76. Perang selesai

11 1 0
                                    

Bugh

Bugh

Bugh

Dengan tubuh yang masih terkunci oleh Ervan, Rey dan Arzen menghajar Elvio habis-habisan

"uhuk.." darah keluar dari mulutnya sebelum kesadarannya perlahan berkurang

Bruk

Ervan menjatuhkan Elvio yang masih sadar dengan kondisi yang sangat lemas

Tawa Dion dan Ervan menggelegar di kamar milik orangtua Fayes. Mereka berhasil membuat Alea kehilangan semua orang tersayangnya. Saat seperti ini yang ia benci, dimana bukan ia korbannya melainkan orang tersayangnya.

"kenapa? Teringat sesuatu ya, dimana wanita dan lelaki yang amat sangat kau sayangi mati bersimbah darah di depan matamu sendiri" ucapan Dion mampu membuat Alea meneteskan air matanya

"kau tidak akan merasakan damainya hidup setelah ini, Dion" geramnya

"lantas, sekarang apa yang bisa kau lakukan selain menuruti semua perkataanmu untuk mencegah pelatuk ini aku tarik?" Alea mengangkat dagunya menatap Dion dengan wajah penuh airmata

"letakkan revolvermu" perintah Dion yang dengan santainya

Alea menghembuskan napasnya kasar lalu meletakkan revolvernya, dengan sigap Ervan mengambilnya dan melemparkannya ke arah Dion

Ctak ctak

"akan lebih menarik jika mereka mati dengan senjata kebanggaanmu sendiri, kan" Dion mengarahkan revolver tersebut ke pelipis Amora

"JANGAN, KEPARAT" Dion tidak mengindahkan perkataan Alea, ia masih sibuk memandang sinis Alea dengan revolver yang berganti ia arahkan pada Alea

"aku sudah muak dengan rumor Mackenzie adalah kelompok terkejam, Ollyxton yang pantas menyandang itu, jalang"

Dor!

Dion menarik pelatuk revolver tersebut ke arah Alea.

"ughh..." darah muncrat dari mulut membasahi baju

"ELVIO!"

"ja-jaga di-ri mu ba...uhuk.. ba-ik b-baik sa...yang" Elvio terjatuh ke pelukan Alea dan memejamkan matanya tidak kuat menahan efek peluru yang berhasil bersarang di tubuhnya.

"bangun, kau harus tepati janji kita untuk kembali dengan hidup" air mata sudah mengalir deras di wajahnya, dadanya terasa sesak, ingatan kematian orang tuanya kembali masuk dengan jelas didalam ingatannya.

"kau, bajingan" Alea meletakkan Elvio dengan hati hati dan bangkit dengan segenap emosinya, ia sempat mengambil pistol milik Ervan dari saku Elvio, yang sepertinya Elvio dapatkan saat ia mengunci Ervan

Dor!

Satu tembakan berhasil bersarang di dada kiri Ervan menggunakan pistol miliknya sendiri

Dugh

Dugh

Dengan membabi buta ia menghajar Rey dan Arzen yang ada di dekatnya. Buru-buru Dion mengarahkan revolvernya ke arah Amora.

"sialan, kau memang harus melihat mayat ibumu lagi"

Bruk

Dugh

Dugh

"papa" gumam Alea yang sedang menghajar Rey dan Arzen

"beraninya kau menyentuh istriku keparat" Matteo yang berhasil memukul mundur Dion segera mengambil alih tubuh Amora dari Dion.

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang