53. Awal kebangkitan

38 3 1
                                    

Sudah seminggu Alea selalu berada di mansion Mackenzie untuk membenahi semua penurunan Mackenzie pada saat ia pulang dari kantornya. Untungnya Matteo memiliki pekerjaan di luar kota yang mengharuskan Amora ikut dengannya dan meninggalkan Alea selama satu bulan.

Di pekerjaannya pasukan khusus yang termasuk tim detektif khusus didalamnya diperintahkan untuk mengintai dan mencari dalang di balik gedung penyimpanan senjata ilegal yang kali ini kasus akan di pimpin oleh Elvio mengingat Alea masih dalam masa pemulihannya.

Sepulang dari pekerjaannya ia segera pergi ke mansion utama Mackenzie untuk melanjutkan pekerjaannya. Seluruh anggota maupun penjaga Mackenzie belum ada yang mengetahui identitas asli Alea yang sebenarnya adalah Fayes, yang mereka tahu Alea adalah salah satu orang kepercayaan Fayes untuk membantu Malvo dan Daren mengatasi keporak porandaan Mackenzie saat ini

"kau menerima kerjasama dari Langdon?"

Alea mengangguki perkataan Daren yang baru saja diperintahkan oleh Alea untuk memberikan ketersediaan Mackenzie atas kerjasama mereka ke Langdon

"Langdon kubu McDermott, kau tau itu, kan?"

Lagi lagi Alea mengangguk, "berikan saja, percaya kepadaku, katakan untuk menemui kita besok malam, aku akan membuat keuntungan yang besar bagi Mackenzie"

Daren tidak lagi membantah, walaupun tidak paham dengan jalan pikiran Alea, ia tetap melaksanakan apa yang diperintahan oleh pemimpinnya itu

"Alden"

Alden yang sedang memeriksa banyak laporan yang diberikan oleh Malvo segera bangkit saat namanya di panggil oleh Alea. Seharusnya ruangan Alea bukanlah disini, ini adalah ruangan Malvo dan Daren, tapi sampai waktunya tiba ia tidak akan menempati ruangan pemimpin. Maka dari itu mereka bekerja di ruangan ini berempat

"ada apa nyonya?"

"kirimi aku berkas tentang daerah kekuasaan Ollyxton"

"baik nyonya"

Tinggg!

Bukan suara dari komputernya melainkan dari ponselnya

[ sayang, kau kemana? Kenapa rumahmu kosong? ]

"mati aku, kenapa aku bisa lupa tidak menghubungi dia" gumamnya

Kebiasaan baru mereka setelah menjadi sepasang kekasih adalah berangkat dan pulang bersama, berhubung hari ini Elvio mendapatkan tugas lembur jadi Alea pulang seorang diri.

Elvio juga belum tahu jika Alea sudah kembali mengambil alih pekerjaannya di Mackenzie

[ bersiaplah, aku akan menjemputmu di rumah ]

"Malvo, aku ingin menjemput Elvio dan membawanya kemari"

"dasar bucin"

"biar saja, memangnya kau, jomblo"

"Alden, nanti suruh koki menyiapkan air lemon hangat dan beberapa cemilan" perintah Alea yang diangguki oleh Alden

Ia mengambil kunci mobilnya dan segera bergegas menjemput kekasihnya itu

Malvo menggelengkan kepalanya melihat pemimpin yang sudah ia anggap adiknya itu sudah beranjak dewasa

"biar aku saja yang menyuruh koki, kau lanjutkan saja kerjaanmu ya, kau tau sendiri Fayes tidak akan lupa dengan tenggat yang ia berikan, sekalian aku ingin mengecek pekerjaan anggota inti di markas"

"baik tuan, aku akan kerjakan dengan baik dan sesuai dengan tenggat yang nyonya besar berikan"

Malvo mengangguk dan keluar dari ruangannya menuju ke markasnya. Sedatangnya Alea membuat para anggota inti, anggota pasukan, termasuk Malvo, Daren dan Alden menjadi produktif. Semua mendapatkan bagian pekerjaannya masing masing.

