|| I N I A D A L A H T A K D I R ||

2.9K 110 1
                                    

Terimakasih atas 3knya
Oh ya, sesuai janji 3K aku up walaupun agak terlambat dikit:)

Happy reading!!

*
*

Surabaya, 07-08-2023
______________________

Casey dan Rafael- bos-nya menerima uluran tangan rekan bisnisnya secara bergantian dengan senyum tipis yang keduanya berikan.

"Terimakasih atas waktunya, saya permisi." Casey dan Rafael mengangguk dengan senyum ramah kemudian menatap kepergian rekan mereka.

"Satu kali lagi keberhasilan karena mu, Aurel!" ucap Rafael dengan bangga.

Casey tersenyum tipis, "Ini karena kerja keras kita bersama, saya hanya membantu sedikit."

Rafael memutar bola matanya, malas. "Membantu sedikit katamu nona? Bahkan hampir 80% kamu yang memikirkan isinya."

"Bukan masalah, itu tugasku."

Rafael tersenyum manis saat mendengar nada Casey yang terdengar ketus. Dengan berani Rafael memegang tangan Casey yang berada di meja membuat wanita itu spontan menatap manik mata Rafael yang terlihat menyejukkan.

"Kamu memang wanita hebat, saya sangat salut dengan apa yang selama ini kamu perbuat. Segala hal yang kau ikut campuri pasti akan membuat hasil yang membuahkan dan tidak mengecewakan." ucap Rafael dengan tulus.

"Pasti pria yang akan mendapatkan sangat beruntung, bagaimana tidak beruntung ... mendapatkan wanita sesempurna ini, bahkan saya rasa bidadari akan berpaling muka karena iri dengan mu."

Casey menatap bosnya dengan wajah aneh, wanita itu dengan pelan mengambil tangannya kemudian dia letakkan di pangkuannya membuat Rafael tersenyum tipis.

"Maaf, saya berlebihan."

Casey menggeleng pelan, "Baiklah, semua jadwal yang anda punya sudah terlaksana semua dihari ini. Anda ingin segara kembali ke perusahaan?"

"Bagaimana kalau kita makan siang?"

Casey menatap ragu kearah Rafael, "Saya yakin kamu pasti lapar, juga disini kita hanya memesan minuman bukan makanan bukan?" sahut Rafael.

Rafael menunjuk bibir Casey, "Diam! Anggap saja ini sebagai ungkapan rasa bahagia karena keberhasilan kita, bagaimana?"

Casey tersenyum tipis seraya mengangguk membuat Rafael semakin melebarkan senyumnya. Keduanya akhirnya memilih makan siang bersama di tempat yang sama, tak lama beberapa winter datang bersama pesanan mereka.

"Em, saya ingin bertanya kamu tinggal dimana?" Casey menatap Rafael dalam membuat pria itu gugup sendiri.

"Apartemen."

Rafael mengangguk pelan kemudian memakan kembali pesanannya, "Keluargamu?"

Casey terdiam mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Rafael, wanita itu lebih memilih bungkam daripada berucap jujur. Rafael yang melihat raut wajah Casey berubah menjadi bad mood menjadi bersalah.

"Pertanyaanku salah?"

Casey melirik Rafael sekilas kemudian menggeleng, "Malas menjawab."

"Ah ya, baiklah." ucap Rafael sedikit ragu.

Beberapa menit kemudian dilalui dengan ke bungkaman, Casey yang tidak tertarik untuk membicarakan sesuatu memilih bungkam dan segara menghabiskan makanannya agar bisa kembali ke kantor, menyelesaikan pekerjaannya.

Sedangkan, Rafael- pria itu terus memandangi wajah Casey sesekali tersenyum tipis disela makannya.

Casey mengernyit, "Bisakah anda tidak menatap saya terus menerus? Jujur saja risih." ucap Casey membuat Rafael tersedak.

Casey [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang