16. Transmigrasi Jiwa

127 9 0
                                    

"Fayes?"

Yang punya nama pun menoleh, terlihat wanita cantik dengan wajah yang ceria.

"kau siapa? Kenapa tau namaku?"

Alih-alih menjawab, wanita itu malah tersenyum dan berlari dengan anggunnya ke arah kebun bunga yang sangat indah. Fayes yang merasa dipermainkan pun mengejar wanita itu sampai tanpa sadar masuk kedalam kebun bunga itu. Semakin jauh ia mengejar wanita itu, tapi seperti tidak ada rasa lelah bagi wanita itu.

"jangan berani main-main denganku" geram Fayes yang mulai lelah dengan larinya, membuat wanita tersebut berhenti dan membalikkan badannya

"kamu tidak mengenaliku? Oh ayolah Fay.." ucap wanita itu membuat Fayes menatap dengan saksama wanita dengan wajah berseri itu lalu membulatkan matanya

"kau?"

"benar, aku Alea"

"kenapa jiwaku bisa ada di tubuhmu?"

"aku percaya kita bisa saling membantu"

"saling membantu?"

"sewaktu kau meninggal kau belum membereskan semuanya bukan? Kau meninggalkan banyak orang yang membutuhkanmu, dan aku juga memiliki satu hal yang harus aku tunjukkan ke publik"

Alea termenung mengingat Mackenzie yang sudah ia tinggalkan hampir 3 bulan itu, apa mereka bisa tetap bertahan tanpanya?

"aku paham Fay... makanya aku minta memindah jiwa, aku yakin diantara kita berdua kaulah yang bisa diandalkan, aku bahkan gagal di tugas pertamaku dalam pekerjaan, dan aku juga tidak bisa membenahi teman-teman mafia mu itu, jadi aku hanya bisa memberikan ragaku" jelas Alea dengan jelas

"apa kau yakin? Orang tuamu sepertinya kurang bahagia dengan sikap dan sifatku"

"tidak Fay, aku yakin mereka akan lebih bangga denganku melalu sikap dan sifatmu itu"

"jadi benar kau yakin menyerahkan ragamu ini buat kupakai?"

Alea tersenyum dan mengangguk yakin

"apa yang bisa membuatku membayar ragamu ini?"

"tolong selesaikan alasan mengapa aku meninggal"

"tapi hanya kau kan yang tau itu, kenapa tidak kau beri tahu saja aku?"

Alea menggeleng, "tidak akan semudah itu anggota kantor kepolisian itu percaya dengan kau yang menggunakan tubuhku, mereka lebih mengagungkan dia, mereka terlalu mengabaikanku"

Fayes paham maksud Alea

"tapi.... Loh Al, Alea... aku belum selesai, ALEA"

...

"hahhh" Alea terbangun dan segera melihat tubuhnya di cermin

"mimpi"

Tok tok

Ceklek

"loh malah tidur, itu sudah pada siap katanya kau mau mengadakan BBQ dengan teman-temanmu dan semua pekerja disini?" Amora seperti baru kembali dari kantor dilihat dari seragamnya

"ma, apa perusahan tempat mama kerja ada musuh?"

"kenapa tiba-tiba menanyakan itu sayang?"

"Aku takut kalau peneror tadi pagi ada hubungannya dengan perusahaan musuh tempat kerja mama atau papa"

"tenang nak, perusahan mama dan papa aman saja"

"yasudah ma, nanti aku menyusul ke bawah, mau ganti baju dulu"

Amora mengangguk dan keluar dari kamar Alea, dan Alea segera beranjak ke ruag rahasianya, yang berisikan berbagai komputer dan senjata api rakitannya

Membuka website dan mengakses situs khususnya, untuk mencari data perusahaan

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang