Masa kehamilan Jennifer~
“ALFIN!”
Alfin dengan celemek di tubuhnya menatap lelah kearah Viola yang kini terlihat memandangnya dengan wajah kesal.
“Apa sayang?”
Viola mengerutkan bibirnya kemudian berjalan menuju sang suami, “Aku mau bobo tapi mau sama kamu.”
“Jangan peluk peluk aku!” ucap Alfin kemudian mundur membuat Viola langsung terpaku.
Viola mendongak kemudian memasang wajah sedih serta mata yang berkaca-kaca, “Kamu nggak mau aku peluk? Kamu udah nggak cinta lagi sama aku karena aku udah gemuk?”
“Jahat banget sih! Kalau emang iya, aku mau pulang!” sentak Viola kemudian berjalan menuju kamar.
Alfin yang terdiam bingung akhirnya ikut memasuki kamar setelah melepaskan celemek kotornya. Alfin dengan nafas memburu langsung menuju kearah Viola yang terlihat memasukkan baju baju miliknya pada koper, sekali tarik Alfin dapat mengambil koper tersebut.
“Kamu mau ngapain?”
Viola maju ke depan kemudian letakkan wajahnya pada kaos biru yang Alfin gunakan, dengan santai Viola langsung mengeluarkan ingus disana. Alfin yang melihat kejadian itu hanya bisa pasrah dengan mata menatap ke depan.
“Aku mau pulang ke Jakarta!” cetus Viola kemudian menjauh dari Alfin.
Alfin mengikuti langkah Viola, “Mau liburan kesana? Nunggu Minggu besok ya, aku antar kamu sekarang nggak bisa, restoran lagi ramai banget.”
“Siapa yang bilang mau kesana sama kamu?” tanya Viola menepis tangan Alfin.
Alfin menghela nafas panjang, “Aku ada salah apa, hm?”
“Salah? Salah kamu banyak!” sentak Viola dengan mata kembali berkaca-kaca.
“Iyalah! Orang aku udah gemuk, nggak cantik dan bisa jaga diri lagi, makan sembarangan, nggak pernah make up, nggak bisa jaga pakaian! Kamu pasti suka sama cewek lain kan jadi udah mulai bosen sama aku! Udah mulai menghindari dari aku!” ucap Viola dengan nafas memburu.
Viola berjalan kedepan kemudian dengan keras memukul dada Alfin, “JAHAT BANGET! AKU NANGIS NIH! AKU MAU PULANG!”
Alfin yang sudah mulai merasa sakit pada dadanya langsung menangkap tangan milik Viola, “Maksud kamu apa?”
Cekalan tersebut kini berubah menjadi sebuah genggaman, dengan tatapan tulus Alfin berikan kepada Viola yang masih dibutakan dengan kemarahan.
“Semua yang kamu bilang tadi nggak ada yang benar! Aku masih tetap menjadi Alfin yang dulu, Alfin yang selalu sayang sama kamu, selalu cinta sama kamu. Masalah perubahan yang kamu alami itu hal yang pasti dan itu nggak benar sedikitpun merubah perasaan yang aku punya untuk kamu. Kamu masih tetap menjadi satu satunya wanita yang paling aku cinta, sayang.” ucapnya.
Alfin mengecup bibir Viola, “Paham mama?”
Viola mengangguk kemudian meletakkan kepalanya pada lengan Alfin, “Mau bobo, ngantuk.”
“Lucu banget anak siapa ini?” gumam Alfin langsung mengangkat tubuh Viola.
Viola menggeleng saat Alfin ingin pergi setelah membantingnya di ranjang, “Temenin!” rengeknya yang dibalas gelengan oleh Alfin.
“Tuhkan kamu udah nggak cinta sama aku, aku minta peluk aja kamu nggak turutin!” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Alfin hanya menggeleng heran dengan segala pola fikir yang Viola miliki, “Aku habis masak untuk kamu tadi jadi badan aku bau dan kamu tadi usap ingus kamu di kaos aku kan? Kotor dong, aku mau bersihin dulu.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Casey [END]
Romance⚠️ ᴡᴀʀɴɪɴɢ ᴀʀᴇᴀ ᴛᴏxɪᴄ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴꜱʜɪᴘ!! ⚠️ [Ini adalah aku bukan dia] "Istriku hanya Sasa dan kamu bukan istriku!" Hanya ingin dianggap seperti perempuan lainnya tetapi semua itu terasa sangat sulit untuk Casey Aurellia dapatkan, bukan rasa cinta yang...