Aset-aset sudah mulai banyak yang kembali, perjual belian barang juga semakin lancar ke berbagai negara

"kau tahu sejak datangnya wanita kepercayaan nyonya besar yang dibawa Tuan Malvo dan Tuan Daren, Mackenzie serasa bangkit kembali" ucap Nicko, salah satu anggota inti

"aku merasa auranya persis seperti nyonya besar" sahut Kenzo

"aku kira hanya aku saja yang merasakannya" sahut anggota inti lainnya

"ternyata kalian merasakan juga kehadiran Fayes dengan raga apapun yang dia gunakan" gumam Malvo yang mendengar percakapan para anggota intinya tersebut

Cklek

Percakapan mereka berhenti saat mengetahui Malvolah yang memasuki markas. Mereka bangkit dan sedikit membungkuk untuk memberikan salam hormat kepada Malvo.

"bagaimana pekerjaan kalian?"

"saya sudah membuka perekrutan anggota baru dan sudah banyak sekali yang ingin mendaftar tuan"

Memang kemarin Alea memerintahkan untuk membuka perekrutan anggota pasukan dan pasukan pengawal. Dan juga pemilihan anggota pasukan yang ingin masuk ke dalam anggota inti

"tahan dulu mereka, nanti akan aku kabari waktu penyeleksiannya, kirimkan data-data mereka ke situs. Lalu yang lain?"

"pengawalan penjualan barang berjalan dengan lancar, pembayaran sudah langsung masuk ke bank, dan bukti pembayaran sudah ada di situs pembayaran tuan"

Malvo menganggukkan kepalanya, "selanjutnya?"

"proyek pembuatan villa di bagian selatan sudah akan terlaksana, tuan"

Malvo kembali mengangguk, memang kepemimpinan Alea sangat terorganisir, ia benar-benar Fayes, nyonya besar Mackenzie

"baiklah, sisanya kalian lanjutkan dulu, kali ini tenggat waktu yang diberikan tidak boleh lewat sedikitpun karena akan diadakannya pembersihan disemua anggota"

Setelah itu Malvo kembali ke ruangan yang ternyata sudah ada Elvio disana

"oho, kau rupanya kekasih Fayes"

Alea membiarkan Malvo, Daren, maupun Alden memanggilnya dengan nama aslinya. Dan Elvio juga sudah terbiasa dengan hal itu

"kan sudah aku bilang tempo hari kalau aku kekasihnya"

"tapi baru kali ini Fayes mengakuinya"

"karena baru malamnya aku mengajaknya berpacaran"

"dasar bocah-bocah bucin"

"hei kau mengatai pacarku bocah, dasar tua" protes Alea yang baru saja masuk ke ruangan dengan membawa berkas di tangannya

"memang bocah, kan"

"Elvio sudah berumur 24 tahun, kau tahu"

"oh, ternyata dia yang seleranya bocah sepertimu"

"lebih baik tarung saja kita" ucapnya geram disambut dengan gelak tawa Malvo

Rindu juga dia menjahili sosok Fayes, yang memang kesabarannya hanya setipis tisu itu

"lihatlah kekasihmu itu, seperti sudah dewasa saja, kemana mana memerintah orang dengan berkas di tangannya, tatapan dingin dan kejamnya, tapi mukanya menggemaskan" ucap Malvo sambil merangkul Elvio yang sedang duduk dengan tenang di sofa ruangan itu

"itulah yang aku suka darinya, imut sekali wajahnya sampai tidak percaya dengan sifat kejam aslinya" jawab Elvio dengan senyum gelinya

"kau tidak tahu saja sudah berapa nyawa yang habis di tangannya persetan dengan wajah imutnya"

Elvio menoleh ke arah Malvo yang juga sedang menatap gerak-gerik Alea

"aku ingin tau bagaimana wajah asli Fayes" Malvo mengalihkan pandangannya ke arah Elvio dan bangkit ke meja kerjanya untuk mengambil sesuatu di laci mejanya

"ini wajahnya"

Terlihat foto seorang wanita cantik dengan tatapan tegas, tajam, dan dinginnya sedang menatap ke arah kamera, dengan kaos tanpa lengan hitamnya dan celana levis hitam yang sesuai dengan bentuk kakinya. Tampak cantik dan berkarisma, memiliki aura tersendiri, tatapan pemimpin yang sangat kuat pada matanya.

"cantik sekali, bahkan lebih cantik aslinya, ya"

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang