✨56✨

598 41 3
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.
.
.

Mereka sudah sepakat untuk mengadopsi seekor kucing sebagai hadiah untuk Alanka yang bersedia untuk melakukan sirkumsisi, hanya itu satu-satunya cara dan setelah perdebatan dan pertimbangan panjang lebar akhirnya mereka menyetujui untuk mengabulkan permintaan si bungsu tempo hari tentang memelihara kucing.

Maka kucing jenis Munchkin menjadi pilihan.

Seharusnya sirkumsisi dilaksanakan hari ini tapi berhubung dokter yang bersangkutan berhalangan hadir karena ada keperluan diluar kota terpaksa ditunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharusnya sirkumsisi dilaksanakan hari ini tapi berhubung dokter yang bersangkutan berhalangan hadir karena ada keperluan diluar kota terpaksa ditunda.

Ruang rawat yang biasa ditempati Alanka setiap dia kambuh juga sudah berubah tema dari semula yang bertema alam sekarang bertema  dengan warna abu-abu muda, hitam, dan putih mendominasi menjadikan ruangan ini bergaya klasik modern, tidak membosankan, dan tidak kekanakan. Murni kehendak Kakek Simon, katanya setiap dia berkunjung kesini serasa masuk kedalam hutan padahal Bara--yang mendesain ruang rawat si bungsu bertema alam--sangat menyukai tema seperti itu.

Alanka sih tidak peduli, mau diapakan juga ruangan ini sama sekali tidak membuatnya betah apalagi jika tubuhnya harus dipasangi beberapa alat yang dia sendiri pun tidak tau apa namanya.

" Halo Alanka "

" Om Tirex "

Dr. Rexy melangkah menghampiri hospital bed yang ditempati pasien mungilnya, mengecek jalur infus Alanka dan memberikan sebatang permen rasa susu strawberry sementara ia memberikan suntikan.

" Besok Alan sudah bisa di sirkumsisi ya "

Mata kucing itu melebar, reaksinya entah harus senang atau takut. Senang karena ia akhirnya bisa bertemu dengan Kenken--nama kucingnya--atau takut karena Rayyan memberitahu kalau sirkumsisi akan sangat sekali, bayangkan saja bagian dari tubuh yang paling sensitif akan diiris dengan pisau. Memang nanti akan dibius tapi efek sakitnya justru lebih terasa kalau bius itu sudah hilang.

" Jangan takut nanti kan ada Abang-abang dan Papa yang temenin, kalau perlu Oma sama Kakek juga deh " hibur Rayyan, dia tau sang adik pasti masih ketakutan gara-gara ucapannya semalam. Bukan menakuti tapi ia hanya memberitahu agar nanti Alanka tidak terkejut

" Hari ini ada sesak nafas? " Tanya Dr. Rexy mengalihkan pembicaraan

Alanka menggeleng " Gak Om, kan Alan disini bukan karena kambuh tapi mau.... "

" Iya Om paham kok, gak usah takut. Prosesnya cuma sebentar, lima menit selesai. Dr.Pramono itu sudah profesional "

Lalu Dr. Rexy berpamitan karena dia masih memiliki pasien lain.

ALANKA|3 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang