|| V I L L A ||

2.2K 99 2
                                    

Mau tanya dong kalian sebenarnya suka gak sih sama cerita ini? jujur rada kepikiran soalnya kemarin teman aku ada yg bilang kok readers sama vote nya beda jauh bgt kek iya juga ya, jujur aku gak terlalu mempersalahkan soal vote tapi kalau votenya jauh bgt sama pembaca nya juga rada sedih:((

Jangan sider dong:((
aku tunggu bgt loh notice dari kalian, kalau ada notice lngsng seneng aja gitu!!

tapi bukan aku ngeluh ya, tapi ya gitulah, aku orgnya gak bisa ngeluh dengan kata kata, kek rasanya abstrak bgt 😭🙏 duh gaje!!

btw happy reading ya!!

Casey memutuskan untuk pergi dari Amerika tapi tidak kembali ke Surabaya melainkan Casey dan Leo akan pergi ke Bali untuk berlibur. Masa cutinya masih beberapa hari lagi dan juga Casey sudah berjanji kepada Leo untuk berlibur menghabiskan waktu bersama.

Untung saja Leo menuruti apa yang dia perintahkan.

Cukup malam tadi dirinya bertemu kembali dengan Daffa, hanya malam itu saja, dirinya tidak ingin malam malam berikutnya akan terjadi malam dimana pertemuan Daffa dan Leo yang membuat semua yang sudah dia pikirkan di masa depan akan hancur begitu saja.

Dengan munculnya Daffa di hidupnya lagi.

“Sudah sayang?” tanya Casey melihat Leo yang baru saja menyelesaikan kegiatan membereskan kopernya.

“Iya, ma.” Leo mencoba mengangkat kopernya tapi segara Casey tahan.

“Biar mama aja,”

“No! Nanti mama kecapekan kalau semua mama yang bawa, juga ini ringan kok!” tolak Leo kemudian menurunkan kopernya.

Casey menghembuskan nafas pasrah, “Ya udah, tapi kalau keberatan ngomong sama mama ya?” Leo mengangguk dengan senyum manis.

Keduanya akhirnya meninggalkan kamar hotel, Leo hanya menatap Casey yang menutup pintu kamar hotel kemudian menatap sekeliling dengan wajah datar. Leo tersenyum manis saat melihat seseorang yang dia kenal.

“PAPA!”

Casey terpaku saat mendengar teriakkan sang putra, tubuh wanita itu menegang dengan tangan yang terdapat kartu terkepal dengan wajah datar.

“Hai, boy!” ucap Daffa tersenyum manis kemudian mengusap rambut Leo.

“Papa kok disini?”

Casey membalikkan badannya kemudian menarik tangan Leo dengan cepat, “Ayo, kita pergi.”

“Tapi ma–” Leo langsung menutup mulutnya saat melihat tatapan tajam yang Casey berikan.

“Jangan kasar sama Leo!”

Casey menghentikan langkahnya kemudian membalikkan badannya, “Sebaiknya kamu diam, disini kamu bukan siapa siapa!”

“Aku papanya! Papa kandung Leo!” ucap Daffa tidak terima.

“Iya, hanya saja peranmu sudah tidak dibutuhkan.” Casey kembali menarik tangan Leo untuk meninggalkan koridor hotel yang tampak sepi.

Daffa dari sisi lain menatap kedua orang yang sangat dia sayangi dengan wajah datar dan pandangan seolah olah tengah memikirkan sesuatu yang sangat penting.

“Sayangnya peranku sangat dibutuhkan dalam kisah hidupmu sayang, hidupmu akan hancur dengan tidak adanya peranku di dalamnya. Percayalah siapapun yang sudah masuk kedalam hidupku maka aku tidak akan pernah kembali melepaskannya.”

“Sudah cukup 5 tahun ini, kamu ... akan aku pastikan akan kembali lagi ke dalam pelukanku.”

“Bersenang senanglah sayang, see you next time!”

Casey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang