14. Komjen

133 8 0
                                    

Sudah 1 jam lamanya Alea, Edgar, dan Elvio mengintrogasi pembeli narkoba ini. Berbagai macam pertanyaan telah diberikan oleh Elvio dan Edgar. Tugas Alea kali ini adalah mencatat semuanya melalui notebooknya.

"Brandon Adyson, aku tidak asing dengan tanda di pelipismu" ucap Alea mulai mengintimidasi

Brandon membulatkan matanya, sebab selama hampir 3 minggu ia berada di sel ini, tidak satupun ada yang menyinggung mengenai tanda di pelipisnya

"ini hanya tatto iseng" jawabnya membuat Alea memberikan senyum miringnya

"kita sudah cukup mendapat datanya?"

"sebentar"

Alea bangkit dan mendekat ke arah Brandon untuk membisikkan sesuatu yang membuat Brandon semakin membulatkan matanya tidak percaya

"Brixker"

Satu kata yang keluar dari mulut Alea membuatnya mematung dan berkeringat dingin

"kenal Mackenzie?"

Lagi-lagi bisikan Alea membuatnya semakin panik, tentunya ia tahu kelompok mafia terkejam, bahkan anggotanya sudah banyak yang terbunuh karena berani mengusik kenyamanan markas Mackenzie. Diapun termasuk salah satu anggota yang hampir mati di tangan Mackenzie.

Alea memundurkan langkahnya, kembali duduk dengan tenang, membuat Edgar dan Elvio bertanya-tanya apa yang sebenarnya dibisikkan oleh Alea. Selama di ruangan BAP pun dia selalu menampilkan wajah datarnya, tidak ada ekspresi takut di wajahnya.

"anggota mafia macam apa kau, bisa dengan mudah diringkus kepolisian" ucap Alea sambil tertawa meremehkan

"ka-kau siapa?"

"aku? Kau tidak bisa membaca nametag ku? Detektif Alea, kebetulan aku dan timku ini tim detektif khusus yang bertugas menyelesaikan kasus perjualbelian obat terlarang yang ternyata bertransaksi di dunia bawah"

"jadi, sekarang katakan siapa yang menjual kepadamu" sambung Alea

Ternyata lelaki itu tak juga bergeming membuat Alea kembali membisikkan sesuatu kepadanya

"mudah saja untukku menghubungi Malvo ataupun Daren untuk memerintahkan anggota lain untuk menyerang markasmu"

"baiklah, aku membelinya dari Lemuel"

Kali ini Edgar dan Elvio yang membulatkan matanya, mereka sangat mengingat ucapan Alea tadi jika pelakunya bernama Lemuel.

"great, Lemuel Linford, hanya kelompok mafia kecil sebagai anggota pula"

"sudah cukup" sambung Alea

Setelah dirasa cukup, mereka kembali ke ruangan.

"wah kau sangat keren Al" ucap Edgar bangga

Alea hanya tersenyum tipis

"maaf aku sering kali meremehkan mu" ucap Elvio tiba-tiba

"aku bukan wanita lain yang langsung terhanyut dengan kata maafmu, kita selesaikan ini besok lalu akan kulupakan remehanmu"

Elvio mendengus, sepertinya dia harus terbiasa dengan sikap dan sifat baru partnernya itu. Yah daripada pusing ia memilih untuk istirahat dulu, pasalnya setelah istirahat mereka akan melanjutkan diskusi.

Istirahat mereka digunakan oleh Alea dan Edgar di café sebrang tempat biasa, namun kali ini teman-temannya tidak menyusul, mungkin sibuk.

"aku jadi kepo banget deh denganmu Al, sedrastis itu perubahanmu?"

Alea yang sedang menyeruput frappuccinonya melirik kearah Edgar

"perubahan apa?"

"apa kau tidak menyadari sekarang kau begitu keren Al, kau tau darimana itu nama pelaku?"

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang