Kali ini dua orang wanita sedang sibuk mengacak lemari untuk mencari pakaian terbaik untuk salah satu wanita ini
"kau mau yang seperti apa sih, Alea"
"cari saja yang menurutmu bagus, Jen"
"bajumu hanya kaos dan tanktop hitam putih begini, bagus darimananya" geram Jennifer yang sedari tadi masih mengacak isi lemari milik temannya itu
"ah ini" Alea mengambil gaun putih yang sepertinya sudah digunakan Alea yang asli sekitar 4 tahun yang lalu, saat pesta pertama kali masuk sekolah menengah atas
Jennifer yang melihat itu malah tersenyum simpul, rindu juga dia dengan sahabatnya itu. Diacara itu pertama kali mereka bersahabat, dan dimana Jennifer belum menjadi pembunuh bayaran seperti sekarang
"hei malah diam saja, jelek ya"
"tidak cocok denganmu, itu terlalu lemah lembut"
"sialan kau, jadi aku akan gunakan apa" rasanya Alea ingin menyerah saja
Jadi ini alasan wanita jika berjanjian kencan pukul 7 malam sudah mempersiapkannya dari pukul 7 pagi, memilih baju saja sulitnya seperti ini
"yasudah kita beli yang baru saja, lagipula sudah lama aku tidak ke mall"
Bukannya menjawab, Alea malah keluar dari walk in closet nya
"kukira hanya wanita biasa saja yang seribet itu saat kencan pertamanya, ternyata pemimpin mafia juga" gumamnya
"Jennifer ayo kita pergi cepatlah waktu berjalan terus" teriak Alea dari kamarnya membuat Jennifer keluar dari walk in closet dan menyusul Alea yang sudah keluar dari kamarnya
"aku jadi ragu dia adalah pemimpin kelompok mafia terseram" gumam Jennifer sambil terus menuruni anak tangga
"mau kemana, Jen?"
"eh tante, kami ingin ke mall tante, itu anak tante ingin kenca..."
"LAMA SEKALI, CEPATLAH JENNIFER" ucapan Jennifer terpotong dengan pekikan Alea yang sepertinya sudah sampai depan pintu utama rumahnya
Amora yang melihatnya tersenyum kecil
"sudah besar rupanya dia, yasudah sana kau temani dia"
"baik tante, permisi"
Jennifer setengah berlari menghampiri Alea yang sudah tidak sabar kali ini, sampai berteriak pula
"kau ini, bisa tidak berteriak tidak"
"tidak, kau lama soalnya"
"dasar remaja baru puber"
"daripada kau jomblo akut"
"hei, aku punya mantan pacar ya"
"memang iya?"
"iya"
"memang ada yang mau dengan wanita galak dan kejam sepertimu"
"hei, buktinya Elvio saja mau dengan bos mafia garang, kejam, dingin, tak berperasaan sepertimu"
"karena aku cantik"
"kau meminjam tubuh sahabatku"
Alea terdiam mendengar perkataan Jennifer, ia memilih fokus melanjutkan perjalanannya menambahkan kecepatan mobilnya
Jennifer baru menyadari perkataannya yang sepertinya menyinggung perasaan Alea, ia ingin meminta maaf tapi ia ngeri sendiri dengan tatapan dan raut wajah Alea yang sudah berubah menjadi dingin dan tegas lagi
"apa benar Elvio bukan menyukaiku melainkan Alea yang asli" batinnya
"Alea" pikirannya buyar saat Jennifer memanggilnya dan menatapnya dengan tatapan takut
Alea mengerutkan keningnya, kenapa Jennifer menatapnya seperti itu, pikirnya
"kenapa?"
"kau marah?"
Alea menggeleng, untuk apa dia marah, kan
Sedangkan Jennifer menghela nafasnya lega, ia sampai lupa memang sekarang settingan wajah Alea datar dan dingin
"jadi, kau akan kembali ke Mackenzie?" Alea mengangguk
"Secepatnya aku akan kembali ke Mackenzie dan mengambil wilayah kekuasanku yang direbut oleh Ollyxton" jawabnya masih fokus dengan jalanan
"ku dengar Mackenzie terporak poranda sepeninggalanmu"
"akan aku benahi sebentar lagi, kau tinggal menonton kejayaan Mackenzie lagi, dalam waktu dekat nama Mackenzie akan meledak ledak lagi seperti yang seharusnya" terlihat jelas ambisi di matanya
Sampailah mereka di mall yang biasa mereka kunjungi, dengan mahir Alea memarkirkan mobilnya dan keluar dari mobil tersebut
Banyak pasang mata yang menatap dua wanita cantik dengan tatapan tegas itu. Tak sedikit juga lawan jenis yang menatap minat terhadap keduanya
Mereka tetap menatap lurus kedepan dan berjalan dengan santai ke arah toko gaun dengan merk terkena
Jennifer mulai mencarikan gaun yang cocok untuk sahabatnya itu. Sebenarnya ia juga bersemangat akan kencan pertama Alea ini. Sangat spesial bukan, kencan pertama seorang pemimpin Mackenzie disiapkan oleh wolfwide
Memang dulu ia pernah melihat Alea yang asli berkencan dengan lelaki yang ia sukai selama di sekolah, namun ini rasanya beda, lebih terhormat
"Alea" yang memiliki nama menoleh dan mengerutkan keningnya melihat seorang lelaki yang sepertinya ia kenal namun sebenarnya ia tidak pernah bertemu
"Al, ini gaun... Lucas"
"Jennifer"
"untuk apa kau kesini" ucapnya ketus
Alea mengingat nama Lucas, ya ini adalah mantan pacar Alea, yang berselingkuh dengan Megan, dadanya terasa sesak mengingat kebenaran itu. Namun ini pasti perasaan sakit Alea yang asli
"aku kebetulan lewat, melihat Alea sedang duduk, jadi aku menghampiri"
"yasudah kalau sudah dihampiri, sekarang kau bisa pergi"
"biarlah, Jen, jangan diusir, mana tau Lucas ingin menyampaikan sesuatu kepadaku" ucapan Alea membuat Jennifer mengerutkan keningnya tidak percaya
Ia tahu ini bukan Alea jadi mana mungkin ia akan tergoyahkan lagi hanya karena bertemu lagi dengan lelaki tamak ini
"benar, ada yang ingin aku sampaikan" jawab Lucas memancarkan senyum kemenangannya pada Jennifer, tapi ini bukan Alea yang dulu yang tidak tahu akal busuk seorang Lucas
"bicaralah"
"aku ingin meminta maaf, aku tidak bermaksud ingin menyakitimu dengan menerima cinta dari Megan"
"lalu?"
"aku ingin kembali mengulang masa-masa kebersamaan kita, dimana kita saling mencintai"
Ingin rasanya Jennifer memuntahkan isi perutnya ke wajah Lucas mendengar kalimat busuk dari mulut lelaki itu
"apa kau masih secinta itu denganku?"
"iya, perasaanku masih sama, bahkan selama ini aku merenungi masa-masa indah kita" ucap Lucas dengan wajah sok sedihnya
"wah bajingan ini pandai drama juga rupanya" batin Alea
Jennifer yang melihat itu sudah sangat jengah, ia mengalihkannya dengan memilih gaun yang berada di dekatnya. Ingin sekali ia ludahi atau langsung potong lidah Lucas agar tidak bisa mengeluarkan kata-kata bullshit lagi. Jujur ia sudah muak sekarang
"jika kau selama ini merenungi masa-masa indah kita, kenapa kau baru menghampiriku sekarang? Bahkan ini karena tidak sengaja, kau menipuku ya"
Lucas menggeleng cepat, lalu mengambil tangan Alea dengan lembut
"aku masih sangat sangat mencintaimu, kau juga pasti masih mencintaiku, kan" Lucas menatap Alea dengan lembut
"iya, aku sebenarnya masih sangat mencintaimu, aku menunggu waktu ini tiba, dimana kamu menyesali pilihanmu dan kembali kepadaku, setiap malam aku selalu memikirkanmu merindukan setiap kenangan yang pernah kita lalui" ucap Alea dengan senyuman lembut
Jennifer yang mendengar jawaban dari Alea mengalihkan pandangannya kepada Alea dengan mata yang membulat. Menatap tidak percaya kepada sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia's Transmigration
ActionSeorang wanita cantik, lembut, dan merupakan seorang detektif di Kepolisian Manhattan mati karena kasus pertamanya. "Tolong selesaikan alasan aku mati, dan balaskan dendamku" - Azalea Mauren "Aku gunakan tubuhmu untuk membalaskan dendamku dan menye...