38. Awal balas dendam

45 3 0
                                    

"kita sam..."

Saat Alea membuka sabuk pengamannya, ia melihat wajah tenang Elvio yang ternyata sudah tertidur di kursinya.

"tampan" gumamnya

"ugh, kekasihku" Alea terpaku dan menjauhkan wajahnya, masih tertidur, ternyata dia hanya mengigau.

Ah tunggu, kenapa saat tertidur saja masih bisa menggodaku, pikirnya.

"hei bangunlah" tak bergeming. Alea melirik jam yang tertera di ponselnya, pukul 04.00 dini hari. Wajar saja Elvio tertidur nyenyak.

Alea turun dan membuka pintu tempat Elvio, membuka sabuk pengamannya dan menggendong lelaki itu keluar dari mobil.

Penjaga hotel yang melihat ingin segera membantunya, namun langsung diberi isyarat oleh Alea untuk tidak usah membantunya.

Dengan sigap lelaki itu membukakan lift untuk Alea dan kembali ke tempatnya bekerja.

Sesampainya di kamarnya, Alea membaringkan Elvio di kasur.

"huh, berat juga lelaki ini" setelah meregangkan tubuhnya, Alea mengambil paperbag yang tadi sudah ia perintahkan orangnya untuk membelikannya baju untuk dirinya dan Elvio.

Ia ingin segera menyegarkan tubuhnya dengan berendam kali ini, tidak ada perasaan kantuk yang menyerangnya. Ia bahkan sudah segar dengan perjanjiannya tadi dengan salah satu pemimpin mafia.

Memejamkan matanya sejenak, untuk merilekskan tubuhnya. Mempersiapkan hal-hal lain yang akan ia lakukan nanti saat matahari sudah kembali menampakkan sinarnya.

--

"bodoh! Diperintahkan hal kecil saja kalian gagal"

Dugh

Bugh..

Dughh

Dengan membabi buta Ervan menghajar anggotanya, hari ini kerjasamanya dengan Loridz, kelompok mafia terbesar di Eropa, gagal. Ollyxton mengalami kerugian yang sangat besar, pasalnya kerjasama mereka menyangkut pelelangan mobil dengan type tinggi. Membutuhkan modal besar untuk memulai kerjasama ini, sedangkan saat pelelangan sudah 80% terlaksana, digagalkan dengan anggota Ervan.

Ollyxton mengadakan kerja sama dengan Loridz untuk mengadakan acara pelelangan mobil mewah. Mobil-mobil yang di impor dari berbagai negara, termasuk negara-negara Eropa. Acara akan diadakan di Manhattan, maka Hector, pemimpin Loridz bersedia menempatkan barang lelangannya di tempat penyimpanan milik Ollyxton. Tapi hari ini tempat penyimpanannya bobol, barang-barang lelangan hilang. Hector memutuskan kerjasamanya, dan juga menuntut ganti rugi dari Ervan.

Dan sampailah disini, Ervan mengamuk pada semua anggota yang diperintahkan menjaga tempat penyimpanan itu.

"kelompok mana yang melakukannya?" tanya Ervan dengan mata menyalanya

"aku tidak yakin itu dari kelompok mafia, tuan" jawab salah satu anggota dengan terbata-bata

"maksudmu pencuri dari orang biasa begitu?"

"perawakannya seperti orang Eropa, tuan"

"dia juga seperti punya akses masuk sendiri, tuan" sahut anggota yang lain

"kalian gila?! Kalian pikir keamanan tempat Ollyxton semudah itu dijebol? Hanya anggota inti Ollyxton dan pemimpin Loridz yang bisa masuk ke dalam situ, atau mungkin Hector yang mensabotase?"

"tubuhnya bukan seperti Tuan Loridz, tuan"

"berarti memang kalian yang bodoh!"

Bugh

--

Elvio terbangun karena terganggu dengan sinar matahari yang mengenai wajahnya. Ia sangat kesal karena mengganggu tidur nyenyaknya. Tunggu, bukannya terakhir ia dan Alea berada dimobil.

Elvio segera bangkit dari tidurnya, bukan kamarnya. Berarti bukan mimpi jika ia dan Alea berlibur di Annecy.

Asumsinya tentang liburannya dengan Alea bukan mimpi semakin meyakinkan karena saat ini ia melihat Alealah yang membuka tirai kamar sampai sinar matahari membangunkannya. Senyuman kembali terukir di wajahnya.

"pagi kekasih..." ucapannya terpotong saat melihat tatapan tajam dari Alea. Ia hanya beralih memamerkan deretan giginya pada Alea.

"kalau kau lapar, makanan sudah ada di meja makan"

"wah sungguh seperti istri idaman, membangunkan suaminya, membuatkan sarapan"

"teruslah berhayal dan biarkan perutmu kelaparan"

Alea segera meninggalkan Elvio dan beranjak ke ruang makan. Mulai memakan makanan yang sebelumnya sudah ia pesan.

Tak lama kemudian, Elvio menyusulnya dan ikut makan bersamanya.

"aku ingin bertanya" ucap Elvio disela kegiatan makannya

"kalau kau pemimpin Mackenzie, berarti Ollyxton adalah musuhmu?" Alea memberhentikan makannya dan melirik ke arah Elvio tajam

"ah, a-aku tidak sengaja mendengarkan semalam"

Lalu Alea melanjutkan makannya, tanpa berniat menjawab pertanyaan Elvio. Elvio yang sudah terbiasa tidak dijawabpun hanya membiarkan Alea dan melanjutkan makannya.

Acara sarapan mereka berlangsung dengan tenang dan damai. Setelah makanpun Alea mengeluarkan ponselnya, mengetikkan sesuatu dan meletakkannya diatas meja.

'Ervan Ollyxton dan beberapa anak buahnya mengakui telah berhasil melumpuhkan ketua mafia terkejam Fayes Mackenzie di markas Mackenzie sehingga menimbulkan Mackezie berdiri tanpa memiliki ketua, kini kelompok mafia Mackenzie mendapatkan banyak ancaman dan serangan yang membuat tim ini nyaris punah'

Elvio membaca berita beberapa bulan yang lalu, tepat saat insiden Alea tertembak saat kasus pertamanya. Elvio ingat jelas waktu itu.

"lelaki yang baru-baru ini menjemputku di kantor setelah kau menyatakan perasaanmu, itu pemimpin Ollyxton" Elvio berusaha mengerti alur cerita Alea

"kalau dia pemimpin Ollyxton, dan Ollyxtonlah penyebab kau mati lalu kenapa dia menganggapmu adalah pacarnya?" ucap Elvio dengan nada kesal, jika mengingat Ervan yang menganggap Alea sebagai pacarnya

"dia tidak tau kalau aku Fayes, dia adalah partner kerja perusahaan papaku, dia pemilik Rb Group sekaligus ketua Ollyxton, orang yang menyarangkan 2 peluru di kepalaku dan 1 peluru di jantungku. Membuatku bertransmigrasi, dan membuat kelompokku hampir terombang-ambing karena tidak adanya pemimpin" Alea menjelaskan dengan penuh keemosian

"aku sangat teramat membenci seorang Ervan Ollyxton, dia harus membayar semua kesulitan Mackenzie, tidak akan ada setitikpun kebahagiaan yang bisa ia cicipi" Alea berbicara dengan nada rendah, menekan kata perkata yang keluar dari mulutnya, terlihat jelas dendam pada matanya yang indah, tidak, sekarang sudah berubah menjadi seram.

Elvio mengelus punggung wanita ini, berusaha menenangkannya.

"akan aku lakukan apapun untuk kegagalannya sedikit demi sedikit, sampai pada puncak kehancurannya dibawah tanganku sendiri" dengan sigap Elvio menarik Alea di pelukannya, mendengar semua perkataannya membuat Elvio ikut terhanyut dalam dendamnya.

"aku ada disaat kau membutuhkanku, didalam semua permasalahan" ucapnya bersumpah

Dari perjanjian yang ia dengar semalam, Alea berbicara dengan seseorang bernama Hector, melakukan perjanjian penghancuran kerjasama dengan Ollyxton. Entah darimana Alea tahu jika Loridz bekerjasama dengan Ollyxton untuk acara pelelangan. Dan tanpa Ollyxton ketahui kini Loridz berada di kubu Marazie, Alea.

Kini semua mobil mewah menjadi milik Loridz, untuk menghilangkan jejak Alea segera membelinya, namun sampai ia belum kembali ke Mackenzie, Alea menitipkannya di tempat penyimpanan milik Loridz.

Setelah dirasa tenang, Alea melepaskan pelukan Elvio. Ia melihat Elvio seperti tulus memperlakukannya. Tapi ia tetap tidak mau membawa Elvio masuk ke dunianya. Ia khawatir dengan keselamatannya. Tunggu, Alea mengkhawatirkan seorang pria?

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang