Vote + komen + follow akun raraxnx
Daffa menatap tajam kearah semua pria itu kemudian berjalan meninggalkan mereka dengan wajah datar.
Wanitanya memang sepertinya harus diberi pelajaran sedikit, agar tahu bagaimana cara berpenampilan yang baik. Senyum manis terukir dibibir Daffa saat sebuah ide gila muncul dalam otaknya.
Ah, aku tidak sabar! Batinnya tersenyum senang.
*
*
*“Sayang aku pamit dulu ya, ada urusan sebentar nanti kalau kamu mau pulang ... kamu telfon aku aja.” pamit Alfin kemudian mengecup sekilas bibir Viola.
Casey membuang pandangan saat melihat kejadian itu, wanita itu memang wajah malas sedangkan Viola yang dicium memukul keras lengan Alfin membuat Alfin tertawa kemudian melengos pergi.
“Untung Alfin pergi kalau nggak pasti gue jadi nyamuk kalian!” Ucap Casey membuat Viola tertawa kemudian merangkul mengajak wanita itu untuk memasuki vila.
“Aelah gitu doang!”
“Mama kok jenny di tinggal!” ucap gadis kecil itu membuat kedua wanita dewasa itu langsung menatap ke belakang.
Jennifer dengan wajah cemberut menatap mamanya dengan wajah berkaca-kaca, terlebih kini tangannya di genggam erat oleh Leo. Jenny beberapa kali menghentakkan tangannya agar terlepas.
“Lepasin Jenny, Leo!”
Leo menggeleng cepat, “Enggak mau.”
“Jangan ganggu Jenny terus! Jenny nggak suka Leo! Leo nakal!” ucap Jenny dengan nada sedikit meninggi.
Leo terbengong kemudian dengan perlahan melepaskan tangannya, pria kecil itu menatap Jenny dengan wajah datar. “Maaf ya,” Kemudian Leo pergi meninggalkan Jenny untuk masuk ke vila.
Jennifer menatap Leo dengan wajah bersalah, gadis itu menatap sang mama dengan wajah berkaca-kaca.
“Mama ...”
“Yaho! Leo marah sama Jenny,” goda Viola membuat Jenny memasang wajah sedih.
Casey yang geram dengan tingkah Viola bukan menenangkan wanita itu malah membuat sang putri semakin bersalah. Jennifer menatap Casey dengan wajah berkaca-kaca.
“Tante, Leo marah ya sama aku?”
Casey melangkah mendekati Jenny, “Leo nggak marah kok sama Jenny, coba deh sekarang Jenny susul Leo.”
“Terus Jenny harus ngapain?” tanya Jenny dengan polos.
Casey memutar bola matanya kemudian tersenyum manis kearah Jenny, “Bujuk Leo, sayang.” Jenny mengangguk semangat kemudian berlari memasuki vila untuk menyusul Leo.
Casey membalikkan badannya menatap Viola yang menatapnya dengan cengiran, “Pasti nurun dari Lo tuh, nggak pekaan!”
“Ikan hiu makan tomat, bodoamat!” Casey mengendus kemudian berjalan terlebih dahulu.
Casey dan Viola memutuskan untuk menuju dapur yang terletak di vila itu. Vila yang kini Casey tempati cukup luas, dimana ada 2 kamar utama berserta kamar mandi untuk setiap kamar, 2 kamar biasa, kamar mandi di luar ruangan, sebuah dapur yang digabung dengan meja makan, ruang tamu dan ruang tv.
Padahal saat memesan vila melewati online, Casey udah mengatakan jika dirinya menginginkan vila yang digunakan untuk 2 orang saja namun dengan fasilitas yang lengkap namun ketika membuka pintu untuk pertama kalinya, matanya diberikan pemandangan vila yang cukup luas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Casey [END]
Romantizm⚠️ ᴡᴀʀɴɪɴɢ ᴀʀᴇᴀ ᴛᴏxɪᴄ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴꜱʜɪᴘ!! ⚠️ [Ini adalah aku bukan dia] "Istriku hanya Sasa dan kamu bukan istriku!" Hanya ingin dianggap seperti perempuan lainnya tetapi semua itu terasa sangat sulit untuk Casey Aurellia dapatkan, bukan rasa cinta yang...