|| R A H A S I A ||

2K 71 2
                                    

Asem
Karena sekarang my ultah aku akan up doubel

happy reading!

Berbagi selimut bagi setiap sepasang kekasih pasti hal yang menyenangkan, itu pula juga dirasakan oleh Casey dan Daffa. Daffa dengan pelan mengelus rambut Casey yang mulai memajang karena wanita itu sudah membuat keputusan ingin membuat rambutnya kembali memajang.

Suara angin yang cukup kencang terdengar dari luar karena hujan kini memenuhi sebagian besar kota Surabaya.

“Kapan kamu mau pulang ke Jakarta? Mama pasti kangen sama kamu.”

Casey mendongak, “Aku ikut aja, aku disini juga udah nggak ada yang mau dikejar.”

“Maaf.”

“Untuk?” tanya Casey menarik alisnya.

“Karena aku bikin kamu hamil, kamu nggak bisa kerja lagi.”

“Udahlah, bukan masalah besar.” ucap Casey tertawa pelan.

Beberapa saat terdiam kembali, Casey semakin kencang dalam memeluk Daffa dan dibalas tak kalah kencang oleh Daffa. Beberapa kali kecupan mesra Casey rasakan saat Daffa kembali mengecupnya membuat dia menggeliat geli saat bulu tipis milik Daffa mengenai hidungnya.

“Ih geli!” ucap Casey dan dibalas kekehan oleh Daffa.

Daffa menghela nafas panjang kemudian meletakkan kepalanya diatas kepala Casey yang terlihat bersembunyi di lehernya.

“Aku mau cerita ...”

“Hm?”

Daffa tersenyum tipis dengan mata menatap kearah depan, “Dulu, aku pernah menyukai seorang gadis, dia sangat lucu, ceroboh dan .. polos. Dia sangat sempurna untuk di ucapkan dengan kata kata.”

Dalam pelukan tersebut Casey mengenyit bingung dengan cerita yang Daffa sampaikan, apakah pria ini ingin mengibarkan bendera perperangan dengan menceritakan gadis lain?

“Tapi, aku juga membenci dia. Dia gadis paling munafik yang pernah aku kenal.”

Casey langsung mendongak dengan wajah yang terlihat bingung, Daffa yang menyadari tatapan Casey langsung membalasnya dengan senyum tipis.

“Ya, dia munafik.”

“Dia adalah gadis panti asuhan. Aku pernah berfikir jika dia gadis dengan segala kemunafikannya, bagaimana aku tidak menyebut dia gadis munafik, ketika ada sepasang suami-istri yang ingin mengadopsinya namun dia tolak namun ketika ada suami-istri lainnya yang lebih kaya .. gadis itu langsung menerimanya.”

Casey menatap manik mata Daffa dengan tatapan dalam, wanita itu tidak berekspresi berlebihan bahkan tidak mengeluarkan ekspresi apapun.

“Tapi apa kamu tahu mengapa gadis itu lebih memilih di adopsi sepasang suami-istri yang lebih kaya daripada sepasang suami-istri yang sebelumnya?” Daffa menggeleng pelan.

Casey langsung menerbitkan senyum tipis, “Bahkan kamu membenci sosok yang kamu sendiri tidak mengetahui apapun.”

Perlahan Casey melepaskan pelukannya kemudian tubuhnya terlentang dengan mata menatap atap kamarnya yang terlihat beberapa lampu dengan atap bewarna putih.

“Sebelum surat sah yang dikeluarkan oleh panti, terlebih dahulu seseorang yang akan menjadikan mereka sebagai anak sah, mereka terlebih dahulu harus mengenal lebih dalam.”

“Dan gadis pun juga melakukanya. Sehari memang terlihat baik baik saja namun beberapa hari kemudian semuanya berubah, sosok sepasang suami-istri yang terlihat baik .. sangat baik di panti berubah menjadi sosok paling kejam, mereka tidak segan segan melakukan hal kekerasan pada gadis tersebut, gadis itu takut. Dia pergi meninggalkan rumah bagai neraka tersebut ...” ucap Casey memandang atas dengan senyum tipis.

Casey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang