“Kamu mau kemana?” tanya Daffa saat melihat Casey sudah rapi dengan pakaiannya.
Casey tanpa mengalihkan pandangannya menatap Daffa berkata, “Pak Rafael nelpon aku katanya ada berkas yang perlu aku lihat lagi buat meeting besok pagi.”
“Sekarang kan hari libur!” ucap Daffa dengan nada kesal, Daffa cukup cemburu mendengar nama pria lain terlontar dari bibir Casey.
Casey tersenyum tipis setelah menyelesaikan merias wajahnya, “Profesional, aku sekertaris dia, so dia butuh aku, aku pasti datang. Itu udah jadi tanggung jawab yang aku punya.” ucap Casey kemudian berdiri.
Daffa dengan wajah cemberut berjalan mendekati Casey kemudian memeluk wanita itu, Daffa meletakkan kepalanya di bahu wanita itu kemudian sedikit mengecupnya.
“Jangan pergi, aku mau kamu!”
Casey tertawa kecil seraya mengelus pelan rambut Daffa, “Udah ya? Aku pergi dulu.”
“Enggak mau!” rengek Daffa semakin mengencangkan pelukannya.
“Mas ... Jangan gini ah! Kamu mau aku marah? Aku marah nih!”
“Ancam aja terus!” ucap Daffa dengan bibir yang melengkung kebawah, bukannya melepaskan pria itu semakin mengeratkan pelukannya.
Casey yang diperlakukan seperti itu pun mengulum bibirnya karena merasa gemas dengan tingkah menyebalkan dan menggemaskan yang Daffa tunjukkan. Wanita itu dengan pelan ikut memeluk pria dengan tubuh kekar yang kini sedang cosplay menjadi seorang bayi kecil.
Beberapa menit mereka lalui dengan berpelukan, keduanya masih dengan posisi yang sama. Daffa beberapa kali memindahkan posisi kepalanya hingga akhirnya pria itu memposisikan menyembunyikan wajahnya di leher Casey.
“Gel– ahk!” Casey meringis saat merasakan Daffa mengigit lehernya.
“Mas!”
Daffa terdengar tertawa kecil kemudian menjauhkan wajahnya dari leher Casey, pria itu menatap Casey dengan wajah tanpa bersalah dan senyum lebar. Casey dengan wajah kesal mengusap lehernya yang masih terasa sakit, dalam hati Casey bertanya apakah sebenarnya Daffa adalah seorang vampir?
Huh, mengerikan!
“Lepasin ah! Aku kesal sama kamu!”
Daffa menggeleng cepat, “No! No! No, mommy!”
“Mommy mommy! Aku bukan ibu kamu!” jawab Casey dengan kesal.
Senyum jahil ditujukan oleh Daffa, pria itu mendekati wajahnya pada Casey kemudian berkata, “Iyalah, kamu kan ibu dari anak anak aku!” ucap Daffa mengerling matanya.
“Dih gombal!” cibir Casey walaupun wanita itu tidak bisa menyembunyikan jika dirinya sangat senang dan merasa merona saat Daffa mengucapkan hal tersebut.
“Mommy! Mommy!”
“Apa?” tanya Casey dengan wajah malas.
“Oke deh, mommy boleh pergi tapi– kiss aku dulu dong!” pinta Daffa dengan mata berbinar.
Casey melotot kesal, “Aku udah pakai lipstik! Nggak mau! Nanti luntur, huh!”
“Yaudah, nggak usah pergi!”
Casey semakin kesal dengan tingkah Daffa, mengapa sejak pertemuan keduanya lagi, Daffa semakin menyebalkan? Bahkan dirinya tidak pernah melihat Daffa versi sekarang di Daffa versi sebelumnya. Seolah-olah yang sekarang ada di hadapannya bukanlah Daffa melainkan sosok lain.
Ataukah benar ini bukan Daffa melainkan sosok lain!?
Casey menggeleng cepat, menepis fikiran buruknya mengenai Daffa, tidak mungkinkan jika yang berada di hadapannya bukan Daffa? Jika pun iya, lalu siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Casey [END]
Romance⚠️ ᴡᴀʀɴɪɴɢ ᴀʀᴇᴀ ᴛᴏxɪᴄ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴꜱʜɪᴘ!! ⚠️ [Ini adalah aku bukan dia] "Istriku hanya Sasa dan kamu bukan istriku!" Hanya ingin dianggap seperti perempuan lainnya tetapi semua itu terasa sangat sulit untuk Casey Aurellia dapatkan, bukan rasa cinta yang...