Suara batuk menghiasi ruangan tersebut. Casey dengan tangan terlipat di depan dada menatap Daffa yang terbaring di kasur dengan wajah datar. Wanita itu berdesis kesal saat memergoki beberapa kali Daffa terlihat mengintip disela matanya yang terpejam.
“Aku pergi kerja ya, mas.”
Daffa membuka matanya perlahan, “Suaminya lagi sakit juga.”
“Tenang aja nanti aku suruh mbak Dewi buat jaga kamu,”
“Kalau aku diapa-apain gimana?” tanya Daffa membuat Casey menghela nafas berat.
“Kamu bukan gadis perawan, nggak sah sok ketakutan gitu deh! Juga mbak Dewi nggak mungkin kayak gitu, jangan ngomong sembarangan deh!” ucap Casey.
Daffa menarik selimutnya, dengan wajah cemberut pria itu memandang Casey. “Janji deh besok boleh kerja, sekarang kamu nemenin aku disini ya?”
Casey melepaskan ikatan tangannya kemudian menatap Daffa dengan wajah sebal, “Mas Daffa muda pratama ... aku udah izin hampir satu minggu lebih, kalau nanti dipecat gimana? Aku cukup nggak profesional loh selama ini dan sekarang aku harus berangkat, udah hampir jam masuk kerja.”
“Dan, kamu jangan pura pura sakit!”
Daffa langsung terbatuk-batuk mendengar ucapan terakhir Casey, “Ini aku batuk beneran, bisa bisanya dikira bohongan, nggak baik loh nuduh orang tanpa bukti.”
“Terserah deh, aku mau berangkat pokoknya.” ucap Casey langsung berjalan meninggalkan kamar sebelum itu terlebih dahulu mengambil tasnya yang berada di meja.
Baru saja beberapa langkah keluar dari kamar. Casey dibuat terkejut dengan tingkah Leo yang menghadangnya dengan tangan terbuka lebar seolah-olah menghalangi langkah Casey.
“Mama .. papa lagi sakit, jadi mama nggak boleh kerja!” ucap Leo dengan wajah serius.
“Leo, ini udah jam berapa kok kamu belum berangkat berangkat juga? Mbak Dewi dimana? Kok belum juga nganter kamu?” tanya Casey melihat Leo sudah siap dengan seragamnya namun belum juga pergi menuju sekolahnya.
Leo menggeleng pelan kemudian matanya teralih kearah belakang dimana Daffa yang terlihat mengintip, Daffa mengangguk cepat membuat Leo mengangguk. Casey yang melihat tingkah Leo pun merasa aneh, dengan cepat wanita itu menoleh kebelakang, sedetik kemudian Daffa yang melihat pergerakan Casey langsung kembali bersembunyi.
Dasar!
Casey menghela nafas berat saat itu juga. Dengan wajah garang wanita itu kembali menatap sang putra yang kini menatapnya dengan tatapan polos khasnya.
“Dikasih apa kamu sama papa kamu?” Tanya Casey dibalas gelengan oleh Leo.
“Mau bohong sama mama, hm?”
Leo menggeleng cepat kemudian sedikit menarik sudut bibirnya, “Itu .. tank!”
“Udah kamu nggak usah dengerin apa yang papa kamu bilang, nanti mama yang beliin sekarang kamu minggir mana mau kerja dulu.” ucap Casey membuat Leo menggeleng.
“Enggak ma!”
“Ya udah kalau gitu, PS kamu yang mama beliin sini balikin!” ucap Casey tersenyum manis ketika melihat wajah panik sang putra.
“Silahkan ma ..” Leo memberikan jalan kepada Casey membuat Casey semakin tersenyum sedangkan Daffa yang mengintip langsung melotot.
Melihat pergerakan dari Casey membuat Daffa dengan cepat langsung melangkah untuk kembali mencegah sang istri tercinta. Casey yang merasakan pergelangan tangannya di genggam oleh seseorang menghela nafas kemudian dengan cepat berbalik dan menatap Daffa dengan manik mata malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Casey [END]
Roman d'amour⚠️ ᴡᴀʀɴɪɴɢ ᴀʀᴇᴀ ᴛᴏxɪᴄ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴꜱʜɪᴘ!! ⚠️ [Ini adalah aku bukan dia] "Istriku hanya Sasa dan kamu bukan istriku!" Hanya ingin dianggap seperti perempuan lainnya tetapi semua itu terasa sangat sulit untuk Casey Aurellia dapatkan, bukan rasa cinta yang...