🔥137🔥

140 26 2
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.
.
.

°Typo bertebaran°

Vote dulu biar gak lupa

_______________________________

Dari Galih untuk Alanka ( My Adorable friend)

Hai, apa kabar?

Kalau kamu baca surat ini berarti aku udah gak ada
Maaf kalau harus ninggalin Alan dengan cara yang kayak gini, maaf juga kalau selama kita berteman aku bukan teman yang baik untuk kamu, maaf untuk sekali lagi karena aku sudah buat kamu kecewa.

Alan, semuanya terasa berat setelah pengadilan memutuskan hukuman mati. Aku menghabisi dua nyawa dalam sehari, aku membunuh Dominik teman kita, cuma karena aku takut rahasia yang ku sembunyikan selama ini terbongkar, sekarang menyesal pun sudah gak ada gunanya. Benar kata kamu, harusnya aku gak perlu bertindak bodoh dan gelap mata kayak gini

Tapi semuanya sudah terlanjur, aku menerima konsekuensi yang diberikan.

Hanya tinggal sehari sebelum aku meninggalkan kami semua, berat tapi aku gak bisa berbuat apa-apa selain menghitung mundur waktu kematianku, apalagi harus meninggalkan Alan yang super gemesin ini hehe.

Sebenarnya saat tiga tahun lalu, ketika kamu diculik oleh Dr. Johan, aku memang mengetahui rencana mereka tapi bukannya memberitahu aku malah berlagak pura pura gak tau, pecundang ya. Aku menyembunyikan kejahatan mereka dan malah sok-sokan bantu cari, bisa aja aku langsung kasih tau ke keluarga Anggawirya dimana posisi kamu, tapi saat itu aku sudah menerima uang tutup mulut dan menggunakannya sebagian besar dari yang diberikan.

Maaf juga untuk keluargamu ya karena sudah menyembunyikan rahasia besar ini, bukannya ngasih tau aku malah biarin kamu disiksa disana sama dokter itu dan Paman ku, iya Alan, Prakasa itu Pamanku

Aku pikir rahasiaku gak bakal ketahuan karena aku gak pernah sekalipun ungkit tapi entah kenapa tiba-tiba Aksa tau soal itu, aku kaget ketika aku tau dia dapat infonya dari Dominik, aku marah, takut, gelisah, semuanya bercampur aduk. Aku jadi kacau, aku gak bisa berpikir jernih.

Dominik tiba tiba pulang


Ketika Giselle memberitahu kalau adiknya pulang, aku langsung mengasah pisau dan setelah aku yakin pisauku sudah tajam, aku langsung menuju rumah Dominik, ternyata benar memang ada dia disana

Aku benci melihat wajahnya, aku benci melihat senyumannya jadi aku ajak Dominik ke gudang, aku mencercanya tentang rahasia itu dan Dominik sama sekali tak menyangkal, kami terlibat perkelahian, pas Dominik udah gak bisa lawan lagi, saat itulah aku menghabisinya, memutus urat nadi di lehernya sampai aku yakin  dia udah gak bisa nafas lagi

Melihat Dominik bersimbah darah, aku merasa puas sekali, aku kira aku gak bakal ketahuan karena aku langsung menjerat lehernya sama tali dan membuatnya seperti gantung diri, tapi nyatanya aku salah

Gelang di tangan Dominik ternyata menjadi bukti kuat, sedikitpun aku gak curiga kalau gelang itu ternyata menyimpan chip yang bisa merekam suara, aku juga datang ke rumah sakit Om Wira, dan membunuh Suami Giselle, sebenarnya dia tak ada masalah denganku tapi Giselle, istrinya yang saat ini juga pacarku menyuruhku untuk menghabisi laki-laki itu dan bodohnya aku menuruti permintaannya, dari situlah aku mulai menjadi buronan.

ALANKA|3 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang