✨66✨

464 47 8
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.


Anak itu sesenggukan di gendongan kakak tertuanya, tadi saat Devin masuk kekamar si bayi untuk membangunkan betapa terkejutnya ia melihat Alanka yang bersimbah air mata, ia pikir adik bungsunya itu bermimpi buruk.

Yang ternyata bukan.

Entah atas dasar apa, Alanka tiba-tiba minta diberikan Babi.

Benar-benar Babi.

" Mau Babi " Ucapnya ditengah isakan, ia bermimpi bertemu dengan seekor Babi dan mereka bermain bersama di Padang rumput yang luas.

" Minta yang lain aja ya asal jangan Babi "

Alanka makin menangis kencang, menggelengkan kepalanya brutal
" Gak mau.. Pokoknya mau Babi "

Mereka bisa memberikan apapun yang Alanka inginkan, tidak peduli seberapa mahal atau seberapa langka barang itu

Tapi kalau soal Babi

Untuk yang satu ini, hmm bagaimana ya

" Kenapa mau Babi heum? " Tanya Kakek Simon, dia sengaja menginap disini karena malas pulang tengah malam. Inginnya menyesap kopi sambil menikmati udara segar di pagi hari malah tangisan cucu terakhir yang menjadi pelengkap kopinya.

" Iya Dek, babi kan kotor bau lagi "

PLUK!

Bantal kepala Mickey mouse melayang tepat di wajah Rayyan, enak saja bilang Babi itu kotor dan bau. Mana terima si bocah.

Untung yang dilempar cuma bantal, bukan botol susu.

" Babi lucu.... Huwaaaaaa " Rayyan mengusap wajahnya kasar, masih pagi lho ini belum sarapan pula sudah direpotkan dengan permintaan absurd adik satu-satunya.

" Iya terus kalau Babi lucu, mau diapain heum? " Tanya Bara memindahkan si kecil duduk berhadapan dipangkuannya, ia ketuk hidung yang memerah itu main-main.

" Mau pelihara biar Kenken ada temannya " cicitnya, padahal makhluk berbulu yang dibicarakan terlihat enjoy main sendiri, tipikal kucing introvert

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Mau pelihara biar Kenken ada temannya " cicitnya, padahal makhluk berbulu yang dibicarakan terlihat enjoy main sendiri, tipikal kucing introvert.

" Kenapa bukan Alan saja yang jadi temannya Kenken " Kata Bara menahan gemas melihat bibir cantik itu terpout

" Kemarin siapa yang minta kucing heum? "

Si kecil merengek, mengusakkan wajahnya di baju bagian depan Bara meninggalkan jejak lendir disana yang membuat CEO itu mengernyit jijik.

" Alan " lirihnya sambil menunduk, bisa dibilang ini adalah peliharaan pertama yang berhasil hidup hingga detik ini biasanya baru tiga hari saja sudah terbang ke langit

ALANKA|3 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang