🌾52🌾

3.6K 60 3
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.
.
.

Sebenarnya melihat mobil-mobil mewah di parkiran mahasiswa Arcturus itu sudah hal yang lumrah tapi sepertinya baru kali ini ada Bugatti yang ikut terparkir apik disana. Bertanya-tanya siapakah pemilik mobil itu, sudah pasti milik anak pejabat tinggi atau orang paling berpengaruh di negara ini.

Theo menepati ucapannya untuk datang ke kampus hari ini dan Bugatti itu adalah miliknya.

" Wah lama gak ketemu kamu semakin tampan dan terawat saja ya Theory. Tau kalau kamu datang hari ini, Bapak siapkan jamuan yang lebih enak " Sambut Pak Baskoro, beliau adalah rektor di Arcturus University, Pernah menempuh pendidikan doktornya di kampus yang sama dan lebih senior satu tahun dengan Wiradarma.

Senyum terulas di wajah tampan Theo, dia memang sengaja datang disaat kampus masih sepi jadi tidak banyak yang mengetahui kedatangannya, anggap saja kejutan dan alasan kenapa dia ada di ruang rektor karena hanya pintu ruangan ini yang satu-satu terbuka.

" Sebelumnya saya minta maaf karena saya lebih banyak tidak mengikuti kelas karena kesibukan yang tidak bisa dihindari "

Pak Baskoro terkekeh sambil mematikan cerutunya, selama ini Theo memang hampir tidak pernah terlihat di kampus tapi dia selalu mengumpulkan tugas dan mengikuti ujian daring dengan sangat baik. Dia saja sampai terkejut tadi, dia kira mahasiswa yang mau minta tanda tangan proposal seperti biasa.

" Oh iya Theo, saya dengar adik kamu sempat diculik ya? Aduhh dengar itu saya cemas sekali. Sekarang bagaimana keadaannya, apa pelakunya sudah ditangkap? " Tanya Pak Baskoro

" Benar Pak, untungnya dengan bantuan dan kerjasama dari koneksi Papa dan Kakek. Alanka bisa terselamatkan walaupun dia sampai hari ini masih dalam pengawasan psikiater dan untuk pelaku, satu sudah mendekam di penjara tapi satunya tewas terkena peluru dari Abang saya "

Pria yang lebih tua menghela nafas dengan mata memejam, jelas sekali kejadian ini berdampak pada mental Alanka, berita itu dengan cepat tersebar luas. Berbondong-bondong orang membantu untuk mencari Alanka walau hanya memberi secuil informasi yang berguna apalagi mereka yang pernah merasa dibantu oleh keluarga Anggawirya.

" Terus Abang kamu itu dipenjara juga bagaimanapun dia-----Ow " Kata-kata Pak Baskoro terpotong ketika Theo menggeleng.

" Bang Bara melepaskan tembakan untuk melumpuhkan pelaku bukan membunuhnya tapi manusia licik itu saja yang lemah makanya dia tewas ditempat. Abang saya gak akan tembak dia kalau dia gak tembak adik saya duluan Pak " Wajah Theo mengeras, sampai saat ini kejadian mengerikan itu mana bisa dilupa semudah mengedipkan mata.

Mereka mengobrol banyak sampai Theo memutus terlebih dahulu, berpamitan karena ingin mengunjungi kelasnya, mau lihat reaksi bagaimana reaksi mereka melihatnya ada disini.
.
.
.

Arcturus University tidak banyak berubah sejak terakhir kali dia kesini, tentu saja karena pihak kampus mempertahankan keaslian. Ikan-ikan hias yang diletakkan di kolam juga masih ada begitupun dengan bunga teratai untuk memperindah. Kini dia sudah ada di gedung C, dimana kelasnya berada.

Ketika menemukan kelasnya, ia mengetuk pintu. Pria yang berdiri didepan papan tulis segera menoleh begitu juga dengan mahasiswa dan mahasiswi yang ada didalam sana.

" Astaga, dirimu kah Theory Adrian? " Tanya dosen yang mengenakan kemeja biru bergaris dan celana kain hitam itu sambil menghampiri Theo.

" Selamat pagi Pak Aji, boleh saya masuk? " sapa Theo ramah sambil mencium tangan Dosen yang kebetulan memberikan kuliah hari ini.

ALANKA|3 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang