|| N E W D A Y ||

3.7K 108 2
                                    

Welcome to inti cerita ini, push vote, komen dam follow akun ku please-!!
Thank you<3

Happy reading:)

Kehidupan baru, hari baru dan awal yang baru, wanita dengan kemeja putih itu menatap luar jendela dengan wajah datar, tatapan terlihat sendu.

Hari hari yang terasa melelehkan sudah dia lewati, di lewati dengan ikhlas. Dirinya sudah menerima takdir yang ditulis untuknya, mungkin takdir ini yang terbaik untuknya dan akan membuat dirinya menjadi sosok yang lebih baik lagi.

"Aurel!"

Wanita itu mendongak kemudian berdiri, kedua perempuan itu langsung memberikan pelukan yang biasanya dilakukan oleh para wanita.

"Sorry baby, aku baru saja menyelesaikan urusanku, maaf kau harus menungguku." ucapnya dengan sesal.

Gadis yang dipanggil Aurel itu tersenyum tipis, "I'ts oke, aku tidak masalah."

Keduanya duduk saling berhadapan kemudian wanita yang baru saja datang itu mengangkat tangannya kemudian berteriak sedikit kencang- winter.

"Caffe latte,"

Winter itu mengangguk kemudian pamit.

"Case-"

"Call me Aurel, Bila." ucap Casey dengan nada tidak suka saat nama itu kembali dilambungkan.

Salsabila mengulum bibirnya merasa bersalah, "Sorry, maafkan aku!" Casey mengangguk sekilas.

"Kenapa kau ingin menemuiku?"

Salsabila bergumam beberapa kali dengan tangan yang bergerak mengambil sesuatu dari tasnya. "Suprise!"

"Married?" tanya Casey dengan tidak percaya.

Salsabila tersenyum lebar, "Iya!"

"Kau serius? Dengan Ace, kau memiliki hubungan kembali dengan Ace?"

Salsabila tersenyum malu seraya mengangguk, "Dia sudah kembali membuktikannya. Aku kasih bocoran dia kemarin hampir bunuh diri karena aku menolaknya untuk 45 kalinya."

"Dasar pria gila." gumam Casey kemudian meletakkan undangan itu di meja.

"Jujur aku ingin menolaknya kembali dan akan menerimanya ke-50 kali tapi dia sudah terlebih dahulu putus asa membuatku tidak tega .." ucap Salsabila tertawa kecil.

Casey menatap Salsabila dengan tatapan aneh, "Kalian memang pasangan cocok, sama sama gila!"

"Kapan kau akan ikut menikah, aku tau kau sedang dekat dengan bos di tempat kau berkerja!" Goda Salsabila membuat Casey memutar bola matanya.

"Aku sekertaris-nya dan dia bos ku, lantas bagaimana kita saling berkomunikasi kalau tidak berdekatan! Kau gila!?"

"Kami profesional!"

"Tapi aku rasa kalian cocok, terlebih bos mu itu memandang mu dengan tatapan berbeda! Aku yakin dia suka padamu!" ucap Salsabila dengan semangat.

Casey mengangkat bahunya, "Aku tidak peduli. Aku sudah tidak ingin mengenal ataupun membiarkan seorang pria masuk kedalam hidupku lagi, aku sudah muak."

Salsabila menatap sedih kearah Casey yang tengah melempar pandangan ke luar jendela yang tengah memperlihatkan matahari yang tengah menyorot dengan bebas.

"Ya sudah, itu hak mu. Aku sebagai temanmu hanya ingin yang terbaik untukmu. Lakukan semua hal sesukamu, asal hal itu terbaik untuk kedepannya." ucap Salsabila dengan tulus.

Casey kembali menatap Salsabila sekilas dengan senyum tipis.

"Salsabila ... Kau tau bagaimana kabar dia?"

Casey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang