72. Rencana mereka

18 1 0
                                    

"kenapa kita malah kerumahmu?"

"lukamu harus diobati, dan penampilanmu berantakan, setelah satu hari tidak pulang, lalu sekarang kau pulang dalam keadaan seperti ini nanti aku dikira sudah menidurimu" ucapan Elvio dihadiahi pukulan di lengannya

Elvio terkekeh dan menyuruh Alea untuk duduk di sofa ruang keluarganya. Ia mengambil kotak P3K dan mulai membersihkan serta mengobati tangan Alea.

"sebenarnya kau tidak usah begini, aku sudah biasa dengan luka apalagi hanya luka seperti ini" ucap Alea sambil melihat tangannya yang sedang diobati dengan Elvio

"selesai, sekarang tidak ada lagi kata biasa saat dirimu terluka" ucap Elvio lalu mengecup tangan Alea yang sudah dibaluti perban

Sebisa mungkin Alea menyembunyikan kesalah tingkahannya.

"ekhem, jadi bagaimana ceritanya?"

-

Dimulai saat Elvio menghentikan langkah Jeff yang ingin keluar dari ruangan tim detektif khusus.

"kau sepertinya tau dunia bawah" ucap Elvio tiba-tiba

Raut wajah datar Jeff berubah jadi senyuman miring, "padahal aku bercerita dengan Alea, kini kau sudah mengetahuinya, sepertinya insting Alea tertular kepadamu"

"apa motivasimu menyelakai Alea?"

"kau tanyakan saja pada kekasihmu, kalau kau hanya memikirkan itu sampai kasus kali ini lama terungkap, sebaiknya kau jangan ikut campur dunia bawah lagi"

Jeff melangkahkan kakinya ke arah pintu ruangan

"gedung penyimpanan itu milik Mackenzie" ucap Elvio yang membuat langkah Jeff terhenti

"aku sudah tau" ucapnya tanpa membalikkan badan

"lalu? Aku harus memimpin penyergapan untuk menyergap kekasihku sendiri?"

Jeff membalikkan badan dan duduk di bangku Alea, menatap Elvio yang sudah memasang wajah bingungnya

"aku adalah anggota kelompok yang dipimpin oleh teman kecil ayah Alea. Anaknya yang merupakan calon pemimpin selanjutnya meminta kepadaku untuk membantu Alea untuk terbebas dari ranah hukum. Tuan muda Bara mengetahui jika aku adalah Komandan di kantor kepolisian pusat. Dan aku tidak bisa mengundurkan diri dari McDerrmot, aku sudah ketergantungan sebagai seorang mafia. Saat aku mengetahui kau yang menjadi pemimpin kasus ini seperti memudahkanku meloloskan Mackenzie dari kasus ini. Kita memiliki tujuan yang sama" jelas Jeff panjang lebar yang diperhatikan dengan seksama oleh Elvio

Ada secercah harapan baginya untuk menyelesaikan kasus ini dengan cepat.

"apa yang harus kita lakukan? Apa kita harus bicarakan ini dengan Alea?"

"dia sedang mengurusi peralihan kembali daerah kekuasaan Mackenzie yang direbut oleh Ollyxton secara kotor. Jadi, tugas ini biar kita yang urus" Elvio mengangguki perkataan Jeff

"apa yang harus aku lakukan?" tanya Elvio sekali lagi

"aku akan membantu Alea untuk keluar dari kantor kepolisian ini besok, dan setelahnya kau meminta kepada Komandan Aaron untuk meminta pengganti posisi Alea yang kosong, saat itu aku akan mengajukan diri. Kau atur saja strategi penyergapan seperti biasanya, aku akan menggunakan Drax untuk mengambil alih penjagaan gedung penyimpanan itu" Jeff menjelaskan rencananya dan menuliskannya di suatu kertas

"Drax? Kubu lawan Mackenzie?"

"Drax sudah diambil oleh Mackenzie menjadi kelompok bawahan Mackenzie, tapi Paul masih ada kemungkinan untuk berhianat bahkan memberontak kepada Mackenzie jika dibiarkan" Elvio mengangguk pertanda paham dengan perjelasan Jeff

"lalu kita gunakan Drax sebagai tersangka penyergapan?"

Jeff mengangguk, "Tuan muda Bara ingin memberi hadiah untuk Alea sebagai tanda selamat atas penobatan kepemimpinannya nanti"

"aku paham"

Setelah itu Jeff dan Elvio menjalankan rencana di bagiannya masing-masing. Jeff meminta bantuan Daren untuk surat peralihan penjagaan gedung penyimpanan tersebut dengan menjelaskan seluruh situasi yang terjadi saat itu. Namun, Daren menyarankan untuk mengalihkan nama kepemilikan menjadi Drax agar Alea sama sekali tidak terseret dalam kasus ini. Karena maksudnya untuk memberikan hadiah kepada Alea dan untuk melindungi Mackenzie dari kepolisian, Daren dengan segera memberikan surat tersebut ke Jeff. Dan langsung Jeff berikan kepada Paul.

Karena merasa terhormat telah diberikannya salah satu aset besar Mackenzie, Paul lah yang sangat bersemangat tentang hal kesetiaan pada Mackenzie.

Sampai waktu penyergapan tiba, Jeff tidak mengetahui jika Alea masih menempatkan beberapa anggotanya di gedung tersebut sehingga membuat Nicko mengadukan penyergapan. Karena memang yang mengetahui gedung sudah diambil alih oleh Drax hanya Daren.

"salah satu petinggi kelompok sudah tertangkap" ucap Elvio dengan nada yang lumayan tinggi untuk memberitahu komandan dan rekan lainnya

Tak ia sangka malah terdengar oleh Alea yang sedang jalan mengendap menuju gedung.

Krek

Suara ranting yang terinjak di keheningan jelas sangat terdengar di telinga para kepolisian, membuat Aksa mengangkat pistolnya mendekati wanita itu

"anda memiliki hak untuk tetap diam ditempat dan angkat tanganmu" teriak Aksa membuat wanita itu berhenti dan mengangkat tangannya

Bruk

Dengan sigap Aksa memegang tangan wanita yang terangkat diudara dan meletakkannya dibelakang tubuhnya untuk diborgol. Namun, saat Aksa membalikkan tubuhnya, seluruh anggota yang berada disitu, termasuk Elvio dan Komandan Aaron terkejut melihat wanita yang ditangkap Aksa.

"Detektif Alea?" seluruh pasukan menurunkan pistolnya

"itu Alea kenapa ada disini?" bisik Jeff kepada Elvio

"ini tidak ada di rencana kita" jawabnya dengan bisikan pula

Jeff dan Elvio menghela nafasnya kasar, Rencana mereka gagal karena munculnya Alea. Entah apa yang ia lakukan sampai ikut di penyergapan kali ini.

"bawa Detektif Alea ke kantor untuk diintrogasi" perintah Komandan Aaron yang membuat Aksa menggiring Alea untuk masuk ke mobil yang dikendarai Aksa, Marvin, Edgar, dan Elvio.

"kita atur ulang rencana" ucap Jeff dan diangguki Elvio lalu mereka menaiki mobil yang berbeda

Kejadian selanjutnya saat Alea tertidur karena habis menangis di pelukan Elvio, Elvio keluar dari ruangan untuk menemui Edgar. kali ini rencananya akan berjalan dengan melibatkan Edgar dan Komandan Aaron.

"bagaimana Alea?"

Elvio menunduk lesu, "dia tertidur kelelahan menangis"

"aku jadi khawatir dengannya, tadi petinggi sudah diintrogasi, katanya tidak mengenali nama Alea, jadi Alea bisa tidak terbukti bersalah, sekarang masalahnya hanya Alea ada di TKP" ucap Edgar yang masih sibuk dengan data-data hasil introgasinya.

Elvio menghampiri meja Edgar, "aku punya rencana, kita ajak Komandan Aaron untuk menghadap Komjen Seno. Aku yakin dia pasti tidak akan tega jika harus membawa Alea ke persidangan"

Edgar menoleh ke arah Elvio lalu menautkan alisnya bingung

"apa yang akan kita katakan?"

"Alea terkenal dengan mudah dan tepat mengetahui pelaku, anggap saja ia hanya membocorkan nama pelaku kepadamu, dan di TKP dia memantau untuk memastikan kita" Edgar mengangguk semangat

"Ayo kita ke ruangan Komandan Aaron"

Dengan mudahnya Komandan Aaron percaya dan menyetujui rencana Edgar dan Elvio untuk menghadap ke Komjen Seno

Namun, Komjen Seno tidak menerima alasan mereka begitu saja. Dengan begitu mereka mengadakan perjanjian yang tidak masuk dalam rencana.

Mafia's TransmigrationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang