✨68✨

422 46 8
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif

.
.
.
.
.

Galih, Aldi, dan Ganang sudah pulang sejak dua puluh menit lalu. Tapi siapa sangka kepulangan mereka bertiga membuat marah si bungsu Anggawirya, tentu saja Alanka marah sekali karena sahabat-sahabatnya itu pulang tanpa berpamitan dengannya.

Yah sebenarnya pamit tapi saat itu Alanka masih tidur jadi mereka tidak tega membangunkan hanya untuk memberitahu mereka pulang.

" Harusnya tadi bangunin Alan " Misuh si bayi besar sambil bersedekap dada.

" Iya tapi kan tadi Adek bobo, Adek kalau dibanguni suka ngamuk sih " Rayyan tidak mengada-ada toh memang kenyataannya, Alanka bisa jadi tantrum kalau tidur nyenyaknya diusik.

Alanka menggeram tertahan, tangannya mengepal lalu memukul-mukul headbed untung saja headbed tersebut dilapisi busa yang empuk jadi tidak akan membuat tangan Alanka lecet.

Rayyan biarkan saja sambil memantau adiknya yang sedang tantrum diatas ranjang. Dia tidak bisa kemana-mana karena selang infus yang masih terpasang di lengannya, Oxygen mask sudah dilepas karena memang pernafasan Alanka tidak ada masalah. Dalam sebulan ini saluran nafasnya memang jarang berulah tapi bukan berarti mereka bisa lengah.

" Abang~ "

Pemuda itu bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Alanka yang merentangkan tangan, begitu Rayyan mendekat lalu hap Alanka merangsak masuk kedalam dekapan, Rayyan bisa dengar jelas nafas Alanka yang memberat, adiknya pasti kelelahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemuda itu bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Alanka yang merentangkan tangan, begitu Rayyan mendekat lalu hap Alanka merangsak masuk kedalam dekapan, Rayyan bisa dengar jelas nafas Alanka yang memberat, adiknya pasti kelelahan.

Ia bantu anak itu untuk berbaring dengan nyaman sembari memasangkan nasal kanula dan mengatur lajur oksigen.

" Abang mau ke kamar mandi, Adek tinggal sebentar gapapa kan? " Tanya Rayyan disambut anggukan. Rayyan mengusak rambut Alanka dan berlari sebelum dia diteriaki karena membuat Jake terbentur kereta dan tertangkap polisi gemuk.

Lima belas menit kemudian, Rayyan keluar dari kamar mandi. Rambutnya basah hanya saja kaos dan celananya masih sama, Bara membiarkan Rayyan dan Alanka tidur dikamarnya sementara ia akan tidur dikamar Rayyan.

Susah juga kalau harus memindahkan Alanka beserta alat-alat yang masih terpasang ditubuhnya. Wiradarma katanya sudah dalam perjalanan pulang setelah mendapat kabar bahwa bungsunya kembali drop.

" Abang seka ya " Alanka hanya mengangguk ketika Rayyan mulai melepas bajunya, mengelap tubuhnya dengan handuk yang sudah dibasahi lalu memakaikan sweater.

ALANKA|3 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang