✨59✨

401 45 0
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.


Harusnya dia tidur siang tapi anak itu malah menonton Bernard Bear sambil mengelus bulu Kenken yang tertidur dipangkuannya

Semua abangnya dan Papanya belum kembali dari aktivitas masing-masing

" Papa sama Abang kapan pulang?
Alan sepian " rengeknya, dia bosan sungguh. Ingin mengajak Kenken bermain tapi kucing itu sangat pemalas sangat tidak cocok bila disandingkan dengan Alanka yang aktif.

" Sebentar lagi Tuan Muda Rayyan dan Tuan muda Hansen pulang, Tuan muda sabar ya "

Alanka mengerucutkan bibirnya, menatap jam yang menggantung di dinding sudah lewat jam dua siang.

" Bagaimana kalau bibi buatkan cemilan untuk tuan muda Alanka? " Tawar sang maid

Dibalas gelengan, Alanka tidak mau makan apa-apa sekarang. Perutnya masih kenyang setelah menghabiskan lima piring nasi goreng tadi pagi.

" Kalau begitu tuan muda tidur siang saja nanti pas bangun pasti mereka udah pulang " Bujuknya

Alanka mengerang dan menggeleng, sementara Kenken sudah berlari mencari tempat untuk melanjutkan tidurnya

" Itu lihat Kenken tidur Lo masa tuan muda juga gak mau tidur sih? " tangannya menunjuk buntalan berbulu yang menggelung nyaman di space kosong rak.

" Bibi buatkan susu ya "

Alanka menggumam sambil menggosok matanya dan menguap. Dia mengantuk sebenarnya tapi sok-sokan menahannya.

Maid tersebut segera berlalu dan kembali dengan botol susu penuh dan selimut tersampir ditangannya serta teether.

Kebiasaan baru Alanka, tidak bisa tidur kalau tidak memegang sebuah teether

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebiasaan baru Alanka, tidak bisa tidur kalau tidak memegang sebuah teether.

Alanka berbaring telentang, menghisap minuman favoritnya karena suasana yang tenang membuatnya semakin mengantuk. Tidak dapat menahan lagi akhirnya mata itu terpejam sempurna.

Bi Linda segera menyelimuti Alanka dengan selimut yang dibawanya dan melepas perlahan silikon dot dari mulut Alanka dan menggantikannya dengan pacifier yang kebetulan sudah dia lumuri dengan susu kental manis.

Tersenyum gemas melihat pipi Alanka yang bergerak-gerak menghisap pacifiernya, bersyukur karena dia bisa bekerja pada keluarga yang sangat baik sehingga bisa menghidupi orangtuanya di kampung.

.
.
.
.

" Adek mana Bi? Tidur ya " Bi Linda menoleh pada kedua tuan mudanya yang baru pulang sekolah. Seperti biasa, orang pertama yang dicari Rayyan pastilah selalu Alanka.

" Iya, di Family room. Baru aja, tadi cerewet banget " Jawab Bi Linda seadanya.

" Cerewet kenapa? " Tanya Rayyan sambil memberikan tasnya pada Hansen untuk diantarkan kekamarnya. Hansen tanpa sepatah kata segera berlalu.

ALANKA|3 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang