PART 33

4.2K 365 18
                                    

Jangan lupa vote, komennya bestie

Ramein kuy!

“Kata Ummi
Siapapun dia, apapun latar belakangnya. Yang penting dia mengetahui kelemahamu tanpa meninggalkan mu. ”

_Zalfa Hafiza Nadila_

°
°
°
°

بسم الله الرحمن الرحيم


•••🦋•••


Suara Adzan subuh  berkumandang, Hafiza terbangun dari tidurnya. Dia melihat ke arah sampingnya namun tidak menemukan sang suami. Namun ketika dia hendak turun dari kasur pintu kamar mandi terbuka, menampilkan Arga yang sudah rapi dengan baju kokonya. Di tambah rambut yang masih basah terlihat sangat tampan.

“Ma syaa Allah,”ucap Hafiza tersenyum.

Mulai sekarang ketika Hafiza bangun objek utama yang paling indah adalah Arga. Hafiza tidak akan pernah bosan berada di dalam pondok, selama dirinya bersama Arga.

“Eh udah bangun ternyata,”ucap Arga.

“Kamu kenapa gak bangunin aku,”ucap Hafiza.

“Kamu tidurnya nyenyak, saya kasihan liatnya. Pasti kamu cape karena acara kemaren,”jawab Arga mengambil peci miliknya.

Dia memasangkan peci tersebut ke kepalanya, kini wajah tersebut semakin tampan. Sungguh Hafiza tidak rela jika suaminya tersebut di sukai banyak orang, apa lagi santriwati.

“Gus kenapa ganteng banget sih,”ucap Hafiza merasa gemas.

“Alhamdulillah terimakasih Zifa,”jawabnya.

“Kalo kaya gini aku bakalan betah,”ucap Hafiza.

Arga yang mendengar pun hanya terkekeh pelan, sungguh istrinya tersebut sangat lucu.

“Udah buruan siap-siap sholat subuh, kita sholat bareng.”

Hafiza yang mendengar ucapan Arga pun, langsung berdiri tegap dan memberikan hormat. Dengan cepat Hafiza berjalan menuju kamar mandi untuk berwudhu.

Setelah selesai berwudhu Hafiza langsung mengambil mungkena miliknya dan melaksanakan sholat subuh berjama'ah bersama suaminya.

Beberapa menit akhirnya mereka selesai sholat, keduanya masih menggunakan pakaian sholat. Arga menghadap ke arah Hafiza, dia menyuruh Hafiza untuk lebih dekat dirinya.

“Zifa kemarilah,”ucapnya.

Hafiza pun mendekati Arga, kini keduanya begitu dekat. Badan Hafiza yang menghadap ke arah Arga. Aroma wangi dari Arga membuat Hafiza terhipnotis.

“Kenapa Gus?”Tanya Hafiza.

Arga terdiam sesaat kemudian tangannya terulur memegang tangan Hafiza, Hafiza sedikit kaget atas perlakuaan Arga tersebut.

“Maaf saya sudah lancang memegang tangan kamu,”ucap Arga.

Hafiza menggeleng dengan cepat,“Gak papa kok, lagiaan gak ada larangan buat gus megang tangan aku.”Hafiza tersenyum ke arah Arga.

“Maaf, maafkan saya yang sudah membuat kedua orang tua kamu kecewa. Maafkan saya yang sudah menghacurkan masa depan kamu, saya selalu di hantui rasa bersalah terhadap kamu Zifa.”Arga menatap sendu istrinya.

My Crush HafizaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang