47. Kacau

34 3 0
                                    

Seperti seminggu terakhir ini, setiap paginya Alea duduk di taman dengan Jennifer, Reynand, Farrel, ataupun Elvio. Sebenarnya ia sudah suntuk dengan hari harinya di rumah sakit. Ia sudah merasa sembuh dari 5 hari yang lalu, tapi mamanya belum mengizinkannya keluar dari rumah sakit.

"makanya jangan masuk rumah sakit terus"

"hobby baru Alea kan rebahan di rumah sakit"

Tuk

Alea mengetuk kepala Farrel, "aku juga tidak ingin, tapi tubuh ini rasanya belum sepenuhnya kuat"

"memang dari dulu kau kan harusnya ada di perlindungan kita" ucap Farrel dengan nada kesal, memang hanya dia yang belum tahu Alea bukanlah Alea

Elvio melirik ke arah jam tangannya, "aku harus berangkat ke kantor dulu"

Alea mengangguk, Elvio beranjak dari taman menuju parkiran rumah sakit dan Reynand, Farrel, dan Jennifer masih menemani Alea di taman itu.

Bruk

"aduh maaf"

Elvio mengambil jaketnya dan menatap sekilas orang yang menabraknya lalu mengangguk

"iya tidak apa" lelaki itu bergegas meninggalkan Elvio yang juga melanjutkan perjalanannya

Eh tunggu, sepertinya ia tidak asing dengan salah satu barang yang dikenakan lelaki itu

Lalu ia mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya,

"benarkan, itu anggota Mackenzie, slayernya sama, tapi ini lebih polos" Elvio memandang slayer yang ia pakai sewaktu menyelamatkan Alea dari markas Mackenzie

"nanti aku tanyakan saja pada Alea" ucapnya lalu memasukkan slayernya kembali ke sakunya dan melanjutkan perjalanannya

--

"jadi kau sudah tau dia yang sebenarnya siapa, kan" ucap lelaki dengan setelan jas dan cerutu di selipan jarinya

Lelaki satunya mengangguk dan kembali menatap buku data kelompok mafia di tangannya

Ia menggeleng pelan, sulit menerima kenyataan ini memang, tapi setidaknya ia bisa lebih ikhlas sekarang

"dan kau, sampai kapan tangan keriputmu itu akan berkutat dengan darah?"

Lelaki sebelumnya menggeleng, "sebentar lagi, ada yang ingin aku selesaikan dalam waktu dekat"

"baiklah"

Kedua lelaki tersebut masih menikmati nikotin sambil bercakap dengan akrabnya.

--

"bajingan ini, banyak sekali urusannya sialan"

"maaf tuan ada satu akun yang mencoba membobol situs data baru kita"

"nah kan, pemimpin kampret itu kenapa mati disaat semua belum bisa menguasai skillnya di dunia program, sih"

"permisi tuan, penyimpanan senjata kita di bagian barat terintai"

"panggil Malvo, tidak usah memantau Fayes dulu untuk sekarang"

Di mansion utama Mackenzie kini sedang berantakan, banyak kelompok kubu musuh yang sudah menampakkan keahlian mereka untuk menghancurkan Mackenzie.

Mereka menyerang Mackenzie dari segala sisi. Saat tahu situs data Mackenzie sudah dibuat baru, mereka mulai melancarkan aksinya untuk membobol data tersebut.

"tuan, pengiriman senjata dari Eropa terhalang dan hampir ketahuan pihak kepolisian"

Daren memijit pelipisnya, hari ini sudah banyak laporan yang diterimanya. Ditambah hari ini jadwal Malvo memantau Fayes, jadilah hanya dia yang memimpin Mackenzie.

"kenapa Fayes tidak pernah mengeluh ya menjadi pemimpin selama bertahun-tahun, aku menjadi pemimpin sehari saja sudah ingin meledak" gumamnya kesal

Ia belum selesai memeriksa semua berkas kerjasama dan berkas-berkas lainnya. Ditambah lagi laporan-laporan yang ia terima

"sebarkan anggota ke tempat penyimpanan senjata bagian barat dan ke pelabuhan Eropa, utus juga anggota inti masing-masing 5" perintah Daren yang diangguki oleh Alden

Lalu ia memeriksa komputernya yang berisi situs data baru yang ia buat karena tidak bisa mengakses situs yang di buat Fayes lebih dalam lagi

Brak

"ada apa?"

"kau kawallah mereka di lapangan, biar aku yang mengendalikan dari markas, Mackenzie diserang dari segala sisi"

Malvo mendekat ke arah Daren untuk melihat setumpuk berkas di mejanya

"kau sedang apa?" tanya Malvo sambil melihat-lihat berkas tersebut

"situs data yang baru aku buat hampir dibobol"

"bagaimana bisa Fayes membuat situs yang bertahun-tahun tidak bisa dibobol, sedangkan kau baru membuatnya beberapa bulan sudah banyak yang ingin membobol" Daren menatap Malvo yang masih membaca berkas dengan tajam

"kau kira membuat ini mudah? Fayes saja yang gila, jangankan dibobol lawan, kita yang memiliki akses masuk saja tidak bisa mengunjungi lebih dalam, semakin rahasia data itu semakin rumit, dan sebanyak ini anggota inti Mackenzie tidak ada satupun yang bisa mengunjunginya, kan"

Malvo mengangguk, "benar juga sih, ah ini Langdon mengajak bekerjasama menjual obat terlarang dalam jumlah besar ke Eropa?"

Kali ini Daren yang mengangguk

"bukannya Langdon kubu McDermott? Mengapa mengajak kita bekerjasama? Kurasa Ame sudah gila"

Daren mengendikkan bahunya, "biarlah nanti kita pikirkan, kau pergilah dulu, kawal anggotamu dilapangan, senjata kita sedang tidak baik-baik saja"

"baiklah" Malvo mengangkat bahunya, mengambil satu koleksi revolver milik Daren dan keluar dari ruangan mereka

"bajingan kecil" umpat Daren masih fokus dengan komputernya

--

"untuk kasus penyimpanan senjata api terlarang, diduga pelakunya membentuk kelompok, bagaimana pelacakanmu Detektif Edgar?"

"izin Komandan, saya sudah mencoba menembusi datanya, tapi sepertinya sulit untuk dibobol, jadi masih saya usahakan untuk mendapatkan biodata atau setidaknya nama pelaku" jelas Edgar pada rapat sore ini

"kita belum bisa menentukan rencana, untuk saat ini kita hanya bisa memantau terus, sampai mendapatkan barang bukti"

"sepertinya ini kasus sulit, dan mungkin akan lama seperti kasus perjual belian obat terlarang tempo hari" lanjut Komandan Aaron

"izin komandan, kalau begitu kita butuh tim detektif khusus dan menunjuk Detektif Alea sebagai pemimpinnya" saran polisi Aksa

"izin komandan, tapi Detektif Alea saja belum pulang dari rumah sakit, jika saja dia pulang dalam waktu dekat kesehatannya belum pulih, apa tidak terlalu bahaya untuknya memimpin kami pada penyelidikan kali ini mengingat tingkat kesulitannya sama seperti kasus tempo hari?" kali ini Elvio yang angkat bicara, dengan nada khawatir

Dia mengkhawatirkan kesehatan Alea atau apa? Seperti ada yang dikhawatirkannya tentang hal lain. Entah apa yang dikhawatirkan Elvio membuat Naomi menatapnya dengan pandangan tidak suka

"ah iya komandan, kasus yang tempo hari saja membuat Detektif Elvio terculik salah satu komplotan, apalagi ini Detektif Alea sedang tidak sepenuhnya sehat"

Komandan Aaron mengangguk mencoba menimbang-nimbang perkataan Elvio dan Edgar, tapi bagaimanapun saran Aksa juga sangat tepat

Detektif wanita itu terlalu berpengaruh dalam setiap kasus-kasus besar beberapa bulan ini, membuat kantor kepolisian Manhattan dilirik dan diberi banyak penghargaan serta pujian dari seluruh kepolisian New York bahkan Amerika Serikat

"baik, untuk saat ini kita adakan pengintaian dan pemantauan dulu, setelahnya akan diadakan rapat untuk pergerakan selanjutnya" ucap Komandan Aaron mengakhiri rapatnya kali ini

Rapat selesai dan seluruh anggota keluar dari ruangan rapat

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang