✨64✨

406 43 6
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.


Perlu waktu hampir satu jam untuk meredakan efek perangsang itu, untungnya mereka masih memakai akal sehat sehingga hal yang akan membuat kepolosan si bungsu akan hilang tidak akan terjadi.

Tadi, tanpa pikir panjang lagi Alanka yang sudah kepayahan dilempar ke dalam bathub yang sudah berisi air dingin, Alanka dibiarkan sampai ia merasa relax barulah Ival bantu menyabuni tubuhnya dan Rayyan memberikan sampo disertai pijatan halus dikepala, sementara dirinya dimandikan oleh kedua abangnya, Alanka sibuk bermain busa.

" Tadi itu apa Abang? Kenapa badan Alan rasanya gerah banget " Tanya Alanka menatap Ival yang sedang membaluri seluruh tubuhnya dengan minyak telon, Ival tidak mau diceramahi oleh dua pawang posesif Alanka;Devin dan Fajar jika bungsu kesayangan mereka tiba-tiba sakit.

" Permen " jawab Ival asal.

" Siapa yang mau susu? " Tanya Rayyan sambil menggoyang-goyangkan sippy cup berisi susu vanila hangat. Selagi Ival mengurus Alanka, Rayyan disuruh untuk membuatkan susu.

" Alan Alan Alan " bocah itu mengangkat tangannya tinggi-tinggi, tubuh mungil menghentak penuh semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Alan Alan Alan " bocah itu mengangkat tangannya tinggi-tinggi, tubuh mungil menghentak penuh semangat

Rayyan terkekeh gemas, Alanka menerima sippy cup tanpa diselingi drama dan segera menghisapnya rakus.

" Abang, Alan mau permen kayak tadi. Jadi kalau Alan kedinginan Alan makan itu aja biar hangat " celetuk Alanka melepas silikon sippy cup dari mulutnya.

Rayyan memicingkan matanya lantas mendelik pada Ival yang memijat pelipisnya.

" Permen? " Beonya

" Hm, obat perangsang " ucap Ival pelan takut kedengaran Alanka padahal yang bersangkutan cuek saja.

Rayyan mengangguk paham, sepersekian ekspresi tenangnya berubah jadi dendam.

" Gue bakal habisin tu orang yang udah bikin Adek kayak gini. " Tekadnya, Ival hanya menghela nafas, tidak ada yang bisa mencegah Rayyan untuk melakukan apa yang dia mau.

Alanka sudah terlelap, perlahan Rayyan mencabut sippy cup dari mulut si bungsu dan menggantikannya dengan pacifier, ketika yang termuda merengek ia berikan salah satu boneka yang buat Alanka kembali tenang.

Alanka sudah terlelap, perlahan Rayyan mencabut sippy cup dari mulut si bungsu dan menggantikannya dengan pacifier, ketika yang termuda merengek ia berikan salah satu boneka yang buat Alanka kembali tenang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALANKA|3 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang