28. Siapa Dia?

68 5 0
                                    

Acara berjalan dengan sangat lancar, dimana tim detektif khusus yang saat ini menjadi pemeran utamanya. Merekapun sudah memberikan sedikit sambutan dan diberi banyak selamat dan semangat.

Sampai tiba di acara penobatan King and Queen seperti biasanya. Tempat duduk mereka sudah tidak ditentukan lagi, sekarang Elvio sudah duduk dengan Naomi di sampingnya, dan Edgar disamping kirinya.

Alea memilih untuk duduk di bangku paling belakang dengan tenang menikmati segelas wine yang berada di tangannya. Memandagi acara dengan tidak minat.

"acara yang sangat membosankan" mata Alea sampai pada Naomi yang dengan sengaja duduk di samping Elvio lalu tersenyum miring

"apa tidak ada kegiatan yang lebih menyenangkan disini" gumamnya lagi

"baiklah yang akan dinobatkan menjadi King and Queen kali ini adalah..."

"pasti kita lagi, seperti biasanya" Naomi tersenyum ke arah Elvio yang masih setia dengan wajah datarnya

"Detektif Elvio dan Detektif Alea"

Semua anggota menatap pembawa acara tidak percaya, penobatan King and Queen yang sudah bertahun-tahun di sandang oleh Elvio dan Naomi kini beralih ke Alea. Memang malam ini Alea jauh lebih memukau dibanding Naomi, jadi tatapan heran mereka berubah menjadi tatapan kagum.

Elvio berdiri dan mencari keberadaan Alea. Sedangkan Alea masih memandang tidak tertarik. Sampai dia melihat Elvio berjalan menuju dirinya. Alea menatap heran, kenapa Elvio tiba-tiba menghampirinya, dengan semua tatapan tamu mengarah ke mereka.

Sesampainya di depan Alea, Elvio mengulurkan tangannya.

"apa?"

"kau tidak dengar?"

"dengar apa?"

"kita dinobatkan menjadi King and Queen kali ini"

"aku?"

"kita"

Alea mengedarkan pandangannya, semua menatap kearah dirinya dan Elvio dengan wajah memerah, menurut mereka memang Alea dan Elvio sangat cocok. Sampai pandangan Alea sampai kepada Edgar, dan Edgar mengangguk semangat. Entah bagaimana, kini Alea menyambut uluran tangan Elvio. Mereka berjalan menuju pembawa acara, dan akan melakukan pemakaian mahkota untuk mereka.

"selamat untuk King and Queen kita kali ini" mahkota sudah bertengger di kepala Elvio dan Alea disambut tepuk tangan dari para tamu

Dorr...

Dorr...

"sialan"

Dua tembakan berhasil memecahkan dua lampu yang berada di tempat pesta. Pasukan Pengawal yang tetap membawa senjata segera berjaga, dan mencari dari arah mana tembakan berasal

"selamatkan diri bagi yang tidak membawa senjata, terutama wanita" perintah Komjen Seno melalui microfon

Dengan hitungan menit, pesta mereka telah terkepung dengan orang berpakaian hitam dengan masing masing memegang senjata. Pasukan pengawal sedang melawannya, pasukan khusus juga sudah mengerahkan semua pasukan untuk segera datang karena memang kalah jumlah. Tapi siapa sangka, dengan cepat pasukan lawan membekuk pasukan pengawal sampai seluruhnya tak sadarkan diri di rerumputan. Darah sudah banyak berserakan.

Dorr..

"Detektif Alea mundur"

Bukannya mundur Alea malah tetap maju dengan revolver kebanggaannya yang sudah ia acungkan dengan tangan kanannya.

Brukk...

Dari arah belakang sekumpulan lawan menyerang ke arah Alea, Elvio dengan sigap membantu Alea. Dia dan Alea kini sedang bertarung dengan hampir 10 lawan, dan disana Edgar, pasukan khusus, Komjen Seno, para komandan, dan anggota yang lain juga sedang melawan serangan yang datang, tidak sedikit juga yang sudah tidak sadarkan diri.

Srekk...

Dorr... dor... dor...

Lengan Elvio terkena sayatan pisau, melihat itu amarah Alea semakin tersulut. Ia menembakkan pelurunya 3 kali ke arah orang orang yang melawan Elvio dari belakang, termasuk orang yang menyayat tetapi orang itu dengan cepat melarikan diri. Melihat keadaan Elvio dan Alea, Edgar beralih melawan serangan lawan di tempat Alea dan Elvio

"mundur, mereka mengincarku" ucap Alea kepada Elvio dan Edgar

Elvio mengabaikan perkataan Alea, dia bangkit dengan memegang lukanya, menahan agar darahnya tidak banyak keluar.

Srekk...

Alea merobek dress bagian bawahnya, mengikatkan ke luka Elvio dan memberikan revolvernya kepada Elvio, lalu meninggalkan mereka dan mengejar orang yang menyayat Elvio. Benar saja, lawan yang lain memberhentikan serangan, dan ikut mengejar Alea.

Ya, itu jebakan.

Elvio segera mengambil jalan belakang, karena mereka berlari kearah parkiran belakang.

Setelah menangkap orangnya, Alea langsung menyerang dengan membabi buta, tanpa ampun tapi bisa dihalau oleh lawannya.

Dapat, Alea berhasil menarik penutup wajah dari lawan. Alea membulatkan matanya tidak percaya

"Kom..."

Dughh.. brak...

Dari belakang dan tempat yang gelap, Alea dipukul dengan balok besar tepat di tengkuknya, membuat Alea jatuh tidak sadarkan diri.

Dorr..dor...dor...

Kini tembakan dari revolver Alea menembus masuk ke hampir seluruh tubuh lawan.

"Alea"

Lawan sudah melarikan diri, meninggalkan Alea yang tergeletak tak sadarkan diri dan meninggalkan hotel mewah ini penuh dengan orang orang tak sadarkan diri, namun tidak ada korban jiwa dari pihak kepolisian, hanya dari pihak lawan.

Alea dan anggota kepolisian yang lain segera dilarikan ke rumah sakit terdekat

--

"ayo Van lama sekali, aku takut kejadian Alea beberapa bulan yang lalu terulang"

"iya ma, ini juga Ervan sudah ngebut"

Kini Matteo, Amora, dan Ervan sedang menuju rumah sakit setelah dikabarkan dari pihak kepolisian jika Alea terkena pukulan saat acara kepolisian di sabotase.

Sesampainya di rumah sakit Amora mempercepat laju langkahnya, trauma beberapa bulan lalu menyeruak di pikirannya. Sedangkan Ervan dan Matteo menyesuaikan langkah Amora. Saat mendapatkan kabar tentang Alea memang Ervan sedang berada di kediaman Kalandra, untuk mengajak Alea jalan-jalan sebagai pendekatan katanya. Tapi siapa sangka malah mendapat kabar seperti ini.

"Mana Alea" saat sampai di depan ruangannya, Amora mendapati Edgar, Komjen Seno, dan Komandan Jeff sedang menunggu di depan ruangan, rasa trauma Amora semakin membuatnya gelisah

"Alea sedang diberi obat Nyonya, anda tidak perlu khawatir dokter bilang Alea hanya kehilangan kesadaran karena pukulan balok" jelas Komandan Jeff dengan niat menenangkan Amora

"hanya?... hei, kau jangan sembarangan bicara, lagipula kalian nampak sehat-sehat, kenapa yang terkena pukulan hanya putri saya"

Matteo berusaha menenangkan sang istri yang sudah tidak bisa mengontrol emosinya

"maaf, kalau kami boleh tau, apa yang terjadi? Bukannya Alea izin untuk menghadiri pesta bukan penyelidikan, kenapa bisa jadi seperti ini?"

"mohon maaf Tuan, Nyonya, saat acara sedang berlangsung dan sedang dinobatkannya Elvio dan Alea sebagai Queen and King acara, terjadi penyerangan yang sepertinya memang tujuan utamanya Alea" jelas Edgar membuat Amora semakin panik

"tenang saja Nyonya, kita sedang mengusut kasus ini, dan akan sesegera mungkin menemukan pelakunya" tambah Komjen Seno

Ceklek..

"dengan keluarga Nona Alea"

"saya mamanya"

"pasien sudah sadarkan diri, untunglah pukulan yang mengenainya hanya menimbulkan reflek dengan jangka waktu singkat, selebihnya Alea baik-baik saja, namun jika ingin mengjenguk diusahakan hanya 2 orang saja"

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang