mereka hanya mengejek Hafiza, namun mereka tidak tau saja bahwa Hafiza tidak perduli ucapan mereka tersebut.
Saat sudah mulai di dekat kantin, Hafiza melihat Ririn dari kejauhan seorang diri. Dengan semangat Hafiza berlari mendekatinya.
“Ririn!”Panggil Hafiza.
“Teh Hafiza!”Ririn juga ikut berlari dan langsung memeluk Hafiza.
Keduanya langsung berpelukan, melepaskan rasa rindu satu sama lain. Selama di pondok Hafiza jarang keluar dan bertemu Ririn, dia di perintahkan Arga agar tetap di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Hafiza
RomanceBagaimana jadinya jika seorang perempuan yang sangat bawel dan bar-bar mengagumi seorang laki-laki alim yang berada di sekolahnya. Berawal dari mengaku sebagai seorang tukang paket namun berakhir dengan sering berkomunikasi, entah ini kebetulan ata...