Minal aidzin wal Faizin, selamat hari kemenangan untuk kita semua bagi yang menjalankannya.
Gak kerasa bgt aku udh bikin cerita ini hampir 3 bulan😭
Maaf ya kalau dalam pengetikan aku, dalam alur yang aku buat membingungkan kalian, maaf ya semuanya. Maaf kalau aku ada salah kata, salah perbuatan sama kalian, aku udah coba sebaik mungkin tapi ya gitu aku juga masih amatir, belum paham betul tentang apasih penulisan yang benar dan cara membuat alur yang bikin kalian wah ini bagus bgt, maapquen yaa!
Tapi okelah, peluk dan salam jauh dari aku!!
Lope uuuuuu<3________________
Pria kecil yang miliki mata indah, persis seperti matamu.
|D A F F A|
Happy reading
.
.
.
.
•Daffa dengan wajah datar menatap sekumpulan orang yang terlihat saling mencintai dan menyayangi satu sama lain. Mata Daffa terbeku saat melihat sosok pria dewasa yang langsung berjongkok saat melihat pria kecil itu terjatuh dengan wajah khawatir.
Andai saja aku tidak sebodoh itu, pasti kini aku sudah melakukan apa yang kini pria itu lakukan yaitu melindungi anakku. Batin Daffa tersenyum miris.
Pria itu kembali melanjutkan jalannya, matanya menatap area taman yang sudah lumayan ramai akan pengunjung.
Hari ini adalah hari terakhirnya berada di kota ini, setelah ini dirinya akan pergi Jakarta dan terbang kembali ke Turki untuk melakukan meeting kembali. Lelah? Itu pasti ada, dirinya ingin pulang tetapi untuk apa? apakah di rumah itu akan ada seseorang yang menyambutnya dengan senyum hangat? menyambutnya dengan senyum tulus?
Bolehkah dirinya berharap jika suatu saat nanti semua itu akan kembali terwujud?
Bruk!
“Maaf om ..”
Daffa menunduk melihat anak kecil yang terlihat menunduk ketakutan, Daffa berjongkok kemudian menatap wajah anak kecil itu.
Deg! Kenapa sangat mirip dengannya saat kecil? Daffa menggeleng pelan kemudian tersenyum tipis.
“Lain kali hati hati boy, jangan sampai kau menyakiti dirimu sendiri hanya karena kecerobohan mu, oke?” Anak kecil itu mengangguk.
“Dimana orang tuamu?”
“Mama sedang kerja,”
“Papa?” Anak kecil itu menggeleng.
Daffa mengernyit, “Dimana papamu?”
“Aku tidak tahu, mama selalu menangis saat aku bertanya dimana papa. Jadi aku tidak ingin bertanya lagi, aku tidak ingin mama kembali menangis.” Daffa tersenyum lebar mendengar ucapan anak kecil dihadapannya ini.
“Oh, siapa namamu?”
“LEO!”
Kedua pria dengan umur berbeda itu langsung menatap kearah seseorang yang berteriak keras, tubuh wanita itu menegang saat melihat Leo sedang bersama seorang pria.
KAMU SEDANG MEMBACA
Casey [END]
Romance⚠️ ᴡᴀʀɴɪɴɢ ᴀʀᴇᴀ ᴛᴏxɪᴄ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴꜱʜɪᴘ!! ⚠️ [Ini adalah aku bukan dia] "Istriku hanya Sasa dan kamu bukan istriku!" Hanya ingin dianggap seperti perempuan lainnya tetapi semua itu terasa sangat sulit untuk Casey Aurellia dapatkan, bukan rasa cinta yang...