Klik aja bintangnya jangan sungkan-sungkan
lah ya.Ambil yang baik buang yang buruk, jadikan
Cerita ini yang bermanfaat bukan cuman untuk senang-senang.بسم الله الرحمن الرحيم
°
°
°
°•••🦋•••
"Morning semua!"teriak Hafiza yang sedang melangkah menuju meja makan.
"YaAllah kaget,"ucap sang Ummi memegang dadanya.
"Abi, Abi gak kaget?"tanya Hafiza yang langsung mendudukan bokongnya.
Sang Abi yang di tanya pun langsung menujuk dirinya, Hafiza yang melihatnya pun mengangguk.
"Gak tuh, cuman hampir copot aja ginjal Abi."
"Bukan ginjal Abi. Tapi jantung,"ucap Hafiza kesal.
Mereka semua yang berada di meja makan tersebut pun terkekeh pelan, terkadang Hafiza emang bikin mereka naik darah. Tapi jangan salahkan Hafiza juga akan sangat kesal jika berbicara dengan sang Abi.
Hafiza melirik ke arah sampingnya, terlihat kursi yang masih kosong. Setau Hafiza kursi di sampingnya ini milik si playgirl.
"Kemana si Zahra, Ummi?"tanya Hafiza.
"Mungkin bentar lagi udah mau kesini,"jawabnya.
Hafiza yang mendapatkan jawaban dari sang Ummi pun, hanya ber-oh ria saja. Toh biar pun sang adek tidak makan itu bukan urusan Hafiza, malah Hafiza senang kalo dia gak makan terus meninggal.
Emang kurang ajar sih kalo punya kak macam Hafiza, malah senang kalo adenya meninggal.
"DUARRR!!!"
Hafiza, yang di kageti oleh Zahra pun langsung memukul kepalanya menggunakan tas miliknya.
"Anjing, kaget gue!"ucap Hafiza spontan.
Ummi dan Abi yang mendengar ucapan Hafiza pun, langsung menatap dirinya dengan tajam. Terutama sang Abi, dia sangat heran dengan putrinya yang satu ini, kenapa sifatnya tidak peminin. Berbeda dengan sang adik yang terlihat cukup baik dan berbicara sopan.
"Zalfa, jangan biasakan berbicara seperti itu. Abi dan Ummi tidak pernah mengajarkan kamu seperti itu,"ucap Abi dengan tegas.
Hafiza yang mendengar peringatan dari sang Abi pun, langsung menundukan kepalanya. Dia sangat takut jika sang Abi sudah marah, bukan. Bukan karena dia tidak ingin melawan tapi dia tidak ingin membuat kedua orang tuanya kecewa.
"Maaf Abi, Hafiza keceplosan."Hafiza memilih ujung bajunya menggunakan tangan.
"Makanya kak, kalo ngomong jangan suka gitu kebiasaan nanti,"ucap Zahra.
"Diam lo, gak usah nyeramahin yang lebih tua. Cukup Abi sama Ummi aja,"jawab Hafiza kesal.
"Ummi sama Abi bukanya marah sama kamu kak, cuman kak itu cewe dan sebaiknya jangn pernah berbicara kasar atau pun kotor."Ummi menatap putrinya dengan senyum penuh kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Crush Hafiza
RomanceBagaimana jadinya jika seorang perempuan yang sangat bawel dan bar-bar mengagumi seorang laki-laki alim yang berada di sekolahnya. Berawal dari mengaku sebagai seorang tukang paket namun berakhir dengan sering berkomunikasi, entah ini kebetulan ata...