Maaf lama up!
vote + komen? please all!Senyum tipis Casey berikan saat tokoh pria yang berada dilayar bioskop mengatakan kata kata romantis membuat tokoh wanita itu menangis bahagia. Kapan ya aku bisa sebahagia itu? pikir Casey tapi sedetik kemudian gadis itu menggeleng, dirinya cukup bahagia dengan semua ini, dengan semua perubahan yang mulai Daffa tunjukkan.
Sedetik kemudian Casey memalingkan wajahnya saat melihat adegan yang tertampil. Casey merasa bukan dirinya saja yang tegang melainkan seluruh orang yang melihat, bagaimana tidak adegan yang tertonton tengah menampilkan pasangan yang berciuman panas.
Pantas saja ketika masuk para penjaga meminta untuk menunjukkan KTP dan menanyakan umur.
Casey tidak tahu jika ini adalah film untuk orang dewasa karena dari cover film dan judul tidak menunjukkan kedewasaan hanya perjalanan cerita kisah cinta biasa.
Ya, walaupun dirinya sudah bisa melihat hal hal seperti ini karena memang umurnya sudah dewasa dan pernah melakukan hal lebih tapi rasanya aneh saja jika melihatnya.
"Kenapa?" Casey tersentak kaget saat mendengar suara Daffa.
Entahlah ini memang sebuah imajinasi atau memang nyata, Casey mendengar suara Daffa seperti seseorang yang tengah menekan sesuatu dan suaranya terdengar sangat berat.
"Nggak papa," ucap Casey menatap layar kembali.
"Case?"
*
*
*Casey menatap depan dengan wajah datar untuk menutupi wajahnya yang terlihat tersipu malu. Casey benar benar ingin menenggelamkan diri di benua Eropa karena rasa malunya.
Mengingat kejadian beberapa saat yang lalu benar benar memalukan bagi Casey.
Daffa mendekatkan tubuhnya setelah memanggil nama Casey, Daffa mengikis jarak mereka. Casey yang melihat pergerakan itu hanya bisa menatap Daffa dengan wajah panik dan gelisah.
Casey memejamkan matanya saat Daffa memiringkan wajahnya.
Casey membuka matanya saat hembusan nafas seseorang menerpa wajahnya.
"Kenapa tutup wajah?"
Casey menatap tidak percaya sebelum akhirnya menyadari semua ini, huh! dirinya dipermainkan. Casey kembali memposisikan tubuhnya menatap layar bioskop membiarkan Daffa yang tertawa puas karena berhasil menggodanya.
"Masih marah?"
Casey menggeleng pelan tanpa menatap Daffa, dirinya cukup malu hanya untuk menatap wajah suaminya.
Daffa mengikis jarak mereka kemudian merangkul pundak Casey, "Maafin aku ya?" Daffa menatap tulus Casey.
Casey melirik kearah Daffa kemudian gadis itu tertegun dengan tatapan tulus dan senyum manis yang Daffa berikan. Spontan Casey mengangguk seperti terhipnotis.
"Sebagai permintaan maaf ku, bagaimana jika aku membeli apa saja yang kamu mau?" Casey menggeleng pelan karena memang tidak ada yang dia inginkan saat ini.
"Kenapa?"
"Nggak ada yang aku mau."
Daffa berdecak, "Gimana bisa? Kamu normal kan?"
Casey mendelik mendengar pertanyaan Daffa, "Normal dalam bentuk apa!? Apapun itu aku normal tau!" ucapnya dengan wajah cemberut.
Daffa tertawa kecil seraya mengacak rambut Casey membuat gadis itu menghindar kemudian berjalan lebih cepat. Daffa semakin mengeraskan tawanya saat melihat aksi menggemaskan Casey. Jadi ini tingkah Casey ketika sedang marah? Pikir Daffa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Casey [END]
Romansa⚠️ ᴡᴀʀɴɪɴɢ ᴀʀᴇᴀ ᴛᴏxɪᴄ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴꜱʜɪᴘ!! ⚠️ [Ini adalah aku bukan dia] "Istriku hanya Sasa dan kamu bukan istriku!" Hanya ingin dianggap seperti perempuan lainnya tetapi semua itu terasa sangat sulit untuk Casey Aurellia dapatkan, bukan rasa cinta yang...