|| B O C A H ||

2K 86 2
                                    

happy reading!!

"HUAAA MAMA!"

Viola langsung menatap panik kearah Jennifer yang berlari kearahnya dengan wajah memerah menahan tangis. Wanita itu langsung menghampiri putrinya membuat Jenny langsung memeluk tubuh Viola.

"Kamu kenapa?"

"Pu-pulang! Mau pulang!" histeris Jenny dan semakin mengencangkan tangisnya.

Viola masih sama memasang wajah bingung. Dengan memberikan sedikit ketenangan kepada sang putri dengan mengusap punggung gadis itu, Viola menyipitkan matanya agar pengelihatan lebih jelas mengenai siapa yang datang dari bilik kamar.

"LEO!?"

Leo tersenyum lebar dengan tangan yang terdapat sebuah ular mainan, Viola menatap tajam kearah Leo membuat Leo menunduk takut.

"Kenapa Vio?" tanya Casey yang baru saja hadir dengan tisu kering untuk mengeringkan tangannya.

"Anak Lo tuh! Ngerjain Jenny terus, capek gue lihat dia nangisin Jenny mulu! Isengnya kebangetan!" omel Viola kemudian menggendong sang putri.

Casey menunduk kemudian memberikan tatapan tajam kearah Leo yang terlihat cengengesan kemudian mengalihkan pandangannya.

Casey sedikit menyayangkan sifat jahil dan iseng yang Daffa miliki turun kepada Leo, jadilah sang putra memiliki sikap jahil seperti ini dan sikap sok cool yang keduanya miliki. Memang benar, anak dan ayah pasti memiliki sifat yang sama.

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.

"Minta maaf nggak!?"

Leo menggeleng cepat kemudian menunjuk kearah Jenny yang menyembunyikan wajahnya di leher Viola, gadis kecil itu terlihat masih sesenggukan.

"Aku nggak salah ma! Dia aja cengeng, aku kan cuman bercanda." elak Leo.

Jenny yang mendengar ucapan Leo langsung menatap Leo dengan wajah bekas tangisan, "AKU NGGAK CENGENG YA! KAMU KOK JAHAT BANGET SIH SAMA AKU!?" sentak Jennifer kemudian kembali menangis.

"Stt anak gadis nggak boleh teriak kencang kencang nanti di culik hantu loh!" bisik Viola menepuk punggung sang putri.

Viola menatap kearah Casey, "Gue pamit aja deh, Case. Jenny juga kayaknya bakal terus merengek."

"Jangan dong, kalian baru disini satu jam loh."

Viola tersenyum tipis, "Lain kali kita kesini lagi."

"Bali Surabaya nggak kayak Semarang Batang loh, Vio." keluh Casey merasa tidak enak.

"Santai aja, juga nggak langsung balik ke bali, gue sama Alfin ada rencana bakal ngunjungin nenek Alfin yang ada di kota sebelah." ucap Viola.

"Tapi nggak bisa gitu dong-"

"Mama mau pulang!" sentak Jenny memberontak di pelukan Viola.

"Iya iya, kita pulang!" ucap Viola menenangkan sang putri yang masih saja memberontak hingga menarik narik bajunya.

"Sayang nanti baju mama sobek!" ucap Viola dengan lembut.

Jennifer dengan mata berkaca-kaca menatap Viola dengan tatapan memohon, "Iya, iya. Kita pulang sekarang tapi nunggu papa dulu ya?"

"Nunggu di luar, Jenny nggak mau ada Leo disini, Jenny nggak mau ketemu Leo lagi!" bisik Jennifer membuat Viola hanya mengangguk angguk saja.

"Ada apa ini?"

Semuanya langsung menatap kedua pria dewasa yang baru saja memasuki ruangan, kedua pria tersebut menatap semuanya dengan tatapan heran. Alfin, pria itu langsung berjalan kearah Viola dan memberi tatapan seolah bertanya kearah Viola, wanita itu menggeleng seraya melirik sekilas Leo.

Casey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang