71. Penyelesaian kasus yang rumit

10 1 0
                                    

Setelah seluruh tersangka diintrogasi, hari ini Komjen Seno datang untuk mengintrogasi Alea. Ia sudah menerima semua laporan dari introgasi para tersangka dan sudah menemukan dalang dibalik kasus ini.

"ternyata kau, Detektif Alea, ah bukan... Alea"

Alea mengangkat kepalanya yang sedang ia tenggelamkan di lipatan tangannya saat mendengar suara Komjen Seno.

"aku bisa membebaskanmu dan rekanmu, asalkan kau jawab pertanyaanku dengan jujur" Seno duduk tepat di sebrang tempat duduk Alea yang dihalangi oleh meja diantara keduanya.

"aku tidak menyangka dengan penampilanmu yang baru beranjak remaja bisa membuat Komandan kantor ini, pemimpin pasukan kasus ini, dan anggota tim detektif khusus memohon ampun kepadaku" ucap Seno sambil bertepuk tangan

Alea malah mengerutkan keningnya bingung, apa yang sebenarnya dimaksud Komjennya ini. Apa mereka yang dimaksud Komjen meminta ampun supaya hukumanku sebagai pemimpin kelompok diringankan? Pikirnya

"Elvio Winata, anggota tim yang paling bisa diandalkan karena pemikiran objektifnya sampai bisa bertekuk lutut dihadapanmu, meminta balasan cinta darimu yang dulu sangat mendambakanku. Aku sampai tidak percaya anggota seperti Elvio meminta ampun kepadaku mengenai kau" ucapan Seno semakin tidak bisa dicerna oleh Alea

"kenapa kau mengulur kasus ini setelah tau pelakunya? Bahkan kau meminta undur dari kepolisian sebelum mengungkap kebenaran. Kenapa harus kau beri tahu melalui Edgar bukan lelaki yang notabenenya kekasihmu itu?"

Alea menautkan alisnya, kenapa malah menyangkut ke Edgar, batinnya

"a-aku tidak mengerti" akhirnya Alea mengeluarkan suara

"baiklah berkat Aaron, Elvio, dan Edgar, kau bebas sekarang. Lagipula pemimpin kelompok sudah ditangkap dan kau tidak terbukti bersalah" ucap Seno membuat Alea membolakan matanya

"pemimpin sudah ditangkap dan aku dibebaskan?" Seno mengangguki perkataan Alea

Seno menunjuk ke arah Elvio yang berada di depan Edgar.

"sebenarnya aku menyukaimu dan tidak rela kau kembali ke pelukan Elvio, tapi silahkan temui dia"

Alea segera keluar dari ruangan membuat Elvio dan Edgar mengembangkan senyumannya. Elvio merentangkan tangannya berniat menyambut Alea kembali kepelukannya.

Grep

"ikut aku, tunjukkan pelaku" Alea menarik tangan Edgar dan meninggalkan Elvio yang masih merentangkan tangannya.

Seno yang baru keluar dari ruangan terkekeh melihat detektif yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri itu. Menurunkan rentangan tangan Elvio dan merangkulnya.

"sudah aku turuti kemauan kalian, jadi jangan bertindak gegabah dan melanggar aturan lagi" ucap Seno lalu meninggalkan Elvio

"terimakasih Komjen"

Elvio segera menyusul Alea dan juga Edgar yang seperti permintaan Alea untuk melihat para pelaku.

"itu para penjaga gedung" Edgar menunjuk para penjaga yang sudah tidak menggunakan slayer lagi

"mereka bukan Mackenzie" gumamnya

"kenapa?"

Dengan cepat Alea menggeleng, membuat Edgar melanjutkan perjalanannya di lapas

"itu petingginya" Alea mengerutkan keningnya saat mengikuti arah telunjuk Edgar

"Vi-vincent" ucap Alea tidak percaya

"sudah kuduga kau pasti sudah mengetahuinya, kan" ucap Edgar

"kalau petinggi yang dimaksud adalah Vincent berarti pemimpinnya" batin Alea sambil matanya mengedar ke telunjuk Edgar

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang