|| P A N T I ||

1.7K 104 3
                                    

"How are you?"

Salsabila tersenyum lebar kemudian memeluk singkat Casey dan dibalas oleh Casey dengan senyum manis, keduanya lalu duduk di meja yang tadi Salsabila duduki.

"Seperti apa yang kamu lihat." Casey mengangguk sekilas.

"Pesan?"

"Cerry milk," ucap Casey setelah melirik sekilas buku menu.

Salsabila mengangguk paham kemudian memanggil winter, setelah menerima pesanan tersebut winter tersebut pergi.

"Time girl?"

Salsabila berfikir sejenak, "Emm bagaimana jika kita pergi ke butik? Aku ada rekomendasi butik terbaik di Jakarta dan katanya mereka juga memiliki beberapa desain terbaru,"

"Ah sorry, aku tidak terlalu menyukai berbelanja, emm bagaimana jika kita kesana tapi hanya kau yang membeli?" ucap Casey membuat kedua mata Salsabila membulat sempurna.

"Wait wait! Kau normal, Case?" Casey mengernyit tidak suka, mengapa semua orang mengatakan dirinya tidak normal hanya karena tidak menyukai berbelanja?

"Iya! Aku normal, kenapa semua orang menanyakan hal tidak penting seperti itu?" dengus Casey.

Salsabila menatap Casey prihatin, "Aneh saja, biasanya para wanita sangat senang jika mereka melakukan aktivitas berbelanja, apalagi dengan uang banyak."

"Menurutku menghabiskan waktu untuk berbelanja adalah hal yang sia sia, membuang buang waktu."

Salsabila mengangguk menyetujui, "Benar si tapi tetap saja terlihat aneh!"

"Ya sudah kalau begitu ... katakan apa yang ingin kau lakukan saat ini?"

Casey memikirkan sesuatu hingga garis keningnya kelihatan, "Emm bagaimana jika kita ke-"

*
*
*

Salsabila mengipasi wajahnya dengan sebuah kipas angin kecil di tangannya, wanita itu terlihat tidak nyaman berada di ruangan kecil itu.

"Ini rumah siapa?" bisik Salsabila menatap segala tempat yang ada di ruangan itu.

Casey tersenyum tipis, "Kau diam saja, jangan banyak mengeluh!"

"Hai Bu, bagaimana kabarnya?"

Seorang wanita paruh baya tersenyum tulus kearah Casey dan menerima salaman dari Casey, Salsabila yang melihat hal tersebut dengan gelagapan mengikuti pergerakan Casey walaupun terlihat jelas wajah wanita itu terlihat sangat kebingungan.

"Alhamdulillah ibu baik, aduh kamu semakin cantik aja, Case." gurau wanita tersebut.

Kini keduanya berada di sebuah panti asuhan yang dulu menjadi tempat dimana Casey dibesarkan sebelum dirinya di adopsi oleh keluarga Remon dan Dina. Panti asuhan yang terlihat sederhana tapi memiliki tempat yang luas membuat siapa saja nyaman apalagi udara yang terasa sejuk.

Tapi masih saja Salsabila mengipasi wajahnya dengan kipas miliknya itu, terlihat wanita itu tidak pernah merasakan hal seperti ini.

"Makasih loh Bu, eh iya Bu ini perkenalkan teman Casey ... Dia-"

Salsabila mengibaskan tangannya pelan seraya tersenyum manis, "Biarkan aku saja ... perkenalkan aku Salsabila,"

"Salbila?"

Salsabila menggeleng kuat, "No no! Salsabila,"

Ibu panti menatap mulut Salsabila dengan fokus kemudian- "Salsala?"

Salsabila menghela nafas berat, "Oke, Bila saja."

Casey yang melihat tingkah laku keduanya tidak bisa menahan ketawa, gadis itu terkekeh pelan. "Kalian ini- eh iya Bu .. aku mau lihat anak anak, mereka lagi makan ya?"

Casey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang