20. Berlatih dengan Adriel 2

124 7 0
                                    

Pagi-pagi sekali Alea sudah bangun dan mengganti pakaiannya menjadi pakaian olahraga, dengan tank top hitam, hoodie hitam, legging hitam, sepatu sneakers putih. Ia membawa masker, kacamata hitam, juga topi hitamnya.

Menuruni tangga dan keluar dari pintu depan, mendapati 2 penjaga yang baru berganti shift.

"selamat pagi non" Alea hanya mengangguk dan kembali berjalan dengan tatapan dinginnya

"Adriel, aku ingin olahraga mengelilingi kompleks, kau disini saja, siapkan arena tinju, setelah ini kita akan latihan tinju"

Adriel mengangguk semangat, baginya saat ini hari-harinya berjalan lebih seru dari biasanya, tidak hanya diam mengikuti kemanapun nonanya pergi. Pulang dan mengobrol dengan penjaga, begitu membosankan.

Seiring dengan berubah sifat dan sikap Alea, membuatnya mendapatkan hal-hal baru yang sangat ia sukai. Memang terkadang harus babak belur karena kalah melawan Alea, tapi bukan kapok ia malah semakin bersemangat menunggu hal-hal yang diperintahkan Alea.

Sejak kepulangan Alea dari rumah sakit tempo hari, membuat perubahan yang lumayan signifikan untuk seluruh isi rumah, bahkan ditempat Alea bekerja. Meskipun sikapnya yang sering berlaku dingin dan tegas.

Adriel memerintahkan maid untuk mempersiapkan ruangan boxing untuk nonanya berlatih tinju dengannya nanti.

"wah jadi materi hari ini tinju?" tanya kepala maid yang sedang mengawasi anak buahnya mempersiapkan ruang boxing

Adriel mengangguk, "aku akan menemaninya berlatih tinju"

"kami akan siapkan p3k untukmu tenang saja" Adriel tersenyum kecut

"babak belur ditubuhnya seakan sudah menjadi maha karya Non Alea"

"kau tidak bisa mengelaknya"

"aku tidak ingin mengelaknya"

"oho kau menikmatinya, Driel" Adriel mengangguk

Tidak munafik, jiwa Adriel masih seputar bertarung dan melindungi nonanya, sepertinya ia akan selalu setia kepada nonanya itu sampai akhir hayatnya.

"aku selalu menunggu dengan tidak sabar hal apa lagi yang akan dilakukan Non Alea"

"nona sekarang lebih banyak berinovasi" Adriel lagi-lagi mengangguk setuju sambil melirik wajah datar kepala maid itu

"aku seperti melihat dua orang yang berbeda di tubuh Non Alea"

"bahkan kau yang jarang berinteraksipun merasakannya, Leon"

"aku curiga nona mengalami perpindahan jiwa"

Adriel tertawa mendengarnya, "kau terlalu banyak menonton film, hati-hati terdengar Non Alea, nanti kau diajaknya bertarung"

Leon terkekeh, "memang benar, aku terlalu mengagumi nona yang sekarang sehingga memikirkan hal yang tidak mungkin

"kau tahu, aura Non Alea juga sekarang berbeda, lebih kuat"

Leon menangguk setuju

"yasudah aku ingin mengawasi maid lain"

Leon pergi meninggalkan Adriel yang sedang memikirkan sesuatu

"terlalu meningkat skill Non Alea dalam waktu yang singkat membuatnya seperti dua orang yang berbeda, apa mungkin perpindahan jiwa itu ada?" Adriel menggelengkan kepalanya, segera menghilangkan pikiran gilanya sebelum nonanya itu kembali dari berolahraga.

Adriel beranjak menuju dapur, seperti biasa rutinitasnya setiap pagi membuatkan nonanya itu jus buah yang akan diminum Alea setelah dia berolahraga. Adriel yang melarang maid membuatkan jus tersebut, karena Alea saat ini merupakan tanggung jawabnya maka ia akan mengabdi dan melayani Alea dengan tangannya sendiri

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang