✨93✨

355 43 7
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.
.
.

^Typo Bertebaran^

Alanka tidak mau makan dan itu cukup membuat resah, Wiradarma khawatir jika anaknya sakit dan nafsu makan menghilang. Tapi setelah di cek, suhu tubuhnya normal yang artinya ia dalam keadaan sehat namun entah mengapa pagi ini Alanka menolak semua makanan yang ditawarkan

" Kalau gak makan bisa kurus loh, Abang gak mau ah peluk tulang " Ujar Rayyan dengan tangan dilipat didepan dada dan memalingkan wajah, Alanka merengek tangannya meremat piyama Rayyan

" Memangnya Alan mau makan apa? Ini semua kan kesukaannya Alan, lihat ada ayam, telur, cumi "

Alanka menatap hidangan yang tersedia lalu menggeleng, semuanya memang kesukaannya tapi bukan menu itu yang mau dia makan hari ini

Sungguh mereka sudah tidak tau harus bagaimana lagi, pasalnya semua yang ditawarkan selalu mendapatkan gelengan dari si bungsu

" Padahal Abang udah capek-capek loh masak ini dari subuh , Alan gak mau hargain jerih payah Abang nih? " Tanya Devin yang membuat Bara mengernyit melihat ekspresi dramatisnya

" Alan mau makan masakannya Mimi "

" Apa katanya? "

Alanka naik ke sofa dan berbaring tengkurap, isakan mulai terdengar samar. Devin menarik nafas, menghampiri adik bungsunya

" Alan bilang apa tadi? " Tanya Devin lembut sambil mengusap punggung sempit yang bergetar itu

" Mau makan masakannya Mimi "

" Masakan Mimi? " Anggukan diterima sebagai jawaban, Alanka mengubah posisinya jadi duduk

" Oooh kalau mau masakannya Mimi, bilang. Gak usah nangis " Alanka menatap Abang tertuanya, secercah harapan telah muncul

" Tapi Mimi siapa? "

" Huwaaaaaaa abaaaang! "

Hingga siang ini, Alanka masih merajuk. Anak itu tidak ikut sarapan tadi, sekarang cuddling dengan Rayyan menonton Spongebob sambil ngemil biskuit dan susu dalam dot besar.

Para Abang berdiskusi tentang siapa Mimi yang dimaksud bahkan Theo sampai mencari lewat internet mungkin saja ada tempat jual makanan atas nama Mimi namun hasilnya nihil--data tidak ditemukan--

" Aku mau beli nasi goreng, ada yang nitip? " Tanya
Bara bangkit dari duduknya, Ival mengangkat tangan

" Oke Ival, Alan mau? "

Alanka melirik sejenak lalu menggeleng.

" Terus maunya apa? Sekalian Abang beliin "

Si bungsu menatap Abang keduanya itu dengan tatapan tak bersahabat

" Alan kan udah bilang tadi, Alan gak mau makan kalau bukan masakannya Mimi. Tuli ya?! "

Bara menghela nafas dalam, sedikit terkejut kata-kata itu bisa keluar dari mulut si kecil

" Ya sudah, sebaiknya kalian cepat cari jawaban siapa itu Mimi " Ujarnya sebelum keluar dari ruang rawat Rayyan.

Barulah sekitar satu jam lamanya akhirnya mereka bisa menemukan siapa sosok Mimi yang dimaksud, Devin menepuk keningnya sendiri benar-benar tak habis pikir ternyata seseorang yang didiskusikan sejak pagi rupanya anak buah sendiri, ya ampun

" Mbak Sheira kepala Koki di resto Bang Dev itu kan?" Devin mengangguk membenarkan, jadi Alanka cuma mau makan masakan wanita itu rupanya. Wah apa yang sudah terjadi diantara mereka berdua kemarin, membuatnya semakin penasaran saja.

ALANKA|3 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang