|| T E M A N L A M A ||

1.8K 84 2
                                    

Happy reading!!

“Kita pamit dulu ya, lain kali main lah ke rumah gue! Ntar gue sherlock.” ucap Viola kemudian memeluk tubuh Casey seperti para perempuan lakukan.

“Iya, hari terakhir gue disini, insyaallah gue main kesana.”

“Oh ya udah, kita pamit ya!” pamit Viola kemudian berjalan terlebih dahulu.

Alfin dengan Jenny yang tertidur pulas di gendongan tersenyum tipis kearah Casey sedangkan Casey melempar senyum canggung karena mengingat masa lalu mereka.

“Gue pamit ya dan hati hati ..”

Casey mengenyit tidak paham dengan apa yang Alfin katakan. Wanita itu menatap punggung Alfin yang mulai berjalan menghampiri Viola yang terlihat sedikit memelankan langkahnya dan akhirnya keluarga harmonis itu berjalan berdampingan meninggalkan wilayah vila nya.

“Entahlah ...”

Casey berjalan memasuki vila nya kemudian menutup pintu dengan rapat.

Cekrek!

Suara kamera terdengar, senyum manis terukir indah di sudut bibir pria itu. Dengan mata yang berbinar, pria itu mengulum bibirnya kemudian menjilat bibirnya karena puas dengan hasil potretnya.

“Sangat cantik ...”

Beberapa jarinya memencet tombol hingga di kamera itu muncul beberapa foto yang memperlihatkan pergerakan seseorang, bahkan setiap pergerakan tergambar indah di foto itu.

Casey. Dialah wanita di dalam foto itu, beberapa kali pergerakan tubuh Casey mengisi kamera itu.

“Tunggu aku sayang, nikmatilah segala keindahan ini hingga sampai dimana keindahan ini akan berubah menjadi keindahan yang sangat indah.”

*
*
*

Casey menatap sekeliling merasa ada sesuatu yang menatapnya, wanita itu beberapa kali menengok ke segala arah dengan wajah bingung. Casey mencengkeram erat gelas yang baru saja dia tuang susu putih, wanita itu dengan cepat meneguknya kemudian berjalan menuju kamarnya.

Nafas memburu kemudian dia atur nafas setelah berhasil memasuki kamarnya yang terdapat Leo yang tengah tertidur dengan tenang.

Casey kembali menatap sekeliling tetapi hasilnya sama.

“Mungkin hanya perasaan ku saja.”

Casey berjalan menuju kamar mandi yang terletak di kamarnya, berjalan dengan perasaan bingung.

Disisi lain pria dengan senyum manis terlihat mengisap rokoknya dengan mata terus menatap kearah laptop. Senyum tipis saat dirinya menatap dimana Casey sedang berada di kamar mandi, wanita itu tengah melakukan sesuatu.

“Ah sial!”

Pria itu sedikit kesal karena korden di kamar mandi itu menutupi pemandangan yang ingin dia lihat, sedikit melakukan sesuatu hingga samar sama pria itu dapat melihat apa yang tengah Casey lakukan.

“Casey Casey. bagaimana aku bisa lepas darimu jika setiap melihatmu aku merasakan hal ini, hm?”

“Bahkan aku terlihat sangat gila hanya karena mu.” ucap Daffa tersenyum miring.

Katakan saja Daffa gila. Demi melihat keseharian, demi melihat apa saja yang dilakukan Casey dan Leo, pria itu memasang CCTV di segala tempat, tidak peduli itu di kamar mandi sekalipun.

Setiap menit, jam Daffa selalu melihat apa yang Casey dan Leo lakukan ketika dirinya tidak berada di samping kedua orang yang dia sayang dan cintai itu.

Mata pria itu membulat saat melihat sesuatu, matanya beberapa kali terpejam kemudian membuka kembali. Nafasnya mulai tidak terkontrol, dengan tangan mengepal.

Casey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang