24. Pembunuhan Berantai?

110 6 0
                                    

Dor!

Dor!

Seseorang muncul dari kegelapan dengan brutal menendang ke arah Alea yang berhasil menghindari peluru darinya.

Sudah diperkirakan oleh Alea, situasi seperti ini sudah biasa bagi Alea. Ia dengan mudah menghindar dari tembakan dan juga tendangan brutal yang datang tiba-tiba dari seorang pria.

"Mauren, kau merupakan anggota mafia handal rupanya"

"Bara"

"tidak usah mengelak lagi, hanya sedikit orang biasa yang bisa menghindar dari tembakan yang berasal darii tempat gelap, dan kewaspadaanmu juga sangat berada diatas rata-rata"

Alea menggedikkan bahunya, "sial kau"

"jadi belum mau bicara kau dari kelompok mana?"

"cari tahu saja sendiri"

"hei, rubah gila kau"

Pasalnya Alea sudah melompat dari ujung gedung karena tadi tersudut oleh tendangan dari Bara

"kau yang mengirimiku pesan?" Bara mengangguk, ekspresinya sudah berubah menjadi lelaki biasa yang selalu ceria, berkepribadian ganda memang.

"cepatlah bicara"

"aku ingin membantumu untuk menangkap pelaku pembunuhan berantai"

"aku tidak butuh bantuanmu"

"bahkan dengan bayaran yang setimpal?"

"tidak butuh uangmu"

"aku tidak akan membayarmu dengan uang, kau sudah menjadi Nona Kalandra uangmu tidak berseri, kan"

"jadi kau mengadakan pertemuan kali ini sia-sia"

"aku akan menawarkan balap liar yang diadakan Grissham"

Sudah lama ia tidak mengikuti acara ini, dan juga Grissham adalah kubu Mackenzie, mana mungkin Malvin dan Daren tidak ikut.

"hei diam saja, aku tahu kau pasti rindu suasana dunia bawah kan? Atau kau akan mengikutinya dengan teman sekelompokmu?"

"tapi aku tetap tidak tertarik menyalahgunakan kau dalam tugasku, jadi terimakasih Tuan McDermott"

Bara sudah memprediksi ini akan terjadi, benar ternyata apa yang ia kira.

"aku akan membantumu melindungi dia dari pihak kepolisian" ucapan final Bara membuat Alea mematung, ini baru yang dia inginkan

"kalau begitu aku tunggu besok di café depan kantor kerjamu oke"

Setelah berkata seperti itu, Bara melompat dari tempatnya menuju lantai dasar

"memang dia juga rubah gila yang licik"

Srek

"siapa lagi" gumam Alea yang sudah memegang sakunya, siap mengeluarkan revolver kesayangannya

"Je-jennifer?" Jennifer keluar dari tempat gelapnya dengan sedikit gugup

"Alea?"

"sejak kapan?"

Tempat itu gelap, jadi Alea tidak bisa mendeteksi apa ada yang mengawasi atau tidak, terlebih Jennifer menggunakan baju serba hitam. Alea melihat Jennifer menampilkan wajah gugupnya. Alea gugup tapi ia dengan cepat mengontrol ekspresinya

"a-aku... aku hanya lewat, iya, kau kenal dengan lelaki tadi?"

"oh Bara? Dia anak dari teman papaku"

"oh syukurlah?"

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang