Btw selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan dan selamat berbuka untuk kalian yang berpuasa:)
Gimana nih puasanya? Ada yang mokel [Buka duluan] nggak? Yaho!!
Karena ini awal dimana aku berhasil menjalankan puasa pertama aku di bulan dan tahun ini, aku akan double up! Yey!!
Semoga kalian suka:)))
HAPPY READING^
“Mama pulang dulu ya? Jaga kesehatan kalian berdua, sibuk boleh tapi ingat waktu untuk istirahat.” Daffa dan Casey mengangguk dengan senyum tipis.
Dina menunjukan wajah Daffa dengan telunjuknya, “Dan kamu– jangan macam macam sama putri mama, awas aja dia ngadu ke mama kalau kamu berbuat jahat!”
“Mama sunat lagi kamu.” Daffa bergidik ngeri mendengar ancaman Dina.
“Emang mama mau nggak punya cucu?” ucap Daffa menarik alisnya.
“Ya maulah!”
Daffa tersenyum miring mendengarnya, “Kalau di sunat lagi, gimana cara bikinnya kan pasti habis.”
Dina menggerutu kesal mendengar ucapan Daffa sedangkan Casey memalingkan wajahnya karena malu atas apa yang Daffa ucapkan.
“Terserah lah! Mama pulang!”
Casey dan Daffa saling pandang setelah Dina dan Remon meninggalkan area rumah mereka. Casey menatap sekeliling dengan perasaan canggung, entah mengapa pembicaraan tadi membuat suasana menjadi canggung seperti ini padahal hanya pembicaraan lalu.
“A–aku masuk dulu ...”
*
*
*Casey mengulum senyumnya saat melihat adegan pada drama yang tengah dirinya tonton di laptop. Gadis itu bersandar di pinggir ranjang dengan sebuah bantal di pahanya yang terlipat agar laptopnya memiliki tempat untuk pijakan.
“Manis banget ...”
Casey semakin menahan senyum saat tokoh pria di drama tersebut mengatakan hal romantis. Casey tersenyum menonton hingga tanpa sadar Daffa tengah menatapnya dengan wajah kesal, karena sejak tadi Casey mengacuhkannya hanya karena drama sialan itu.
Daffa dengan perasaan kesal bangkit dari duduknya di sofa kemudian berjalan untuk menaiki ranjang.
Pria itu langsung masuk dalam pelukan Casey membuat gadis itu tersentak kaget karena kepala Daffa secara tiba-tiba masuk kedalam cela lengannya.
“Eh?”
Daffa menghiraukan, pria itu menatap drama yang ditonton oleh Casey dengan wajah serius.
“Aku gitu juga bisa.”
Casey mengerutkan keningnya kemudian menatap Daffa dengan wajah heran, “Bisa apa?”
Daffa mendongak sekilas kemudian menatap laptop kembali, “Bisa–”
Daffa beberapakali menirukan apa yang tokoh pria itu lakukan kepada tokoh wanita seperti mencium punggung tangan wanita itu, mengusap punggung tangan wanita itu hingga adegan terakhir– pria itu bergerak memberi ciuman kepada wanitanya.
Casey melotot saat Daffa mencium bibirnya dengan wajah tenang bahkan bisa di lihat mata Daffa menatapnya dengan tatapan tenang hingga akhirnya memejamkan dan memperdalam ciuman tersebut.
Casey yang mulai terbuai mengikuti apa yang Daffa lakukan, membalasnya dengan gerakan cukup lembut.
“Bisa kan?” Casey menatap Daffa dengan wajah memerah membuat Daffa tertawa kecil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Casey [END]
रोमांस⚠️ ᴡᴀʀɴɪɴɢ ᴀʀᴇᴀ ᴛᴏxɪᴄ ʀᴇʟᴀᴛɪᴏɴꜱʜɪᴘ!! ⚠️ [Ini adalah aku bukan dia] "Istriku hanya Sasa dan kamu bukan istriku!" Hanya ingin dianggap seperti perempuan lainnya tetapi semua itu terasa sangat sulit untuk Casey Aurellia dapatkan, bukan rasa cinta yang...