✨80✨

441 52 23
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.

Perhatian!

Voment

( Tulisan bercetak miring dan bergaris bawah adalah Bahasa Asing)

..
.


.

Alanka sudah dipindahkan ke ruang rawat VVIP, tentu ruangan yang dipilih tidak sembarangan dan harus membuat si kecil nyaman meski mereka harus merogoh uang yang tidak sedikit untuk membayar sewa apalagi Dr. Benson mengatakan jika Alanka masih membutuhkan perawatan lagi selama beberapa Minggu kedepan.

Keadaan anak itu setelah bangun dari koma menjadi lebih pendiam, hanya menggeleng maupun mengangguk setiap ditanya dan yang membuat mereka heran hingga detik ini adalah Alanka yang tidak mau didekati Wiradarma, jangankan untuk mendekat bahkan melihatnya saja Alanka sudah histeris dan hal itu berefek pada pernafasannya yang memang sudah tidak baik.

Hal yang membuat Wiradarma runtuh pertahanannya, menyadari bahwa dirinya sudah terlalu jauh selama ini. Mengira jika putranya tidak apa-apa.

" Adek kenapa gak mau sama Papa? Kasian Lo Papa sedih " Tanya Ival, Alanka tak menjawab sembari mengalihkan pandangannya. Ival menghela nafas, sudah beberapa hari ini adiknya tidak mau berbicara, ia merindukan celotehan si bungsu yang bisa membuat suasana lebih hangat.

" Dek? "

Alanka menangis tanpa suara, Ival menekuk pipi Alanka menghadapkan wajah kearahnya tetapi matanya tetap mengarah ke arah lain

" Mama... Mau ikut Mama " lirihnya pelan hampir tak terdengar tapi karena sedang sepi Ival masih bisa mendengarnya.

" Maksudnya adek mau... Gak! Adek gak boleh kemana-mana, Adek gak boleh ikut-ikut Mama. Adek harus disini! Adek gak boleh ninggalin kami semua. " Hardik Ival tanpa sadar meninggikan suaranya tetapi setelahnya matanya melebar melihat Alanka yang menangis ketakutan.

" Adek... " Alanka mendorong Ival yang membuat Abang kelima-nya itu terhuyung kebelakang.

BRAK!

" Ival! Lu apain Adek sampai nangis gini? "

Rayyan mencengkeram kerah Ival buat pemuda yang lebih tua tersedak karena tenggorokannya tercekik. Alanka ditenangkan oleh Devin dan Fajar sementara Theo yang baru muncul tampak kebingungan

Apa yang terjadi?

" Gue gak apa-apain "

" Gak apa-apain gimana? Adek sampai nangis gitu, gak mungkin gak ada apa-apa. Jujur Val"

Belum sempat Ival membalas argumen, Devin berteriak histeris membuat adik-adiknya menoleh dan betapa terkejutnya mereka melihat Alanka dengan mata membelalak dan dada yang naik turun begitu cepat, masker oksigennya sampai berembun.

Syok kardiogenik.

Itu yang mereka ketahui dari Dr. Benson, suatu kondisi dimana jantung tidak dapat memompa darah untuk mencukupi kebutuhan tubuh atau yang disebut serangan jantung.

ALANKA|3 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang