Warning 17+
"Aku cemburu ..."
Casey mengembalikan album tersebut seperti semula, kepalanya langsung dia dongakkan saat air mata ingin kembali keluar, gadis itu mengusapnya dengan kasar.
Seulas senyum kecut terlihat, "Apakah aku salah telah masuk dalam kehidupan kalian?"
Casey melirik kotak yang sudah tertutup kembali tersebut, "Kalian terlihat sangat bahagia ..."
"Mas Daffa terlihat sangat mencintai kalian, bahkan sampai kematian kalian terjadi."
"Aku semakin pesimis untuk melanjutkan perjuangannya ku, apakah aku harus menyerah?"
*
*
*Casey dengan pisau yang berada ditangannya, memotong satu persatu cabai merah tersebut. Angin malam yang sudah terasa dingin membuat Casey membuat sebuah makanan yang bisa menghangatkan tubuhnya, gadis itu ingin memasak sebuah mie instan.
Beberapa menit berperang dengan peralatan dapur akhirnya Casey menyelesaikan mie instan nya.
Casey dengan hati hati membawa mangkuk berisi mie rebus tersebut menuju meja makan, setelah itu Casey kembali memasuki dapur untuk mengambil minum.
"Mas!"
Daffa dengan wajah tidak bersalah mendongak menatap Casey yang terlihat meremas gelas air putihnya. Gadis dengan wajah cemberut itu menghampiri Daffa yang tengah terduduk dengan memakan mie miliknya.
"Kok dimakan si!?"
"Ya, aku lapar."
Casey menggerutu kesal, "Kan ada nasi sama lauk di dapur! Kenapa pakai makan mie aku, aku mau lagi mau loh!" ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Daffa yang melihat reaksi Casey tersentak kaget, pria itu berdiri kemudian mengambil ancang ancang untuk menenangkan sang istri, Daffa mengelus pundak Casey yang naik turun.
"Jangan nangis dong, aku buatin lagi, Cup cup,"
"TINGGAL SATU DOANG!" Casey kemudian duduk di meja makan dan menangkup wajah di lipatan tangannya.
Daffa mengacak rambutnya kesal, "Ya terus gimana? emm apa-" Daffa mengambil mie yang dia makan tadi, "Makan mie ini aja, masih banyak, kamu makan semuanya."
Casey mendongak kemudian menatap Daffa lalu mie tersebut, "Dikit itu!" ucapnya kemudian mengerutkan bibirnya.
Daffa kini frustasi sendiri melihat tingkah menjengkelkan dan menggemaskan Casey. Disisi lain Casey sangat menjengkelkan karena menyebut mie yang baru satu suap dirinya makan tinggal sedikit dan gemas karena ekspresi yang ditunjukkan oleh gadis itu.
"Nggak papa, besok kita stok lagi," bujuk Daffa membuat Casey mengangguk kemudian mengambil mangkuk tersebut.
Mata Casey membulat saat merasakan sensasi pedas yang langsung menguasai lidahnya. Gadis itu mengibaskan tangannya di depan mulut yang terjulur dengan lidah yang sedikit keluar.
"Pedes!"
Daffa yang langsung mengambil gelas berisi air yang Casey bawa tadi lalu memberikannya pada gadis itu. Casey menerimanya kemudian meneguknya namun tidak ada efek apapun, rasa pedas masih memenuhi lidahnya.
Casey dengan wajah dan mata memerah menatap Daffa, gadis itu membuka mulutnya dengan lidah yang terjulur keluar sedikit kemudian menatap arah lain.
Daffa yang melihat hal tersebut langsung memajukan tubuhnya, dengan posisi miring pria itu mengambil ancang-ancang untuk melakukan hal yang bisa mengurangi rasa pedas Casey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Casey [END]
Romance⚠️ ᴡᴀʀɴɪɴɢ ᴀʀᴇᴀ ᴛᴏxɪᴄ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴꜱʜɪᴘ!! ⚠️ [Ini adalah aku bukan dia] "Istriku hanya Sasa dan kamu bukan istriku!" Hanya ingin dianggap seperti perempuan lainnya tetapi semua itu terasa sangat sulit untuk Casey Aurellia dapatkan, bukan rasa cinta yang...